Cuma lo alasan gue bahagia saat ini.
****
Setelah mengantarkan Jennie pulang ke rumahnya, Al kini telah berada di basecamp. Baru saja cowok itu sampai disini."Gue balik." Ucap Al lalu berjalan menuju ruang keluarga.
Diruang keluarga keenam temannya sedang berkumpul bersama. Mereka sedang menonton film Jailangkung bersama dengan ditemani beberapa kotak pizza hut.
"Baru balik lo? Kemana aja? Udah makan?" Tanya Sena dengan nada menuntut kejelasan.
Engga ada mama disini, ada Sena yang menggantikan peran seorang ibu. Karena Sena memiliki sifat yang mama banget.
"Abis nonton." Ucap Al singkat sambil mendudukan dirinya disamping Haikal.
"Pacaran mulu lo." Sindir Fauzan sambil mengambil sepotong pizza.
"Punya kaca kan lo?" Tanya Al sarkas.
"Punyalah, gue bukan orang missqueen." Ucap Fauzan sinis.
"Anak onta ribut mulu." Ucap Rangga menengahi, Rangga merasa terganggu karena mereka berisik.
"Kalian punya masalah sama anak planet?" Tanya Al dengan wajah seriusnya.
"Gak ada, ngapa emang?" Tanya Rangga yang bingung.
"Gak, nanya doang." Ucap Al lalu bangkit dari duduknya.
"Gajel lo, Al." Ucap Vino yang daritadi diam.
Ucapan Vino tak digubris oleh Al, Al bangkit dari duduknya lalu berjalan kearah kamarnya.
Kamar Al lumayan luas, di dalamnya ada sebuah piano berwarna putih gading. Ada juga lemari khusus untuk bola basket, dan rak buku yang isinya novel berbahasa Korea.
Hari ini sangat melelahkan, mulai dari mengerjakan banyak tugas hingga menemani Jennie bermain berjam-jam di mall.
Cowok itu merebahkan tubuhnya dikasur empuk, lalu memandang kearah atas. Rasanya nyaman sekali jika sudah berjumpa dengan kasur seperti ini, karena Al memang hobi tidur.
Saat dirinya sendiri seperti ini, Al merindukan Keluarganya. Al merindukan eomma, Appa, Halmeoni, dan Harabeoji yang ada di Daegu. Juga oma dan opa yang ada di Bali.
Tetapi jika Al bersama keluarganya di Daegu, dia tidak akan mendapatkan kebebasan dan juga akan kesepian. Orangtua Al sangat mengekang Al, juga mereka sangat super sibuk. Sama dengan Halmeoni dan Harabeoji, juga Al pasti tidak akan diberi kebebasan. Hanya oma dan opanya yang mengerti cowok itu, oma dan opanya setiap tiga bulan sekali pasti akan mengunjungi Al kesini atau Al yang akan menemui mereka ke Bali.
"Al, mandi dulu, jangan langsung tidur." Itu suara cempreng Haikal.
Disini Al beruntung, karena memiliki sahabat yang sangat perhatian padanya. Berbeda jika dia berada di Daegu.
"Ya, bang." Ucap Al singkat.
****
"Jennie, ayah mau bicara." Ucap Raihan.Raihan adalah nama Ayah Jennie, Jennie hanya tinggal berdua dengan ayahnya. Empat tahun yang lalu mama Jennie meninggal karena jatuh dari lantai dua. Sedangkan kakaknya John tinggal di apartemennya sendiri, John sudah bekerja.
"Iya, yah." Ucap Jennie dari arah kamarnya.
Tak lama kemudian, Jennie datang dari arah kamar dengan menggunakan piyama bermotif kelinci.
"Ada apa, yah?" Tanya Jennie.
Jennie duduk dihadapan ayahnya yang terlihat gugup, Jennie menjadi penasaran apa yang akan dikatakan oleh Raihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy #BS2 (END)
Teen FictionSugara Alvian, sedingin es dikutub selatan itu sangat cuek kepada sekitarnya. Dia tidak pernah berbicara dengan nada ceria, dia selalu memakai nada ketus dan datar. Dia jarang tersenyum, wajahnya sangat kaku namun dia tampan. Adelia Jenniezza, dia a...