▪Three: Arranged Married▪

6.3K 342 8
                                    

'Aku gak tau, kalau ternyata jatuh cinta itu gak butuh waktu yang lama.'

▪▪▪▪

Hari ini, entah keberapa kalinya Alfariel menghela nafas berat. Mamanya benar-benar membuatnya setres.

Permintaan Mamanya benar-benar tidak bisa di bantah. Bahkan dia sudah memutar otak untuk membujuk mamanya agar membatalkan perjodohan ini, tapi Mamanya tetap teguh dengan pendiriannya.

Apa dia harus kabur? Tidak dia akan terlihat seperti anak SMA yang dikurung di rumah. Mungkin dia harus pura-pura sakit? Tidak, itu tidak mungkin. Dia tidak bisa akting. Egrh... Ini membuatnya bertambah gila . Sepertinya dia butuh minum.

Alfariel turun dari kamarnya menuju ke dapur. Dari kemarin, karena paksaan Mamanya, dia harus menginap di rumah, padahal dia biasa akan tinggal sendiri di apartemen nya, namun karena hari ini dia akan bertemu dengan err... Calon istrinya, ibunya memaksa agar dia tinggal di rumah dan mengosongkan semua jadwalnya untuk hari ini. Yah, karena Alfariel tipe orang yang nurut kata orangtuanya, apalagi kata Mamanya, tentu dia langsung memberitahu Damar dan Diandra untuk mengosongkan jadwalnya.

Saat sampai di dapur, dia mendengar ada seseorang yang masuk kedalam rumah yang di sambut hangat dengan bi Suci. Tentu itu sudah pasti adiknya yang baru saja pulang sekolah. Hah... Melihat adiknya, dia langsung teringat umur gadis yang akan di jodohkan dengannya. Bahkan gadis itu satu sekolah dengan adiknya, benar-benar gila.

Dia berdoa semoga adiknya tidak tau bahwa dia akan di jodohkan. Karena bisa-bisa dia akan di bully habis-habisan. Nasib seorang kakak yang selalu bahan nistaan.

Setelah acara menghilangkan dehidrasinya selesai, dia berjalan keluar dari dapur menuju kembali ke kamarnya. Alfariel berniat untuk merenung di kamar tentang apa yang akan terjadi sebentar malam. Tapi saat ingin menaiki tangga, dia bertemu dengan adiknya.

"Eh Kak Al, ngapain kak? Mau naik ya?" Alfariel hanya mengangguk. Kemudian menaiki tangga duluan dari pada adiknya. Begitu pula adik Alfariel yang mengikuti langkah Alfariel dan mencoba menjajarkan jalannya dengan kakaknya. Saat Alfariel sampai di depan pintu kamarnya, tiba-tiba dia berhenti karena adiknya ikut berdiri di sampingnya dengan senyum menjengkelkan.

"Kenap--"

"CIE YANG MAU DI JODOHIN! MAKANYA JANGAN KELAMAAN JOMBLO!" setelah berteriak seperti itu, adik Alfariel langsung berlari masuk ke dalam kamarnya.

"AZFARANO KALDIR AGLER! BERANI KAMU KURANG AJAR SAMA KAKAK!" setelah berteriak seperti itu, dia mendengar seuara gelak tawa dari dalam kamar adiknya. Benar-benar adik yang laknat! Bisa-bisanya tertawa diatas penderitaan orang lain.

Alfariel menghela nafas kesal kemudian langsung masuk kedalam kamarnya. Dia berdoa semoga saja perjodohan ini dapat di batalkan.

▪▪▪▪

"Adeeva ku sayang." Adeeva memandang bingung ke arah kedua orang tuanya. Iya dia bingung, sebab orangtuanya katanya akan pulang minggu depan, bukan hari ini. Tapi sekarang mereka ada di hadapannya. Adeeva dan orangtuanya memiliki hubungan yang baik, dan juga bukan karena masalah keluarga lah Adeeva jarang tersenyum, dia hanya merasa... Malas. Tapi ada yang aneh dengan kedatangan kedua orang tuanya ini yang mendadak. Dia merasa ada yang janggal.

"Katanya pulang minggu depan ma." ujar Adeeva sembari memeluk Mamanya. Mama Adeeva membalas pelukan anaknya itu.

"Memangnya kenapa? Mama gak boleh pulang cepat?" Adeeva menggeleng dalam pelukan tersebut.

Arranged MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang