04

372 28 5
                                    

"Assalamu alaikum."ucap Ozy dan Qima tak lupa mencium tangan kedua orang tuanya.

"Waalaikum salam."jawab mereka.

"Makcik sama Om ada disini.?"tanya Qima.

"Iya.baru aja nyampek."ucap makciknya.

"Aa Rio disini juga."

"Iya Zy."

"Keatas yuk Kak Rio."ajak Ozy main game.

"Dasar maniak game."

"Biarin."jawab Ozy.

Setelah selesai makan siang bersama keluarganya,Nisa beranjak kekamarnya untuk sholat dzuhur.ponselnya yang bergetar,membuatnya membaca sebuah pesan dari WhatsApp tanpa identitas.

"Assalamualaikum."isi pesan seseorang yang masuk dari whatsapp Nisa.Namun pesan itu hanya dilihat saja,tanpa ada balasan dari Nisa.

"Cuma diliat Nis."pesan masuk lagi.

Awalnya ia menyangka kalau itu adalah pesan dari pria yang menabraknya tadi siang,tetapi ia merasa aneh,mengapa pria itu mengetahui namanya.sedang setelah ia fikir fikir pria itu tidak pernah bertanya tentang namanya tadi siang.

"Abi gak marahkan?."pesan masuk.melihat pesan barusan,nisa yakin bahwa itu ialah Ihsan kemudian ia langsung menelepon Zahra.

"Assalamu 'alaikum Zahra."

"Waalaikum salam."

"Kamu apaan sih ra."

"Apanya gimana Nis?soal Kak Ihsan?."

"Iya ra.kamu ngasi nomor aku."

"Iya Nis,gak usah disesalin lagi,kan udah terjadi."

"Kok diam Nis,kamu marah ya?.Zahra minta maaf ya?."lanjutnya.

"Enggak kok ra,ya udah.Nisa sholat dulu ya Zahra.Assalamau alaikum."

"Waalaikum salam."

######

Setelah sholat isya,Nisa membalas pesan dari Ihsan.kemudian suara ringtone ponselnya berbunyi.

"Assalamu alaikum mbak."suara seorang pria dari dalam ponselnya.

"Waalaikum salam."

"Mbak masih ingat saya kan?yang tadi siang nabrak mbak."

"Iya masih."

"Maaf,saya boleh tahu nama mbaknya.supaya lebih akrab aja.Saya Antony Ginting."

"Saya Nisa Faiha."

"Gini mbak,sebagai minta maaf saya,nanti siang setelah saya latihan badminton,mbak bisakan temenin saya makan siang."

"Gimana ya?,InsyaAllah."

"Ya udah,saya tunggu ya mbak."

"Iya."

"Ya udah mbak,assalamu alaikum."

"Waalaikumussalam."

"Ciieeee,sama siapa tu?"ucap Ozy meledek kakaknya.
"Kak,diajakin kak Rio tuh.katanya sih mau beli martabak."

"Iya bentar lagi kakak kebawah."

Rio Aditya,Seorang hafidz yang berhasil membuat abinya Nisa sedikit menyukainya.

"Kak?."ucap Ozy sembari melangkahkan kakinya menuruni anak tangga.

"Kakak sadar nggak sih?."lanjut Ozy.

"Jadi menurut adek kakak sekarang ini gak sadar gitu?."

"Bukan kak,mungkin kak Rio suka sama kakak."ucap Ozy yang membuat langakah mereka berhenti sebentar.

"Kita gak tau perasaan orang Zy.Dan kamu gak boleh kepoin orang."

"Kan Ozy bilang masih mungkin."

"Calon kakak udah ada kali,tapi masih disembunyiin Allah."

"Eitss.Kakak pasti salah."

"Salah?."

"Iya,sangat salah.Kakak bilang calonnya masih tersembunyi,tapi udah keliatan kok."

"Maksud kamu calon kakak,kak Rio?."

"Maksud Ozy itu kak Ihsan."ucapnya dengan nada suara agak keras kemudian tertawa sembari menuruni anak tangga dengan cepat.

            _14.sep__

Karena Allah(IMM)[SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang