18

594 52 0
                                    

Selama kurang lebih enam hari Jennie nginep dirumahnya Al, gak ada orangtua Al mereka lagi nyelesaian kasus appa Al di Seoul.

Mereka berdua selama di Daegu cuma jalan-jalan dan Jennie nemenin Al kerja di cabang perusahaan Al yang ada di Daegu.

Seperti sekarang Jennie sedang menemani Al bekerja, Jennie yang sedang duduk disofa ruangan Al sambil streaming drama korea lewat ponselnya dan Al yang sedang mengerjakan sesuatu dilaptopnya.

"Al, lo gak bosen apa kerja mulu?" Tanya Jennie sambil natap Al yang lagi serius kerja.

"Bosen, gua lagi nyelesaian semuanya supaya besok kita bisa balik ke Jakarta." Kata Al dengan wajah yang serius.

Wajah Al sekarang sangat kacau, ada lingkaran hitam dibawah matanya. Al sangat kelelahan akibat pekerjaannya, saat malam tiba pun Al tetap bekerja.

"Al, gue takut lo sakit." Kata Jennie sambil mematikan ponselnya.

Senyum tipis Al menyatakan kalo dia baik-baik saja, Al meletakan laptopnya lalu memegang pipi Jennie.

"Lo obat lelah gue." Kata Al sambil natap Jennie intens.

Situasi mendadak canggung, jantung Jennie rasanya ingin melompat keluar. Rasanya Jennie melayang karena terlalu senang ucapan Al, tapi tentu saja Jennie tak akan menunjukan rasa senangnya.

Al langsung tersenyum canggung dan menurunkan tangannya dari pipi Jennie dan lanjut bekerja.

Tokk.. Tokk.. Tokk..

Sekertaris Al datang dengan wajah yang penuh dengan kegelisaaan, tak lupa Sekertaris Al membungkuk kepada Al memberi penghormatan.

"Sajangnim, maaf mengganggu waktu anda. Sajangnim, ada kabar buruk, banyak klien yang membatalkan kerja samanya karena kasus Tuan Min." Ucap sekertaris pribadi Al dengan wajah takut.

"Saya sudah bilang untuk urus semuanya, besok saya harus sudah ada di Indonesia Kwon-ssi!" Kata Al dengan raut wajahnya yang mengeras.

"Maafkan saya, tapi klien itu ingin langsung bertemu dengan anda. Jadi sebaiknys Sajangnim tunda kepulangan sajangnim ke Indonesia, anda harus menemui klien-klien itu terlebih dahulu." Ujar sekertaris Al dengan nada takut.

Mr. Kwon menatap takut kearah Al, bahkan dia tak beranin menatap secara langsung mata Al. Sedangkan Jennie hanya diam karena tak mengerti apa yang dua itu katakan karena memakai bahasa Korea.

"Ah sial, baiklah. Anda bisa keluar." Kata Al sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Saya permisi." Kata Mr. Kwon sambil membungkukan tubuhnya.

Setelah keluarnya Mr. Kwon. Wajah Al langsung berubah muram, seperti tak memiliki semangat hidup. Padahal Al sudah berusaha keras supaya bisa pulang besok.

Al berdiri lalu jalan mendekat ke arah jendela yang menampakan hiruk-pikuk kota Daegu yang indah ini. Al menatap kosong ke depan, tangannya terkepal. Bibirnya tipisnya bergetar.

Perasaan tidak nyaman dan terbebani itu selalu melingkupi Al jika dia berada di Korea, walaupun Korea adalah tempat lahirnya. Entah kenapa Al merasa ini bukan tempatnya, tempat Al bukan disini.

 Entah kenapa Al merasa ini bukan tempatnya, tempat Al bukan disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cold Boy #BS2 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang