28

516 52 4
                                    

Dua minggu berjalan hubungan Al dan Jennie berjalan dengan baik, walaupun Al kadang masih dingin seperti kulkas. Tetapi Al bisa memposisikan diri sebagai pacar yang selalu ada untuk Jennie.

Seperti saat ini Al dan Jennie sedang berada di dorm Perfect, Jennie sebelum berangkat kuliah siang mengunjungi Al pada pagi harinya dulu, lalu mereka akan berangkat kuliah bersama.

"Al, aku ausssss." Rengek Jennie yang sedang tiduran di paha Al.

Rengekan Jennie tidak di gubris, cowok itu terus saja bermain game online. Sifat cuek Al yang seperti ini kadang membuat Jennie kesal.

Al yang disampingnya sedang sibuk membuat aransemen lagu di laptopnya miliknya.

"Bang Haikal lagi ngapain?" Tanya Jennie saat sampai di dapur.

"Lagi bikin ramuan nih." Kata Haikal.

"Buat siapa? Bang, gue minta minum ya." Kata Jennie sambil mengambil boto di kulkas.

"Sena, dia kena magh. Iya ambil aja, anggap aja rumag sendiri." Kata Haikal sambil menumbuk daun yang dijadikan ramuan.

"Oh, bang Sena nya mana?" Tanya Jennie setelah selesai minum.

"Di kamar dia, kalo dia sakit berabe." Kata Haikal sambil mengusap keringat di dahinya.

"Kenapa?" Tanya Jennie.

"Engga ada yang masakin." Kata Haikal sambil nyengir.

"Nanti deh gue masakin kalian, mau gak?" Tanya Jennie.

"Boleh banget." Kata Haikal yang wajahnya girang.

"Yaudah, gue ke depan dulu ya." Kata Jennie yamg diangguki Haikal.

"Alllllllll, pengen McD." Kata Jennie manja sambil tiduran dipaha Al.

"Delivery." Kata Al cuek, fokus cowok itu ada pada laptop yang sedang dimainkan olehnya.

"Gak mau, mau makan disana." Kata Jennie yang manja.

"Liat ga, gue kucel gini?" Tanya Al datar.

"Yaudah kalo lo gak mau, gue ajak bang Haikal aja." Kata Jennie sambil memanyunkan bibirnya.

"Oke, balik dari kampus aja. Bentar lagi kita ada kelas, gue siap-siap dulu." Kata Al sambil mengusap rambut Jennie lembut sebelum berjalan menuju kamarnya.

"Oke Al." Kata Jennie sambil senyum lebar.

****
Al dan Jennie berjalan berdua memasuki area fakultas seni, banyak yang menyapa Al tetapi cowok dingin itu hanya diam malas menanggapi. Jennie merasa gak enak sendiri sebenarnya karena sikap Al yang engga ramah.

"Al ngomong napa kalo ada yang nyapa, atau engga senyum." Kata Jennie sambil menarik-narik lengan baju Al.

"Hm." Kata Al berdehem.

"Serius, Al. Entar lo mau dikatain sombong?" Kata Jennie.

"Mager." Kata Al yang menatap Jennie datar.

"Yaudah serah lo." Kata Jennie kesal.

Susah kalau mau menasehati Al, orang batu semacan Al mana mau mendengarkan komentar Jennie, lagi pula tipikal cowok dingin semacam Al pasti sangat malas beramah-tamah dengan orang yang tidak akrab dengan Al.

Jennie dan Al sampai dikelas, Al fokus bermain ponselnya saat sudah duduk di kursi.

"Jen, pulang engga ke Mcd. Gue mau aransemen lagu sama Bobby." Ucap Al dengan tampang datar.

"Loh kok gitu sih, Al. Serah lo deh." Kata Jennie acuh tak acuh.

Bagaimana Jennie tidak sebal, jika Al lebih mementingkan teman-temannya daripada Jennie. Terseralah Jennie kesal pada Al.

Cold Boy #BS2 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang