30

542 50 2
                                    

Tatapan Jennie kosong, dirinya sekarang sedang dirias karena sekarang adalah hari pernikahan ayah Jennie. Jennie berhasil ditangkap oleh orang suruhan ayahnya saat berada tak jauh dari gedung apartement Al.

Wajah Jennie pucat, perut Jennie sakit karena asam lambung Jennie naik. Kondisi Jennie benar-benar sedang tidak baik.

"Mba engga apa-apa?" Tanya salah satu maid.

Jennie menggeleng pelan, tenggorokannya terlalu sakit untuk berbicara.

Setelah selesai dirias Jennie digiring menuju ruang keluarga tempat dilaksanakannya ijab qobul, Jennie menatap nanar ayahnya yang terlihat bahagia bersama wanita ular disampingnya.

Bunda, Jennie benci Ayah. Jennie engga mau lihat semua ini bunda. Batin Jennie.

"Baiklah sekarang mari kita mulai pembacaan ijab qobul." Ucap MC acara itu.

Jennie menatap sendu Ayahnya yang begitu lancarnya mengucapkan ijab qobul, air mata Jennie keluar begitu saja.

Ayah Jennie menghampiri Jennie menghampiri Jennie, lalu memeluk singkat putrinya.

"Ayo salaman sama Bunda baru kamu." Ucap Raihan dengan suara lembut.

Jennie tersenyum miring, Jennie benar-benar tidak sudi bahkan hanya untuk bersalaman saja.

"Maaf ayah, tapi bahkan Jennie engga sudi untuk sekedar bersalaman dengan wanita ular itu." Ucap Jennie lantang membuat semua orang menatap Jennie terkejut.

"Jennie jaga bicara kamu." Ucap Raihan dengan pelan.

"Lagian kenapa ayah menikahi wanita yang cuma ingin harta ayah saja?" Tanya Jennie dengan mata berkaca-kaca.

Kepala Jennie makin pening, tak lama kesadaran Jennie menghilang membuat Raihan panik.

"Jennie, bangun hei." Ucap Raihan panik.

Tak lama para bodyguard Raihan datang dan membawa Jennie ke rumah sakit, karena Raihan tak mungkin mengurus Jennie sekarang.

****
"Lo tuh lagi kenapa sama Jennie?" Tanya Johnny pada Al yang sekarang berada di dorm Perfect.

"Maaf, kak." Ucap Al yang mukanya benar-benar suntuk.

"Al cemburu sama Jennie, terus Al berantem sama Jennie. Al kan mulutnya pedes, Jennie aja di gas sama dia." Ucap Raffa yang menyaksikan pertengkaran Jennie dan Al kemarin.

"Lo tuh ya mulutnya gak pernah bosa dikontrol kenapa sih, Jennie itu cewek Al." Ucap Sena sambil menatap Al tak habis pikir.

"Gue kelepasan." Ucap Al frustasi.

"Adek gue itu baperan Al, untung aja dia diculiknya sama Ayah." Ucap Johnny yang sedikit kecewa pada Al.

"Maafin gue, kak." Sesal Al sambil menundukan kepalanya.

"Lo gak dateng ke acara nikahannya, kak?" Tanya Rangga yang sedang memakan kripik singkong.

"Ogah." Ucap Johnny dengan ekspresi tak suka.

"Gue ngerti sih rasanya jadi lo, kak." Ucap Rangga.

"Guysssssss, Guyssssss!!!"

Suara cempreng Fauzan datang, disertai suara rusuh langkah kaki Fauzan dan Jissa.

"Lo tuh ya, bukannya salam malah teriak-teriak." Ucap Sena kesal.

Jissa dan Fauzan berlarian kearah ruang tamu, Sena sudah bersiap ingin memakan Fauzan yang benar-benar ribut.

"Ada apaan sih, sans dong." Kata Vino yang baru aja muncul karena ke gaduhan yang sibuat pasangan bucin itu.

"JENNIE PINGSAN." Teriak Jissa panik.

Cold Boy #BS2 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang