36

529 34 2
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu oleh keluarga Al dan Suram akhirnya tiba, hari dimana hari yang paling menyakitkan untuk Jennie. Hari yang meleburkan hati cewek itu, hari yang sangat menyakitkan untuk Al. 

Hari yang membuat cowok dingin itu akhirnya terikat, sayangnya bukan dengam Jennie yang seperti dirinya harapkan.

Cuaca yang bersuhu dingin sedingin hati Jennie untuk saat ini, cewek itu hanya diam saat dirinya tengah di make over oleh Lisa dan Jissa.

"Lo harus jadi secantik mungkin ngalahin si Suram pokoknya." Ucap Lisa seraya memakaikan Jennie lipstik.

"Ya jelaslah pasti cantikan lo kemana-mana, ya orang yang dandaninnya aja cantik kayak gue." Ucap Jissa seraya memakaikan Jennie eyesshadow

"Yeuh lo mah, pede banget jadi orang." Ucap Lisa seraya menoyir kening Jissa.

"OMG LISAAAA! Nanti riasan muka gue rusak tai!" bentak Jissa seraya berkaca dan meneliti keningnya.

"Ribet amat lo, makeup kita kan anti luntur-luntur club." Ucap Lisa galak.

"Lo berdua itu ribut mulu kenapa sih?" Tanya Jennie yang jengah meliht kelakuan kedua temannya yang absurd itu.

"Eh si Malla mana?" Tanya Jennie lagi yang menyadari tak ada Malla.

"Lagi main game sama si Raffa." Ucap Jissa.

"Lah tumben akur?" Tanya Jennie.

"Ya kata siapa mereka akur, lagi taruhan mereka tuh." Sahut Lisa.

"Hei ladies, udah siap belum?" Tanya Rangga yang berada diblik pintu.

"YAAMPUN BABY KAMU CANTIK BANGET SIH." Histeris Fauzan yang matanya menatap berbinar Jissa yang memakai riasan wajah.

"Lebay lo." Celetuk Rangga.

"Dih gak punya pacar sih, engga ada yang bisa di sayang-sayang." Ucap Fauzan meledek Rangga.

"Dih sialan nih bocah, ayo ikut gue persipin mobil." Ucap Rangga seraya menarik paksa Fauzan dari Jissa.

"Dadah, by. Aku sana dulu." Ucap Fauzan seraya memberikan Jissa kissbye. Sedangkan Jissa hanya menatap pacar kesayangannya itu pasrah, kenapa bisa Jissa sangat menyayangi Fauzan si raja alay itu.

"Pacar lo tuh." Ledek Lisa.

"Kayak si Vi engga alay aja lo, dia lebih kayak jamet. " Ledek Jissa balik.

"Enak aja lo." Balas Lisa.

*****
Mereka sekarang sudah berada di dalam mini bus menuju ke rumah Al, mereka terlihat berbeda karena memakai barang-barang branded dan modis. Ini semua demi menunjukan kekayaan mereka dihadapan orangtua Al yang menyebalkan itu.

"Sayang, kita item-item kayak mau ke kuburan aja." Ucap Vino.

"Kamu tuh ini tuh baju dari gucci, bagus gini juga udah jangan banyak komen deh."Ucap Lisa yang sedang menatap keluar jendala mini bus.

Cowok possessive itu menatap Lisa sebal, belakangan ini pacarnya itu jadi semuanya padanya untung Vino cinta mati pada Lisa.

"Jen, lo beneran bisakan kesana?" Tanya Malla yang memegang tangan Jennie.

"Gue punya dua kaki yang normal, yakali gue gabisa ngaco lo." Ucap Jennie bercanda sambil tersenyum.

"Beneran mau kesana? Kenapa kita engga liburan aja ke Jeju sekarang?" Tanya Sena dengan menunjukan foto pulau Jeju lewat ponselnya.

"Wah boleh tuh, bagus gitu gak sih pulaunya." Ucap Rangga menghasut yang lain.

"Kalo kalian mau kesana yaudah, turunin gue disini aja gue tetep mau liat Al." Tegas Jennie membuat Rangga dan Sena bungkam seketika.

Cold Boy #BS2 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang