Lulus kuliah kedokteran dan salah satu siswa yang mendapat nilai terbaik dari Indonesia. Itu yang pernah diimpikan oleh wanita berhijab, Nisa. Dan dua hari yang lalu ia telah wisuda kemudian besok dia akan kembali pulang ke indonesia.
Lulus kuliah,tandanya kurang lebih sudah berlalu dua tahun. Dan terasa berbeda saat Nisa masih kuliah dan sekarang sesudah lulus kuliah,Tapi tidak ubahnya jika Jakarta masih padat dan macet karena Jakarta adalah Kota Metropolitan.
Sehabis ini Nisa akan bekerja di rumah sakit di Indonesia,ia berkeinginan untuk tinggal di Indonesia, jika pun ia akan kuliah lagi maka ia akan memilih kuliah didalam negeri.
*****
Jakarta, lagi lagi masih di pelatnas.
Di lapangan itu terlihat Jhonatan sedang latihan bulu tangkis bersama Zahra. Namun ada yang berbeda, kini Zahra sudah memakai hijab dan tentunya terlihat manis dan cantik.
Sekarang Zahra memilih berhijab dan keluar dari pelatnas,dia sekarang sudah punya toko kue sendiri dan memperdalam ilmu agama. Zahra mengaku bahwa dulu dia memang suka memasak kue tapi saat itu dia belum memikirkan untuk membuat usaha sendiri. Meskipun begitu ia sering berkunjung ke pelatnas sama seperti Ihsan.
Di kursi penonton sana ada wanita cantik sedang tersenyum kearah Jhonatan,terlihat anggun dan cantik,makeup diwajahnya terlihat natural dan anggun dengan rambutnya yang terurai.
"Hari ini jadi kan?". Tanya Zahra pada Jhonatan saat mereka berdua baru saja berhenti dan sekarang ini beristirahat.
"Jadi dong,tapi kamu sama Kevin ya."
"Oke sip,Zahra tau kok kalau Kak Jho pergi sama Kak Nadia". Jawab Zahra.
"Kamu sih, jadian sama Kak Jho gak mau,yahh keburu ada Nadia." Ujar Jhonatan lalu tertawa kecil kearah Zahra sedangkan Zahra hanya memanyunkan bibirnya ke depan.
"Minum dulu." Ucap Nadia sambil mengulurkan sebotol minuman kepada Jhonatan lalu memberikan minuman satunya lagi kepada Zahra. Nadia adalah kekasih Jhonatan, mereka kenal dari salah satu acara di Jakarta dan mereka sudah pacaran mulai dari satu tahun yang lalu.
"Makasi zeyeng." Ujar Jhonatan lalu tersenyum simpul kearah Nadia. Jhonatan masih aja ngebucin.
"Hadeh, awas lama kelamaan Kak Nadia nya jijiq". Ujar Zahra saat melihat tingkah Jhonatan barusan rasanya ia ingin sekali muntah.
"Eh Ra,kalau Nadia jijik sama gua gak bakalan lah dia sayang,iyakan sayang?". Tanya Jhonatan sedangkan Nadia hanya tersenyum manis dihadapan mereka berdua. Zahra mendelikkan matanya,mungkin capek atas ke bucinan yang dialami oleh Jhonatan.
"Eh,Kak Kevin". Jerit Zahra memanggil Kevin yang melintas disana. Kevin sontak saja menoleh kearahnya dan mendekati Zahra.
"Kak Kevin ada acara sore ini?". Tanya Zahra kembali.
"Kagak,soalnya gua juga udah selesai latihan." Jawab Kevin serius.
"Kita mau ketempat Kak Ihsan,Kak Kevin ikut ya soalnya gak mau gangguin nih orang baru." Jelas Zahra sembari memalingkan wajahnya kearah wajah Jhonatan. Jhonatan dan Zahra memang sering bercanda, bersama dan tak jarang diam diaman, maka dari itu Nadia tidak terlalu cemburuan dengan Zahra jika dekat dengan Jhonatan.
"Iya boleh,lagian udah seminggu gak ketemu Ihsan apalagi semenjak keluar dari pelatnas." Ucap Kevin setuju dengan tawaran Zahra barusan.
"Ya udah,kalau gitu gua mau nelpon Antony dulu,biar rame." Ujar Jhonatan mengambil ponselnya dari tas disebelahnya.
*****
Jalan menuju rumah Ihsan sebentar lagi akan sampai. Dan beberapa menit berlalu, mereka berempat sampai didepan pagar rumah Ihsan.
Mereka disambut hangat oleh Ihsan dan bayi lucu yang ada di gendongan Ihsan. Zahra yang melihatnya tak tahan dan dengan gemas sontak turun dari mobil Kevin dan menuju arah Ihsan dan bayi yang ada di gendongannya.
Zahra menggantikan Ihsan untuk menggendong Zhafran Malik Mustofa,putra pertama Ihsan Maulana Mustofa dan Kulsum,istri sah Ihsan saat ini.
"Uhh,lucu banget." Ujar Zahra lalu mencium pipi Zhafran yang kini di gendongnya
Kulsum adalah wanita cantik dan berhijab yang akhirnya berhasil dinikahi oleh Ihsan Maulana. Sekarang mereka memiliki anak laki-laki, Zhafran.
"Istri lu mane San?." Tanya Kevin.
"Ngapain lu tanya istri gua?."
"Waduh bukan gitu,cuma nanya doang."
"Oh lagi belanja sama Rifa."
Oh,....gak ditawarin masuk nih?." Tanya Kevin lagi.
"Kagak,biasanya juga lu masuk sendiri,pake ke dapur lagi cari makan." Jawab Ihsan tertawa kecil.
"Uuuuu."ledek Jhonatan.
"Kamvret." Jawab Kevin singkat.
"Ya udah masuk yuk." Perintah Ihsan.
"Makin lengket Jho." Ujar Ihsan lagi saat melihat Jhonatan menggandeng tangan Nadia."Yahh,ntar nyusul deh San."
Tiba tiba Antony datang menyusul mereka.
"Gilak lu pada.ninggalin gua gitu aja sampe sampe gua ke pelatnas,eh tau taunya udah disini." Oceh Antony kesal membuat Ihsan tertawa.
"Zahra sih mau nunggu,cuma itu tuh,ada yang gak sabaran." Ujar Zahra mendelik kearah Jhonatan.
"Abisnya lu lama,gua takut Nadia bosan nunggu." Jelas Jhonatan.
"Kok aku?." Tanya Nadia menoleh kearah Jhonatan.
"Alasan kamu aja Jho." Ujar Antony kemudian menghela nafasnya.
"Rasain, Kak Nadia marah." Ucap Zahra.
"Dia mana bisa marah, gua inikan ibarat nya ya bulan sama bintang,kalau gak ada gua,malam Nadia itu itam semua."
"Gila aja." Ujar Kevin singkat untuk Jhonatan.
"Oh sebelum kita masuk gua punya pertanyaan ni. Malam apa yang paling romantis?." Tanya Jhonatan. Sebenarnya sebagian mereka malas untuk menanggapi ocehan Jhonatan tapi yahhh mau gimana lagi.
"Malam kamis sama malam mingguan." Jawab Kevin dengan keyakinan bahwa dia benar kali ini.
"Salah." Ujar Jhonatan singkat.
"Setiap malam." Jawab Antony.
"Salah." Jawabnya lagi.
"Malam juma’tan." Ujar Ihsan terawa lepas. Emang kalau udah sama temen gak ada cerita seriusan.
"Salah,mau ngapain malam jum'atan, sama hantu?." Tanya Jhonatan lagi.
"Ya udah kita nyerah." Ucap Antony terlihat dari wajahnya menyerah, kalau udah gini dia yakin bahwa sebentar lagi langit bucin akan terbuka lebar dan pelangi kebacotan akan dimulai.
"Nyerah kan?. Malam yang paling romatis itu yah malamar kamu." Ujar Jhonatan kearah Nadia lalu ia tertawa lepas.
Krik krik krik,mereka semua meninggalkan Jhonatan dan Nadia disana sedangkan Ihsan berlalu pergi sambil tertawa lepas.
"Dih,lucu nggak,romantis nggak, ngebucin iya." Komentar Antony.
*****
Yah ini endingnya.
Nisa gak sama Ihsan dan Ihsan udah nikah dua tahun lalu sama Kulsum, wanita cantik berhijab.
Terus Nisa sama siapa?
Waduh!!Dan apakah Nisa dan Ihsan masih menyimpan perasaan?
Sekali lagi, Jhonatan udah sama Nadia dan kayaknya Jhonatan seriusan sama Nadia.
Zahra sekarang udah berhijab dan sifat tomboy dia itu udah ilang ya, sekarang dia punya toko sendiri dan memperdalam ilmu agama.Antony masih mencari wanita yang benar-benar pantas untuknya, sebenarnya banyak wanita yang mengantri dibelakangnya tapi entah lah,itu pribadi Antony,dia sekarang lebih memilih berbisnis.
Para readers gak sampe minggu depan, insyaallah aku akan selesain ceritanya.
😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Allah(IMM)[SELESAI]✅
Fanfictionkalau kamu takut zina liat Aa,Aa siap menjadikan kamu sebagai istri Aa."