35

494 32 2
                                    

Jam menunjukan pukul 21 malam KST, hanya dengan bermodalkan baju kemeja tipis dipadukan dengan celana  pendek gadis itu berjalan keluar hotel.

Hotel itu tak jauh dari sungai Han, ditengah keramaian malam dan hiruk pikuk kota Seoul gadis itu berjalan menuju sungai Han.

Pikirannya sangat kacau, perasaan hancur itu benar-benar nyata sekarang, semuanya bukan sekedar abu-abu lagi. Ia telah dikhianati dengan kejam, bayangan cowok putih pucat yang mengusirnya tadi siang terus memenuhi isi kepala gadis itu.

Tak pernah membayangkan bisa jadi seperti ini pada akhirnya, Jennie pikir ia sudah berhasil memiliki hati dingin Al. Tapi nyatanya apa, perjuangan yang Jennie lakukan selama ini hanya dibalas oleh pengkhianatan.

Rasa dingin yang menusuk kulitnya tak ia hiraukan sama sekali, gadis itu hanya berjalan hingga berada di pembatas sungai Han.

Sungai Han adalah salah satu tempat yang ingin Jennie datangi, tetapi sayangnya Jennie berada di Sungai Han dalam keadaan sedih seperti.

Tes!

Sebulir salju mengenai kepala Jennie, diikuti oleh bulir-bulir salju selanjutnya. Gadis itu hanya bergeming, air mata itu mengalir deras tanpa ditahan.

"Hiks.. Hiks.. Hikss.. "

Gadis itu memukul dadanya yang terasa sesak, tangis yang terdengr memilukan sangat menyayat hati.

Gadis itu berpegangan pada pembatas sungai Han, menatap jernihnya sungai Han yang sangat indah dipandang mata.

Lututnya seperti jelly, tak mampu untuk menahan bobot tubuhnya.  Gadis itu terduduk disana, memeluk tubuhnya sendiri seraya menangis.

Tanpa menyedari seseorang yang berada di dalam sebuah mobil terus memperhatikannya, cowok itu adalah Sugara Alvian. Yang hanya bisa dilakukan cowok itu hanya terdiam dan menangis merasa bersalah telah berbuat jahat pada Jennie.

Tak tahan cowok itu keluar dari mobil saat melihat Jennie yang terduduk disana, Al menghampiri gadis yang sudah ia hancurkan perasaannya.

Saat hanya berjarak lima langkah dari Jennie, cowok itu menghentikan langkahnya. Ini tidak benar, bisa bahaya jika mata-mata keluarga melihat Jennie dan Al. Cowok itu tak ingin gadis yang ia sayangi terluka.

Cowok itu melangkah kembali ke arah mobilnt dengan lesu, lalu kemudian menelepon Haikal.

"Halo, bang."

"Halo, ada apa lagi Al?" Nada dingin dari sebrang sana terdengar, Haikal yang hangat daja bisa berubah sedingin ini padanya.

"Tolong ke sungai Han sekarang, Jennie ada disana dan bawa jaket gucci gue yang waktu itu ada di lo kasiin ke Jennie. Terus gue minta maaf soal sikap gue, gue punya alasan dan nanti gue bakal jelasin semuanya ke kalian." Ucap Al dengan suara rendah.

"Oke, gue tunggu penjelasan lo Al." Ucap Haikal lalu menutup telponnya.

Tut!

"Maafin gue, bang." Gumam Al dengan nada frustasi.

Cowok itu kembali memperhatikan Jennie yang terduduk disana dengan rasa sakit yang mendalam, dia gagal menjaga pacarnya. 

Beberapa menit kemudian, datang Haikal dengan berlari kearah Jennie. Cowok itu langsung memegang tangan Jennie, tangan gadis itu terasa sangat dingin.

"Bang Haikal, Kok bisa ada disini?" Tanya Jennie dengan suara bergetar karena suhu yang dingin.

"Ayo balik ke hotel, lo bisa hiportemia. " Ucap Haikal seraya memakaikan Jennie jaket milik Al.

Cold Boy #BS2 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang