▪Eighteen: Thread▪

2.7K 170 4
                                    

"Hai Dev..." 

Oke, sebenarnya Adeeva sedikit merasa aneh karena para sahabat Azka menyapanya. Semua sahabat pemuda itu menyapanya. Tanpa ada yang menggoda Azka atau enanyakan hal-hal aneh lagi. Ya, setidaknya sejak mereka mengetahui semua itu, hal-hal aneh yang biasa mereka katakan atau tanyakan pun lenyap sudah. Tapi masalahnya, mereka menyapanya saat berada di tengah-tengah koridor seperti ini. Tentu dalam sekejap Adeeva yang memang selalu menjadi pusat perhatian bertambah menonjol karena mereka. Belum lagi dia merasakan tatapan menusuk dari geng Vlo yang berdiri tidak jauh dari tempat mereka. 

Saat dia mengacuhkan Azka dan Azka yang hanya menyukainya diam-diam saja Vlo sudah sangat terpancing emosi, bagaimana dengan sekarang yang mereka semua terlihat telah akrap dengan Adeeva? Ralat, mencoba akrab lebih tepatnya karena ingin menghilangkan kecnggungan yang ada selama ini akibat godaan mereka sendiri. Tentu sekarang yang marah besar bukan hanya Vlo tapi antek-antek gadis itu juga ikut tersulut emosi karena dia mendekati semuanya, lebih tepatnya didekati semuanya. 

Setelah Azka dan para sahabatnya itu pergi. Vlo dan antek-anteknya datang menghampiri Adeeva yang tengah mengunci lokernya dan berjalan menjauh dari sana ingin kekantin sebelum kelas tambahan dimulai. Tapi sayangnya dia harus menunda dahulu. Karena apa? Karena Vlo dan kawanannya sekarang tengah menghalangi jalannya dengan tampang angkuh mereka. 

"Liat guys, sifat jalangnya akhirnya terlihat. Munafik lo Dev!" 

Adeeva menyerengit bingung. Ada apa dengan gadis ini. Datang menghalangi jalannya dan langsung menyebutnya Munafik. Hell, disini siapa yang lebih cocok di sebut seperti itu? Dia atau gadis di hadapannya ini?

"Sepertinya lo gak ngerti maksud gue ya? Oh sorry, lo kan idiot jadi pasti gak ngerti yang gue katakan." ujar Vlo dengan sinis dan tertawa bersama kawanannya di akhirannya. 

"Kalau gue idiot, lo apa?" oke, itu memang singkat, padat dan jelas. Sangat jelas bahkan beberapa murid-murid disana reflek mengangguk setuju. Perkataan singkat Adeeva benar adanya.

"Maksud lo apaan? Dev, kedok lo udah kebongkar semua. Bukan cuman Azka yang lp godain, tapi sahabatnya semua juga. Cih, murahan banget lo..."

Adeeva menghela nafas pelan. Berbicara dengan Vlo benar-benar adalah cara mendapat kriput tercepat. Gadis di hadapannya ini benarbenar tipe orang yang sangat suka berburuk sangka hanya karena hal yang dia lihat tanpa mengerti dan mendapat penjelasan yang pasti. Tipe yang gampang percaya hoax atau mungkin juga dia yang buat hoax. 

"Kenapa lo diam? Benerkan yang gue bilang! Lo itu murahan plus munafik!" ujar Vlo kemudian tersenyum angkuh dan merasa menang. DIa bahkan memberikan tatapan merendah ke arah Adeeva. 

Adeeva berjalan mendekati gadis di hadapannya itu. Sampai hanya berjarak beberapa centi saja. Tatapannya menajam dan gadis itu mengeluarkan smirknya. 

"Vlo, lo mau gue nunjukin siapa yang murahan sebenarnya? Itu gampang. gampang banget. Jangan bilang gue akan tetap diam dari semuanya Vlo, gak! Gue cuman nunggu waktu yang tepat. Lo taukan kalau semua rahasia antara tuhan, lo dan yang bersangkutan itu... juga berada di tangan gue? Bukannya gue gak bisa ngebongkar semua, gue menunggu," ujar Adeeva dengan berbisk. Suaranya sangat kecil sampai yang mendengarnya hanya dirinya dan Vlo saja. 

Mendengar perkataan Adeeva langsung membuat Vlo menengang tidak bisa menjawab maupun melawan. Dia benar-benar baru ingat satu fakta penting. Fakta yang dia, Tuhan, orang yang bersangkutan dan Adeeva yang tau. Fakta mengerikan yang bisa membuatnya jatuh seketika. 

"Pikirin lagi siapa yang murahan sebenarnya..." kemudian Adeeva langsung pergi begitu saja meninggalkan Vlo yang masih membeku. 

Selama ini, Adeeva hanya diam dan hanya sesekali menanggapi dan memang berhasil menyulutkan emosi Vlo. Tapi dia tidak pernah melawan. Dia lebih sering menghindar. Bukan karena takut, dia hanya malas. Tapi kadang Vlo kelewatan dan harus diingatkan bahwa Adeeva diam bukan karena takut tapi hanya menunggu waktu yang tepat untuk semuanya. 

Arranged MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang