🌸🌸🌸
Author POV
Berhubung Jiwon punya jadwal piket pagi di kelas, jadi dia datang lebih cepat dari biasanya. Sesampainya di kelas, ternyata Naya juga sama-sama baru muncul. Di kelas baru hadir mereka berdua saja lalu akhirnya Jiwon dan Naya memutuskan untuk mulai menyapu lantai kelas supaya piket lebih cepat selesai.
Masih ada sisa waktu setengah jam sebelum bel masuk sekolah. Mereka berdua menunggu waktu di kursi kelas masing-masing. Kebiasaan Jiwon langsung menaruh segenggam kuaci beralaskan tisu di atas meja.
"Naya, gue mau tanya dong." Dia memukul-mukul lengan Naya pelan.
"Apa'an?" Naya merespon sembari ikut mengupas kuaci di tangannya.
"Hmm tapi gue pingin lo jawab jujur ya."
"Aishhh... Lo kayak sama sapa aja sih, Ji. Kesel gue. Apaan, buruan?" Naya menoyor kepala cewek itu pelan sambil terkekeh.
Jiwon terlihat gelisah, ragu ingin mengetahui tentang sesuatu. Setelah menimbang cukup matang, akhirnya tetap bertanya pada Naya.
"Hmm, gue mau tanya, tapi lo jangan marah. Lo suka sama kak Taehyung ya?" tanyanya setengah berbisik.
"Hah? Kakak kelas kita yang aneh itu? Ya enggak lah, Ji." Naya menjawab dengan spontan dan yakin hampir seratus persen.
Jiwon pun merespon. "Oh gitu, tapi gue rasa kak Taehyung suka sama lo deh, Nay."
"Lo becanda? Ya enggak mungkin lah. Dia orangnya emang kayak gitu hampir ke semua orang kan, Ji? Abnormal?" Naya tertawa geli.
"Tapi Nay, lo sadar nggak sih? Kalo misal ada cewek yang terang-terangan suka sama dia, pasti kak Taehyung jadi dingin plus galak parah," ucap Jiwon dengan lesu.
"Masak iya, Ji?" Naya tidak percaya, malah terkaget dengan pernyataan Jiwon barusan.
"Eh eh, trus pas MOS, itu beneran elo yang dikasih slayer merahnya kak Taehyung ya?"
"Hmm, iya sih itu emang gue, Ji. Gue juga heran maksud dia kasih slayer apa. Gue mikir aja sih, waktu itu dia cuma pengin kabur dari gerombolan cewek-cewek bringas yang pada minta slayernya dia gitu," jelas Naya.
"Sumpah?? Iiih, kok lo beruntung banget sih?" Jiwon merengek karena benar tebakannya. Cewek itu memang Lee Naya.
"Ya elah cuma slayer neng Jiwoon. Lo mau slayernya kak Taehyubg? Besok gue kasih dah," ucap Naya merasa sebal.
"Lo mau tau nggak, Nay?"
"Mau tau apa?" Naya cukup penasaran dibuatnya.
"Waktu itu gue ada di antara cewek-cewek bringas yang ngerebutin slayer kak Taehyung yang lo sebut tadi itu. Tapi gue nggak liat jelas waktu dia kasih slayernya ke elo. Hehehe," jelas Jiwon yang menyengir pada cewek di sebelahnya.
Naya hanya tertawa aneh, toh lumayan dapat menebaknya. Hanya saja tangan dan mulutnya masih bekerja untuk kuaci.
***
Merasa lega, akhirnya Jiwon berani juga bertanya hal yang mengganjal di hatinya itu ke Naya. Sudah lama sebenernya dia ingin tahu apa yang dirasakan Naya pada Kim Taehyung. Cewek itu hanya takut jika persahabatannya bersama Lee Naya yang baru saja dibangun itu akan rusak begitu saja. Belum lagi Naya memiliki seorang Jeon Jungkook dan Hyori di sekolah. Bisa habis Jiwon sama cowok yang kelihatan cukup posesif pada sahabatnya itu. Ya walaupun dia paham jika Jungkook nggak mungkin kasar pada cewek. Tapi jujur saja, Naya lebih penting untuk Jiwon.Waktu bergulir sampai pada jam istirahat. Jiwon dan Naya sama-sama malas untuk beranjak ke kantin. Jadi keduanya menitip jajanan ke Jungkook. Mereka berdua lagi duduk di pinggir undak-undakan di taman depan koridor kelas 10.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌸 Just Don't Stop (✔) [TERBIT]
Novela Juvenil[PRIVATE] FOLLOW ME FIRST "Kata orang, cinta pertama bertemu di masa sekolah?" batin Kim Taehyung. Seorang lelaki dengan segudang prestasi, yang mencintai basket dalam hidupnya, tidak sengaja bertemu dengan cinta pertamanya di basket. Seorang gadis...