Dengan emosi yang tak stabil Al meninggalkan taman, Al merutuki mulutnya yang berbicara kasar pada Jennie.
Ini yang Al tidak inginkan dari mencintai seseorang, saat hati dibakar api cemburu sangat menyusahkan. Al kan bukan orang tang suka direpotkan oleh hal-hal semacam ini.
Al menaiki mobilnya, lalu mulai menyalakan mesin mobil. Entah kemana tujuan Al sekarang, Al malas jika ke dorm dengan keadaan muka yang kusut pasti banyak yang peka pada perbedaan sikap Al.
Mungkin sebaiknya Al berkunjung ke apartement Dio saja, Al sudah lama tak bertemu dengan Dio. Karena keduanya benar-benar sibuk.
Tak lama Al sampai di Apartement Dio, Al memakirkan mobilnya di basement apartement Dio. Al turun dari mobil, berjalan memasuki lobby apartement dan berjalan ke unit Dio yang berada di lantai 1.
Al memencet bell apartement Dio tak lama terbuka, dibalik pintu memunculkan tubuh jangkung Sehan.
"Mau ngapain lo?" Tanya Sehan sinis.
"Ada siapa?" Tanya Dio singkat.
"Kyunghoo hyung!" Panggil Al yang sama sekali tak menghiraukan keberadaan Sehan.
"Yoonjinie." Ucap Dio sambil tersenyum merekah.
Dio datang lalu memeluk singkat Al yang datang, Sehan menatap tak suka ke arah mereka berdua. Sehan berlalu masuk ke dalam unit Dio.
"Ayo masuk, Yoon." Ucap Dio senyum tipis.
"Ada anak Planet?" Tanya Dio yang diangguki Al.
"Ada Layendra sama Sehan di dalem." Ucap Dio.
"Hm." Dehem Al menanggapi.
"Kalo gitu kita pamit aja ya." Kata Layendra sambil merilik sinis Al.
"Oke, hati-hati." Ucap Dio.
Setelah kepergian Layendra dan Sehan, Al merebahkan tubuhnya di sofa. Dio ke dapur untuk membuatkan Al minuman.
Al menatap kosong langit-langit ruang tamu unit Dio, pikirannya kembali bersarang pada adegan Jennie dan Hanif berpelukan. Sial, Al benar-benar dibakar api cemburu melihat Jennie dan Hanif.
"Lo kenapa?" Tanya Dio sambil meletakan segelas jus jeruk diatas meja.
"Gak." Jawab Al sambil menutupi wajahnya dengan bantal sofa.
"Bohong." Ucap Dio yang terkesan acuh tak acuh.
"Jennie pelukan sama cowok lain." Ucap Al tiba-tiba.
"Ya terus kenapa? Lo cemburu ya." Tanya Dio menggoda.
"Enggak!" Jawab Al ngegas.
"Santai, wajar lo cemburu. Tapi jangan sampai cemburu buta aja, dengerin dulu penjelasan Jennie jangan asal nyempulin sendiri aja." Ujar Dio seraya menepuk pelan bantal yang menutupi wajah Al.
"Harus banget?" Tanya Al.
"Iyalah, kalo lo belom denger penjelasannya lo sendiri yang bakal kepikiran yang aneh-aneh. Kalo ada masalah tuh selesaiin jangan malah kabur." Nasehat Dio yang hanya mendapat helaan nafas frustasi Al.
"Terus gue harus gimana?" Tanya Al.
"Samperin Jennie, minta penjelasan." Ucap Dio.
"Gak!" Ucap Al yang gengsi.
"Ya serah lo sih, itu tandanya lo mau masalah ini makin rumit." Ucap Dio.
"Biarin, gue butuh waktu sendiri. Hyung, gue nginep." Ucap Al yang langsung berjalan ke arah kamar tamu untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy #BS2 (END)
Teen FictionSugara Alvian, sedingin es dikutub selatan itu sangat cuek kepada sekitarnya. Dia tidak pernah berbicara dengan nada ceria, dia selalu memakai nada ketus dan datar. Dia jarang tersenyum, wajahnya sangat kaku namun dia tampan. Adelia Jenniezza, dia a...