Sudah dua hari, Jennie belum juga ketemu. Johnny sebagai kakak Jennie sangat kalut, begitu juga Al yang tak kalah kacau dari Johnny.
"WAKTUNYA SARAPAN!" Teriakan Sena menggema dari arah ruang makan.
Tak lama terdengar suara grasak-grusuk yang disebabkan oleh Raffa dan Vino, mereka selalu antusias saat waktu makan.
"MAKANAN AKU DATANG." Ucap Vino sambil duduk dikursi.
"AKHIRNYA MAKAN JUGA, MAKANAN TERCINTA KITA BERTEMU LAGI." Ucap Raffa dramatis seperti adegan romansa.
"Lebay lo, efek kelamaan jomblo nih si Raffa." Ejek Fauzan yang sudah duduk disebrang Rangga.
"Lagian Raffa mah ngejar-ngejar mbak Ayu gak bakal dapet." Ejek Haikal sambil menata piring.
"Hih kok jadi gua yang dibully sih." Ucap Raffa sambil memanyunkan bibirnya.
"Gak usah sok imut." Ucap Sena mengejek.
"Biarin aja sih, si Al mana deh kok belum keliatan sih." Ucap Raffa yang menyadari tak ada Al disini.
"Dia lagi galau, biarin aja nanti gua bawain makanannya." Ucap Haikal.
"Bucin banget sih dia tuh." Ujar Vino yang sedang memotong omlet.
"Kal, kasih kaca coba si Vi. Suka gak ngaca heran." Ucap Sena sambil menatap sinis Vino.
"Bacooot." Ucap Vino.
****
Al menatap layar ponselnya, dia menunggu siapa tau ada kabar keberadaan Jennie sekarang. Al mengacak surainya lalu membanting ponselnya ke kasur.Bangkit dari duduknya, Al berjalan menuju balkon kamarnya. Matahari pagi menyorot tubuh putih pucat Al, udara yang segar terhirup oleh indra pencium miliknya.
Rasanya Al sangat merindukan Jennie, Al mengakui jika jiwa nya dibawa oleh Jennie yang hilang entah kemana. Al juga tau jika dirinya memang benar-benar mencintai Jennie, lelaki itu lemah tanpa Jennie.
"Lo dimana sih?" Monolog Al.
Al kembali masuk ke dalam kamarnya, lalu menatap ponselnya yang menyala karena ada panggilan vidio dari saudaranya yaitu Samuel.
"Halo."
"Whats up, bro! How are you?"
"Bad, why you calling me?"
"I see the girl you're looking for, she's now in Bali."
"Really? You're not kidding? Don't play with me Samuel."
"I'm not lying to my handsome brother."
"Send your location now!"
Tut!
Al mematikan ponselnya begitu saja, dia mengganti baju dengan cepat lalu keluar dari kamarnya dengan berteriak mencari Vino.
"VI! VI!" Teriak Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy #BS2 (END)
Teen FictionSugara Alvian, sedingin es dikutub selatan itu sangat cuek kepada sekitarnya. Dia tidak pernah berbicara dengan nada ceria, dia selalu memakai nada ketus dan datar. Dia jarang tersenyum, wajahnya sangat kaku namun dia tampan. Adelia Jenniezza, dia a...