Rasa rindu kepada Jennie pada kakaknya sudah sirna hari ini, walaupun John menyebalkan Jennie rindu sosok kakak. Semenjak kakaknya pindah ke apartement Jennie jarang bertemu kakaknya.
"Eh kutil onta, lo ada masalahkan ama ayah. Ngaku lo!" Ucap John dengan nada menyebalkan.
"Iya bang, lo udah tau kalo ayah mau nikah?" Tanya Jennie.
John terdiam, dia memandang adik prempuannya sendu. Lalu John mengangguk mengiyakan ucapan Jennie, sebenarnya John juga kecewa atas keputusan ayahnya ini.
"Gue baru tau tadi, Jen. Gue kecewa sama ayah, gue mau marah. Gue merasa ayah mengkhianati bunda, apalagi ayah yang penyebab bunda meninggal." Ucap John dengan nada lesunya.
John memeluk Jennie, dia harus menenangkan adiknya ini. Walaupun John juga sakit hati, tapi John sebagai kakak harus terlihat kuat dimata Jennie.
"Terus kita harus gimana? Gue gak mau punya bunda baru!" Ucap Jennie yang sedang menyembunyikan kepalanya di dada John.
"Gue gak mau pulang, gue mau disini aja sama lo, kak." Ucap Jennie lagi.
"Gue juga engga sudi punya bunda baru, lo disini aja kalo emang ayah ngotot mau nikah lagi, gaji gue lebih dari cukup buat biayain hidup lo." Ujar John dengan mengusap sayang rambut adiknya.
Diusianya yang terbilang muda, John adalah seorang arsitek muda yang handal dan sangat berbakat, tak heran jika Johnny mempunyai gaji yang besar.
"Makasihh kakakku, gue makin sayang sama lo." Ucap Jennie lalu mencium pipi John.
Jangan salah, Jennie dan John sudah terbiasa melakukan skinship. Itu adalah cara mereka untuk menujukan rasa sayang.
"By the way, Lo pacaran sama si whiteman itu?" Tanya Johnny dengan
"Ayo tidur udah malem, atau mau gue tidurin lo." Ucap John dengan ancaman.
"Najis, sorry no incest incest club." Ucap Jennie dengan nada sinisnya.
"Lagian gue gak suka yang rata-rata kek triplek." Ucap John dengan nada mengejek yang terdengar menyebalkan.
Bibir Jennie mengerucut kesal, kakaknya ini sangat menyebalkan, lalu Jennie bangkit dari pelukan kakaknya. Ya walaupun Jennie tidak semok, Jennie memiliki wajah yang bisa dikatakan cantik.
"Enak aja lo! Btw, gue nanti tidir dimana?" Tanya Jennie dengan nada sedikit ketus.
"Tidur sama gue aja, kamar tamunya masih berantakan nanti besok gue suruh room service buat ngebersihin kamar tamu." Ujar John yang diangguki Jennie.
Jennie tak masalah jika harus tidur dengan kakaknya, kakaknya itu tidak akan berani macam-macam padanya.
****
Setelah Al pamit pulang dari apartement John, Al memutuskan untuk mampir ke toko olahraga untuk membeli bola basket barunya.Dan sekarang Al terjebak macet di perjalanan pulang menuju drom Perfect, sekarang anak Perfect menamai rumah itu bukan sebagai basecamp tapi sebagai drom.
Drtttt...
Ponsel Al bergetar, nama Sena tertera dilayar ponselnya. Al memakai earphone lalu menerima telpon itu.
"Halo."
"...."
"Di jalan, kena macet."
"...."
"Serius? Gak ada luka seriuskan?"
"...."
"Iya, gue matiin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy #BS2 (END)
Teen FictionSugara Alvian, sedingin es dikutub selatan itu sangat cuek kepada sekitarnya. Dia tidak pernah berbicara dengan nada ceria, dia selalu memakai nada ketus dan datar. Dia jarang tersenyum, wajahnya sangat kaku namun dia tampan. Adelia Jenniezza, dia a...