Satu bulan berlalu dengan banyak kejadian berharga yang sudah terlewati dikehidupan Jennie saat ini, Jennie sudah sah menjadi calon istri Al. Lamaran yang saat itu dirumah sakit betul-betul terjadi, walaupun tanpa persiapan yang matang.
Walaupun mendadak dan terkesan sangat tidak romantis, lamaran Al tetap diterima oleh Jennie. Gadis itu sangat menghargai usaha Al, apalagi saat itu kondisi Al masih belum baik dan melamarpun dengan wajah yang pucat.
Jennie dan Al memutuskan untuk tidak melangsungkan proses pertunangan, mereka memilih untuk langsung menikah. Mereka sudah mantap untuk menjalani kehidupan pernikahan diusia muda.
Hingga hari pernikahan mereka pun tiba, tanpa didampingi oleh orangtua, Al datang kepernikahannya bersama kakek dan nenek Al yang tinggal di Bali. Terbalik dengan Jennie, ia didampingi oleh ayahnya dan juga Johnny.
Kalau ditanya kemana ibu tiri Jennie? Jawabannya adalah, Reihan menceraikannya dan lebih memilih hidup bahagia bersama anak-anaknya.
Orangtua Al yang masih dipenjara di Seoul pun tak bisa hadir, lagi pula mereka tidak peduli dengan Al. Cukup dengan memberitahu orangtua jika Al akan menikah.
Dua jam yang lalu proses akad nikah sudah selesai, kini Al dan Jennie berada diatas pelaminan dengan senyum bahagia yang terpatri dibibirnya.
Pernikahan ini memang sengaja tidak digelar dengan begitu mewah, Jennie yang meminta pestanya untuk dilaksanakan dengan sederhana saja.
"Selamat ya kalian, semoga bahagia selalu." Ucap Dio yang baru saja datang.
"Gomawo Kyunghoo hyung." Ucap Al lalu memeluk Dio dengan santai.
Dio melepaskan pelukannya dari Al, kemudian beralih menyalami Jennie dan mengelus lembut rambut gadis itu.
"Thanks udah dateng, kak." Ucap Jennie dengan senyumannya.
"Sama-sama, gue kebawah dulu ya." Ucap Dio yang diangguki oleh pasutri itu.
Sepeninggalan Dio yang berbaur dengan Sena dan Rangga yang tengah menikmati makanan disana, lelaki putih pucat itu kembali menyalami beberapa orang yang datang.
"Capek?" Bisik Al, dengan tangannya yang merangkul Jennie.
"Menurut kamu aja, mana ini heelsnya tinggi banget." Ucap Jennie mengeluh.
"Sabar ya sayang, kalau udah selesai langsung tidur kok, aku bisa tahan." Ucap Al yang terdengar ambigu.
"Ish ambigu tau gak." Ucap Jennie dengan menatap tajam Al, gadis itu tersipu malu karena ucapan ambigu Al.
"Becanda, babe." Bisik Al dengan terkekeh.
Tak lama datang Reihan, Johnny, kakek, dan neneknya Al ke atas pelaminan. Membuat pasutri itu langsung sigap berdiri menyambut kehadiran mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy #BS2 (END)
Teen FictionSugara Alvian, sedingin es dikutub selatan itu sangat cuek kepada sekitarnya. Dia tidak pernah berbicara dengan nada ceria, dia selalu memakai nada ketus dan datar. Dia jarang tersenyum, wajahnya sangat kaku namun dia tampan. Adelia Jenniezza, dia a...