01

1.4K 99 6
                                    

Satu hal yang selalu gue bingungin dari lo, yaitu jalan pikiran lo yang susah ditebak dan dimengerti.

***
Jennie cewek itu sedang berjalan dengan ceria menuju kelasnya, dua puluh menit lagi kelas akan dimulai.

"ANNYEONGHASEYO YEOROBUN!" Ucap Jennie dengan tampang cerianya.

Hanya beberapa anak yang menjawab sapaan Jennie, karena banyak yang tidak mengerti apa yang Jennie katakan.

"Pagi, Mr. Could." Sapa Jennie sebelum duduk di kursi yang tepat disamping Al.

"Hm." Dehem Al sebagai jawaban.

Al sedang sibuk bermain piano tiles melalui ponsel pintarnya. Jika sedang sibuk Al tidak akan memperdulikan lawan bicaranya sama sekali.

Bibir Jennie mengerucut kesal, Jennie merasa tidak dianggap oleh Al. Berasa nyapa batu kalau menyapa Al, daripada makan hati Jennie memilih membuka laptopnya untuk mengerjakan tugas yang belum selesai dikerjakan.

"Jen, pulang bareng gue." Ucap Al dengan suara dinginnya.

Jennie hanya mengangguk singkat, dia mau membalas perbuatan Al tadi yang mencuekkannya.

Tak lama kemudian seorang dosen prempuan setengah baya memasuki kelas dengan senyuman manisnya.

****
Al dan Jennie berjalan berdampingan, wajah keduanya berbanding terbalik. Jennie yang menebar senyum ramah sedangkan Al hanya menampilkan wajah datar dan terlihat tidak bersahabat.

Mereka berdua baru saja selesai kelas, sekarang mereka akan pulang.

"Al, kita langsung pulang?" Tanya Jennie.

"Ya." Ucap Al seadanya.

"Engga mau jalan-jalan kemana gitu?" Tanya Jennie dengan senyum manisnya.

Semoga saja Al mau mengajaknya jalan-jalan hari ini, Al ini tipikal orang yang susah diajak keluar rumah jika hanya berdua.

"Ga." Jawab Al cuek.

Kalau engga ingat dosa, rasanya Jennie ingin sekali menceburkan calon pacarnya ini ke dalem sumur supaya dimakan ikan sapu-sapu.

"Oke deh, ayo cepet udah mendung." Ucap Jennie dengan nada ketusnya.

Dasar Yoonjin engga peka, Al itu cowok terengga peka yang pernah Jennie kenal. Kenapa juga Jennie bisa suka sama kerah kemeja baru kaya dia.

Saat di dalam mobil juga keadaan hening, engga ada yang mulai pembicaraan. Biasanya Jennie akan karokean di dalam mobil, tapi sekarang di sangat malas.

Al si kaku yang menyebalkan, albino gak pekaan. Tapi walau bagaimana pun, Jennie tetap mencintai Al.

Saat Jennie memperhatikan jalan, rasanya jalan ini bukan jalan yang biasa menuju ke rumahnya.

"Al, inikan bukan jalan ke rumah gue kan?" Tanya Jennie dengan wajah bingung nya.

"Gue, tau." Jawab Al yang sedang menyalakan radio.

"Kita mau kemana? Apa jangan-jangan, lo mau nyulik gue lagi!" Tuduh Jennie dengan memandang Al takut.

"Gak, kita nonton." Ucap Al yang atensinya fokus pada jalan yang ada di depannya.

Jennie tersenyum senang, tumben sekali Al mengajaknya nonton berdua seperti ini. Biasanya selalu Jennie yang mengajak, ini adalah momen langka.

"Lo gak ke sambet kan, Al?" Tanya Jennie dengan nada khawatir.

Takut saja jika ada setan yang gangguin Al, jika itu terjadikan bahaya, Al bisa kerasukan.

"Gak mau?" Tanya Al dengan nada datar miliknya.

Cold Boy #BS2 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang