Kok gue ikut sedih liat lo sedih gini?
****
Geng Perfect dengan Geng Whitepink sedang berkumpul di kantin fakultas kedokteran.Whitepink adalah nama geng dari Jennie, Lisa, Jissa dan Malla.
Sekampus membuat geng Perfect bisa lebih mudah untuk ngumpul bareng, walaupun berbeda fakultas.
"Jenn, lo dateng jam berapa?" Tanya Malla yang sedang mengaduk kopinya.
"Jam enam." Ucap Jennie cuek.
Mood Jennie hari ini turun drastis, rasanya kalau boleh ia ingin membolos. Dia sedang malas mendengarkan dosen menjelaskan materi, ataupun berkumpul dengan teman-temannya seperti.
"Pagi banget lo, bukannya kelas lo mulai jam sembilan? Sekarang aja masih jam delapan." Tanya Rangga.
"Lagi pengen aja." Ucap Jennie acuh tak acuh.
"Ada masalah lo?" Tanya Lisa yang sedang bersandar dibahu Vino.
"Hmmm." Jennie langsung berdehem.
Lalu Jennie menelungkupkan kepalanya diatas meja, air matanya saat ini sangat ingin keluar setelah daritadi pagi dia tahan untuk tidak keluar. Kalau dihadapan sahabatnya Jennie sangat rapuh.
Perlahan-lahan bahu Jennie bergetar, Jennie menangis dalam diam. Dia sebenarnya tidak mau menangis di depan teman-temannya seperti ini.
"Jen, lo kenapa?" Tanya jissa yang khawatir.
Al yang melihat Jennie menangis merasa ikut sedih, entah kenapa Al tidak suka melihat Jennie bersedih.
Mata sipit Al mengkode supaya Malla bertukar tempat duduk dengannya, karena Malla duduk disamping Jennie dan Al duduk disamping Raffa. Malla ingin menolak karena dapat tempat duduk disamping Raffa, tapi rasanya waktunya tidak tepat.
Al dan Malla bertukar tempat duduk, Al duduk disamping Jennie lalu mengangkat bahu Jennie dan dibawanya ke dalam pelukan hangat seorang Al.
"Jennie, lo kenapa?" Tanya Sena yang sangat tidak bisa melihat seorang prempuan menangis.
"Kalo ada masalah cerita sama kita." Ucap Lisa yang tak tega melihat Jennie bersedih.
"Kitakan sahabat, Jen. Harus saling berbagi." Ucap Rangga dengan bijak.
"Tapi kalo lo emang belum bisa cerita gak apa." Ucap Haikal dengan senyuman manisnya.
"Jangan ngerasa sendiri, lo punya kita." Ucap Fauzan dengan suara sexy nya.
"Al mending lo bawa Jennie buat nenangin diri dulu." Saran Raffa.
Di dalam dekapan Al, Jennie hanya diam saja. Jennie bisa merasakan jika jantung Al berdetak dengan sangat cepat. Jennie juga merasa sangat nyaman berada di dekapan dekapan pacarnya ini.
"Ada gue disini, jangan takut. Kita hadepin masalah lo bersama." Ucap Al dengan nada lembutnya.
Ini adalah pertama kalinya Jennie mendengar Al berbicara dengan nada selembut ini. Biasanyakan Al hanya berbicara tanpa nada, datar.
"Al, bisa engga kalo kita bolos hari ini?" Tanya Jennie dengan suara seraknya.
"Gak, lagian cuma satu matkul doang." Ucap Al dengan suara tak mau dibantah.
"Hm, yaudah iya." Ucap Jennie dengan suara kesalnya.
****
Mereka berdua sekarang berjalam menuju keluar dari area kampus menuju parkiran."Al, ke apartement kak John yuk. Kita berantakin apartementnya, lagian gue lagi kangen sama kak John, juga mau nginep disana malem ini." Ucap Jennie panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy #BS2 (END)
Teen FictionSugara Alvian, sedingin es dikutub selatan itu sangat cuek kepada sekitarnya. Dia tidak pernah berbicara dengan nada ceria, dia selalu memakai nada ketus dan datar. Dia jarang tersenyum, wajahnya sangat kaku namun dia tampan. Adelia Jenniezza, dia a...