Perasaan kesal masih melingkupi Al hingga dirinya sudah berada di Korea, cowok putih pucat itu menggerek kopernya dengan langkah besar menuju ke dalam rumah besar milik orangtuanya.
Tanpa mengucapkan salam, Al langsung berjalan ke kamarnya melewati para pelayan rumah Al yang menyapa Al.
Sepertinya Al butuh untuk menidurkan dirinya terlebih dahulu untuk mengisi kembali energinya yang lumayan terkuras hari ini.
Tetapi tak lupa dirinya menghubungi Jennie terlebih dahulu untuk memberitahukan kalau dirinya sudah tiba di Korea.
Jennie 💜
Jen aku udah dikorea.
Aku udah dirumah juga.
Tapi, kendalanya aku kangen sama kamu :(
Aku istirahat dulu ya♡Setelah selesai mengabari Jennie, Al meletakkan ponselnya. Lalu merebahkan tubuhnya dengan nyaman dikasur king size miliknya itu.
"Min Yoonjin." Panggil Raisa, Ibu dari Al.
"Apa?" Tanya Al.
"Aku ingin berbicara denganmu." Ucap Raisa dengan tegas.
"Aku sangat lelah, nanti saja." Ucap Al acuh.
"Yak! Min Yoonjin, bangun atau aku suruh pengawal untuk menyeretmu." Ancam Raisa dengan nada tinggi.
"Selalu ancaman." Desis Al kesal.
"Cepat, mau bicara apa?" Tanya Al ketus.
"Nanti malam kau harus ikut Eomma." Ucap Raisa.
"Itu saja? Silahkan pergi dari kamarku." Ucap Al dingin.
"Kau sangat tak sopan, siapa yang mengajarkanmu bersikap seperti ini Min Yoonjin!" Bentak Raisa yang kesal.
"Dari aku kecil pun tak ada yang mengajariku tatakrama, ibuku dan ayahku terlalu sibuk." Sindir Al halus.
Raisa menatap Al nyalang, dirinya benar-benar diperlakukan buruk oleh anaknya sendiri. Benar-benar membuat Raisa kesal bukan main, Raisa merpihkan rambutnya dengan anggun lalu tersenyum sinis.
"Kau menyindirku, Min Yoonjin?" Tanya Raisa dengan melangkah mendekat ke arah Al.
"Eomma tersindir?" Tanya Al yang terkekeh sinis.
"Anak kurang ajar!" Maki Raisa lalu meninggalkan kamar Al dengan rasa kesal.
****
Asisten rumah Al mngetuk pintu kamar Al berkali-kali, Al merasa sangat terganggu sekarang. Al membuka mata dengan malas, lalu beranjak dari tidurnya untuk membuka pintu.Pelayan itu langsung membungkuk memberi Al hormat, lalu menyodorkan setelan jas mahal kepada Al.
"Dari tuan untuk tuan muda untuk acara makan malam." Ucap pelayan itu dengan penuh sopan santun.
"Ya." Jawab Al singkat lalu masuk ke dalam kamar kembali dan menutup pintunya.
Jas itu dilempar Al kesembarangan tempat, dia rasanya muak pada ini semua. Al ingin pulang ke Indonesia, untuknya Daegu adalah tempat yang penuh luka. Al ingin kembali ke Dorm Perfect, bermain dengan teman-temannya disana.
Al merebahkan kepalanya lumayan pening ke atas meja, lelaki putih pucat itu sangat menyedihkan sekarang.
Walaupun terpaksa Al mengambil jas yang lelaki itu lempar tadi, kemudian memasuki kamar mandi untuk bersiap-siap makan malam dengan kedua orangtuanya.
Tak lama cowok itu keluar dengan pakaian yang sudah rapih, lalu menatap cermin yang menampilkan wajah putih pucatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy #BS2 (END)
Teen FictionSugara Alvian, sedingin es dikutub selatan itu sangat cuek kepada sekitarnya. Dia tidak pernah berbicara dengan nada ceria, dia selalu memakai nada ketus dan datar. Dia jarang tersenyum, wajahnya sangat kaku namun dia tampan. Adelia Jenniezza, dia a...