14

625 60 3
                                    

Keadaan Al sekarang sudah sangat baik, sudah sebulan sejak pengeroyokan itu terjadi. Tubuh Al kembali sehat seperti semula.

Hari ini juga Al akan balapan melawan Sehan seperti yang sudah direncanakan sebulan yang lalu.

Balapan itu akan dimulai sore hari, jadi Al sekarang masih bisa kuliah dulu.

Al sedari tadi memerhatikan dosen yang sedang menerangkan materi dengan seksama, Al orangnya tidak mau bermain-main saat berada di dalam kelas.

Berbeda dengan Jennie yang terlihat malas-malasan mendengarkan dosen yang dari tadi nyerocos, tapi karena Jennie ingin pintar jadi dengan terpaksa dia harus menyerap apa yang dosennya katakan.

Hingga akhirnya kelas Prof. Hendri selesai, membuat para penghuni kelas itu yang tadinya bosan jadi semangat kembali.

"Baiklah, cukup sampai disini. Sampai jumpa minggu depan, assalammualaikum wr. wb." Kata Prof. Hendri lalu berjalan keluar dari kelas.

"Gue duluan ya, Jen." Kata Sinbi teman satu kelas Jennie.

"Iya, hati-hati, bi." Kata Jennie yang sedang memasukan buku ke dalam tasnya.

Drtttt.. drtttt...

Ponsel Jennie bergetar, Johnny mengirim line kepada Jennie. Jennie langsung membukanya siapa tau penting.

Kak john:
Jennie, gue ada proyek ngedisegn di kalimantan selama seminggu. Hari ini gue kesana, ini proyek besar terus mendadak lagi.
Jaga diri baik-baik, jangan nakal ya.

Jennie:
Iya bang, safe flight ya.
Gausah khawatir gue bisa jaga diri.
Pulang bawa oleh-oleh ya.

Kak John:
Iya Jen.
Beres gue ntar bawain oleh-oleh.
Gue juga udah nitip lo ke si tepung terigu.

Jennie:
Makasih kakaku.
Emang gue barang apa segala dititipin, ga boleh ngatain orang lo.

Kak John:
Yoi.
Ampunn nyai.
Yaudah ya, bye Jen.

[Read]

"Balik, ayo." Kata Al yang tiba-tiba berada di depan Jennie.

"Ayo, gue ikut ke drom lo ya. Nanti sore lu balapan juga kan ya." Kata Jennie yang diangguki Al.

Mereka berdua kini berapa di dalam mobil Al, Jennie sibuk dengan ponsel Al. Jennie menatap ponsel Al jengah karena berisi permainan semua.

Tapi mata Jennie terhenti pada sebuah nama yang ada kontak telepon Al, Al itu tipe orang yang paling enggan menyimpan nomor cewek. Yang dikontak Al hanya ada nomor mamanya, neneknya, Jennie, Rose dan Malla. Tapi siapa ini.

Lee Suram. Nama yang tertera dikontak itu. Jennie tau itu cewek karena dikontak itu ada fotonya.

Jadi salah engga jika Jennie berpikir jika Lee Suram itu spesial untuk Al?

Jennie menghela nafasnya, dia akan mncari tau tentang Lee Suram nanti. lalu beralih membuka kamera untuk berselfie.

Tak lama kemudian, Jennie dan Al sudah sampai drom. Mereka turun dari mobil dan berjalan memasuki drom.

"Jennie datangggg!" Ucap Jennie dengan senyuman cerahnya.

"Eh neng Jennie, sini duduk." Kata Haikal yang sedang duduk disofa dengan laptop yang ada pangkuannya.

Jennie berlari lalu duduk disamping Haikal, lalu Jennie menaruh kepalanya dibahu Haikal.
Jangan heran Jennie sudah sangat akrab dengan anak Perfect, jadi Jennie tidak sungkan jika bermanja dengan mereka.

"Bang, lagi ngapain sih?" Tanya Jennie yang melihat Haikal yang sedang mencari informasi tentang lidah buaya.

"Pengen tau gue lidah buaya tuh manfaatnya apa aja." Kata Haikal.

"Udah nemplok ke bang Haikal aja lo, ayo ikut gua." Kata Al dengan wajah yang super datar.

"Kemana? Gua kangen bang Haikal nih." Ucap Jennie dengan nada manja.

"Serah." Kata Al lalu pergi meninggalkan Jennie dan Haikal berdua.

Al kesal bukan main sekarang, rasanya dia tidak rela membiarkan Jennie berduaan dengan lelaki lain.

"Kejar sono, kalo Al marah bahaya." Kata Haikal dengan mendorong bahu Jennie.

"Oke, bang." Ucap Jennie lalu menyusul Al.

"AL MAH KAYAK ANAK KECIL IH, JENNIE ENGGAK LAIK."

*****
Sekarang anak Perfect ditambah Jennie dan ketiga sahabatnya sudah ada di Sirquid untuk menyaksikan Al balapan melawan Sehan.

Al sedang bersiap-siap di dalam sebuah tenda bersama dengan Dio, jangan lupakan Sehan yang juga ada dalam satu tenda itu bersama Sony.

"Yoon, lo yakin tanding? Gue takut lo kenapa-kenapa." Ucap Dio yang sampai sekarang belum memberikan Al tanding.

"Lo tenang aja, semuanya baik-baik akan aja." Kata Al dengan tatapan metakinkan.

"Oke, jangan maksain tapi. Gue engga mau sampai lo cidera." Kata Dio dengan petuahnya.

"Iya, Kyunghoo hyung."

"Jadi lo lebih ngedukung Al, daripada gua bang?" Tanya Sehan yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan Al dan Dio.

"Gue gak dukung siapa-siapa, netral." Kata Dio dengan nada terdingin.

Lalu Dio bangkit meninggalkan tenda itu dan berjalan menuju kawanan anak Perfect dan anak Planet yang berdiri berdekatan.

"Eh, Yo. Sini gabung!" Kata Cheno dengan semangat. Dan hanya diangguki Dio.

"Kak Dio, nonton juga?" Tanya Jennie yang berdiri disamping Lisa.

"Iya." Kata Dio singkat.

Tak lama kemudian, Al dan Sehan sudah ada di garis start dengan menaiki motor masing-masing.

Al dan Sehan saling bertatapan, Al dengan tatapan datar andalannya dan Sehan dengan tatapan meremehkan.

Mereka berdua mulai menghidupkan motornya.

Lalu

1
2
3

Motor Al dan Sehan melaju kencang saling salip menyalip, mereka mengelilingi sirquid dengan lihainya.

Dipikiran Al hanya ada anak Perfect dan Jennie, dia tidak mau mengecewakan para sahabatnya jika dia kalah.

Motor Sehan sedari tadi terus mencoba menyerempet Al supaya Al jatuh, tapi itu semua gagal karena seorang Sugara Alvian adalah pembalap handal.

Dulu jika dia pulang ke Daegu, Al sering mengikuti balapan dengan teman-temannya. Jadi jangan meragukan kemampuan seorang Al.

Hingga garis finish tepat ada di depan mata Al, Al mempercepat laju motornya. Tapi Sehan sekali lagi membuat motor Al oleng, tapi Al dengan mudah bisa mengatasinya.

Tapi entah apa penyebabnya Sehan jatuh dari motornya, dan sudah dapat dipastikan jika Al yang memenangkan pertandingan ini.

Anak Perfect langsung menghampiri Al yang sedang membuka helmnya lalu memeluk Al erat, akhirnya Al bisa mengalahkan Sehan si biang kerok itu.

"AL! SELAMAT YA AKHIRNYA ELU BISA NGALIHIN SI CECUNGUK SATU ITU." Kata Haikal sambil meloncat-loncat kegirangan.

"SELAMAT, ANAQU MAMA BANGGA." Kata Sena dengan nada humornya.

"ANJIRRR GUE SENENG BANGET LO MENANG!!" Kata Fauzan yang melukin Al.

"POKOKNYA TRAKTIR KITA GAK MAU TAU." Sahut Raffa.

"MAMPUS KALAH ITU SI SETAN JANGGUNG, SELAMAT UKEKU." Kata Vino sambil nyengir-nyengir kesenengan.

"AL, GUE BANGGA JADI KAKAK LO. HADUH SENWNG BANGETLAH GUE." Kata Rangga sambil meluk Al gantian sama Fauzan.

Al melepaskan pelukan Rangga lalu menetap Jennie lalu memeluk cewek itu, lalu berbisik pelan. "Makasih udah dukung gue." Kata Al dengan nada yang datar.

Jennie melepaskan pelukan Al, lalu tersenyum. "Sama-sama Al."

*****
Lanjut gak?

Cold Boy #BS2 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang