Kebersamaan Terakhir Bersama Samuel

1K 83 69
                                    

Hari ini hari di mana Refa menghabiskan harinya bersama Samuel.

Kebetulan hari ini adalah hari Minggu, sehingga Refa lebih leluasa bermain dengan Samuel dari pagi hingga pukul tujuh malam, waktu di mana Samuel akan berangkat kembali ke Korea.

“Sam, aku minta maaf, ya, kalo selama ini aku banyak salah sama kamu, apalagi waktu aku lebih ngehabisin waktu aku buat ngebahas Farel,” ungkap Refa.

“Iya, aku maafin. Maafin aku juga karena waktu itu marah-marah sama kamu,” tukas Samuel.

“Gapapa, itu emang salah aku, Sam. Ya, udah, kita mulai perjalanan kita hari ini!!” seru Refa bersemangat siap mengayuh sepeda ungunya.

Let's GO!” timpal Samuel tak kalah semangatnya dari Refa.

Mereka memakai baju yang bisa dikatakan couple-an. Refa tentu saja memakai baju putih bercorak bunga hitam yang diberikan Samuel saat ulang tahunnya beberapa hari yang lalu. Samuel juga rupanya telah mempersiapkan baju yang mirip dengan milik Refa, yakni baju putih berlengan pendek dengan tulisan berwarna hitam di dada kiri atasnya.

Setelah mendengar ide Refa yang akan memakai baju pemberiannya, Samuel berinisiatif membeli baju untuknya yang mirip dengan Refa bersama mamanya.

Tak lupa, mereka memakai gelang couple-an yang waktu itu dibeli Refa bersama Farel.

Mereka mengunjungi sungai, taman bermain, kedai es krim, Chocolate Dream, toko buku, dan tempat lainnya.

Sampai tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore.

“Ref, kita harus pulang sekarang. Aku harus siap-siap,” ucap Samuel ketika melihat jam tangan kulitnya.

“Yah … cepet banget, sih, waktu berjalan, Sam. Ya, udah, ayo … takutnya kamu telat,” timpal Refa.

Mereka pun pulang menuju rumah Samuel.

“Udah puas mainnya?” tanya Mama Samuel ketika keduanya sampai tepat di depan rumah Samuel.

“Sebenernya belum, sih, Tan. Tapi, ya … gimana lagi? Samuel, kan, harus berangkat ke Korea ….” Mood Refa langsung turun ketika mengatakan yang sebenarnya tak ingin ia katakan.

“Emm … mau gimana lagi, ya, Refa sayang? Tante juga jadi ikut sedih …. Tapi, tante yakin kamu masih punya banyak temen selain Samuel,” ucap Mama Samuel berusaha menghibur sembari merangkul pundak Refa.

“Iya, sih, Tan …. Cuma, berasa cepet banget, gitu, waktu berjalan …. Gimana-gimana juga, Samuel satu-satunya temen kecil aku, Tan, aku masih kangen.” Refa mengungkapkan apa yang jadi keluh kesahnya tak lama ini.

“Emm, Refa ….” Mama Samuel langsung mendekap Refa dan mengusap-usap punggung Refa.

“Refa sedih, Tan.” Refa balas mendekap Mama Samuel dan mulai menangis.

“Aaah ... Refa, jangan nangis, dong,” pinta Mama Samuel.

Kemudian datang Mona, Haris, Reza, dan Fara.

“Mona, ini anakmu nangis …” ujar Mama Samuel ketika menyadari kedatangan keluarga Refa.

“Gapapa, mungkin dia gak mau kehilangan,” timpal Mona.

Lantas, Reza langsung menghampiri Refa lalu meledek, “Udah, jangan nangis dong, cengeng ….”

Refa semakin mendekap Mama Samuel.

“Refa, nanti aku pulang ke sini lagi, kok,” ucap Samuel.

“Tiga tahun lagi, kan? Lamaaa ….” Refa merajuk.

Farel dan RefaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang