Ke Mana?

1K 93 50
                                    

Silaunya matahari memaksa Refa untuk membuka kedua matanya. Refa menguap dan mengerjapkan matanya.

“Aaahh … masih jam lima, juga.” Refa melirik jam dindingnya, lalu melanjutkan tidurnya, dan menarik selimut kembali.

Orang seperti apa yang berpikir matahari sangat silau tapi masih jam lima? Hingga suara notifikasi line dari ponsel Refa berbunyi.

“Siapa juga, sih, yang chat?” Refa terpaksa membuka matanya lagi dan mengambil ponsel di nakas.

Ref, turun!

Refa membuka jelas matanya dan ternyata Farel yang baru saja mengiriminya chat.

Turun?! Kamu di mana?

Di rumah kamu.

Hah? Ngapain?

Kita main!

Kok, ngedadak, sih?

Tadi jam 5 aku line kamu.

Jam lima? Refa melihat jam di ponselnya. Ternyata jam menunjukkan pukul 8 pagi. Lantas, Refa kembali melirik jam dinding di kamarnya. Jam lima.

“Ih, jamnya ngaco!” gerutu Refa kesal.

Cepet!

Refa dengan terpaksa bangkit dari tidur, mengumpulkan nyawa hingga akhirnya berusaha menuruni tangga.

“Hai, Ref!” sapa Farel.

“Hoammm ….” Refa menguap dan duduk di sofa yang berada di seberang Farel.

“Ih, jorok. Kamu belekan,” ledek Farel.

“Apa? Aku gak belekan.” Refa mengatakan itu sambil mengusap-usap area matanya.

“Itu ada di ujung.”

“Bohong.” Refa masih berusaha mencari belek yang dikatakan Farel.

“Ah … sini.” Farel membersihkan belek di mata Refa tanpa sedikit pun merasa jijik.

“Kenapa belekan? Abis nangis?” tebak Farel.

“Nggak,” jawab Refa bohong.

Refa terpaksa berbohong. Apa yang diucapkan Farel kenyataannya benar, tadi malam Refa baru saja menangisi Farel dan Samuel yang pergi begitu saja dari kehidupannya.

“Ah, bohong. Hmm … ya, udah, deh, sekarang kita jalan-jalan!” ajak Farel.

“Bentar, dong, Rel. Aku belum izin ke mama sama papa,” ujar Refa.

“Mama izinin, kok, asal jangan kejauhan, ya, Ref, Rel.” Mona muncul begitu saja di hadapan mereka.

“Farel mau ajak ke mana, memangnya?” tanya Mona.

“Ah, sekitar sini aja, kok, Tan. Nggak akan jauh-jauh,” jawab Farel langsung tersenyum memastikan.

“Ya, sudah. Cepet ganti baju, Refa,” titah Mona.

Farel dan RefaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang