Current fave line:
Runnin' man, runnin' man. Braah.Klik ☆ dulu ya
🌸🌸🌸
Taehyung POV
Sejak gue sering mengantar Jennie pulang dari tempat les, gue dan Jimin jadi lebih saling dekat sama Jennie. Bayangkan aja sendiri, tiga kali seminggu kita udah pasti bertemu. Rutinitas pulang selalu sama, gue yang antar dia balik karena rumahnya searah dengan gue. Sesekali kita bertiga juga sering cari jajan sebelum pulang.
Gue heran sama Jennie, bokapnya anggota legislatif tapi dia low profile banget. Dia kemana-mana naik bis atau ojek online. Ribet banget hidupnya. Lalu setelah gue pikir-pikir, cewek itu hampir sama dengan Naya yang nggak terlalu suka bawa kendaraan pribadi. Ditambah lagi, kesan pertama gue ke Naya sama Jennie itu agak mirip. Mereka sama-sama ketus, judes dan nggak jelas kalau memang belum kenal terlalu dekat.
Hanya satu bedanya. Dari awal gue udah suka sama seorang cewek anak SMP cengeng yang mati-matian mempertahankan gengsinya. Tapi toh luluh juga sama gue.
Siang ini gue masih ada les dengan materi fisika tapi lagi-lagi Jimin bolos untuk bisa jalan sama Jiwon, katanya Jiwon lagi marah nggak tau karena apa. Gue jadi heran sama mereka berdua, udah melebihi gue sama Naya yang jelas-jelas pacaran.
Beberapa kali gue pernah tanya ke Jimin tentang hubungan mereka, tapi jawabannya masih sama, mereka nggak pacaran. Ditambah lagi, gue pusing kalau Naya udah mulai tanya-tanya tentang mereka berdua ke gue. Bukannya bahas tentang masa depan kita berdua, pacar gue itu malah sibuk perhatian ke teman-temannya. Giliran di depan mereka semua, lagaknya cuek banget. Ampun deh.
"Tae, gue minta kertas di tengah-tengah buku lo dong. Buku gue abis nih" bisik Jennie di sebelah gue tiba-tiba.
"Buset, lo nyatet apa Jen sampe bisa abis gitu?" tanya gue heran.
Jennie terkekeh sambil merebut buku catatan gue, kemudian seenaknya menyobek halaman lembaran kertas yang berada di tengah-tengah. Sesudahnya, dia tutup buku gue dan mengamati tulisan di sampul buku.
"Lee Naya, 11 IPA 1... Ini buku pacar lo Tae?" Jennie bertanya sambil mengulurkan buku gue kembali.
"Iya, kenapa? Nggak seneng lo?" jawab gue songong mengambil buku dari tangannya.
Jennie mencibir dan tertawa mengejek, "Idih, bucin amat lo jadi cowok. Les aja mesti pake buku dia banget gitu?"
Gue toyor aja kepalanya pelan. "Enak aja, itu gue lupa bawa buku apapun pas hari pertama les. Tau nggak sih lo, gue seharian sekolah bawa tas kosong." Diam-diam gue mencomot makanan ringan di dalam saku kemeja seragam supaya nggak terlalu mengantuk. "Eh tapi bener sih Jen, nggak tau gimana gue emang bucin sama dia. Mau makaroni nggak lo?"
Jennie menjulurkan kepalanya ke dada gue, lalu ikut mencomot makaroni super pedas dari kantong gue dan langsung memakannya. "Keluarin aja bungkusnya terus simpen di bawah buku lo, Tae. Susah gue ambilnya."
Gue menuruti saran dari dia. Ekspresinya Jennie saat memakan jajanan itu biasa aja, padahal kalau Naya udah pasti megap-megap kayak ikan keluar dari air. Tapi bibir manisnya Naya itu udah pasti bisa membuat gue panas dingin.
***
Setelah pelajaran les berakhir, gue berniat ingin secepatnya pulang. Si Jennie gue suruh buru-buru sewaktu dia masih memberesi barangnya ke dalam tas.
"Tae, besok jalan yuk," ajak Jennie bertepatan gue yang sedang membayar uang parkir ke petugas.
Eh, besok kan hari Sabtu? Gue udah ada rencana mau nonton Naya dan anak-anak sekolah gue. Soalnya besok mereka semua ada pertandingan penyisihan di GOR Arena.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌸 Just Don't Stop (✔) [TERBIT]
Teen Fiction[PRIVATE] FOLLOW ME FIRST "Kata orang, cinta pertama bertemu di masa sekolah?" batin Kim Taehyung. Seorang lelaki dengan segudang prestasi, yang mencintai basket dalam hidupnya, tidak sengaja bertemu dengan cinta pertamanya di basket. Seorang gadis...