▪Six: Dry ice▪

5.7K 299 4
                                    

Hari minggu, adalah jadwal latihan full Adeeva. Pelatihnya bahkan sudah datang dari setengah tujuh ke rumah Adeeva hanya untuk melatih Adeeva seorang.

Adeeva sendiri juga sudah bangun dari jam 5 tadi, sehabis solat bersama Alfariel, Adeeva langsung mengganti bajunya dengan baju latihan. Walau dia tetap harus menunggu dulu. Tapi 30 menit sebelum pelatihnya datang, Adeeva sudah joging di taman rumahnya sampai akhirnya pelatihnya itu datang. Adeeva memang punya kebiasaan baru semenjak pindah latihan ke rumahnya sendiri. Dia akan menunggu pelatihnya dengan pemanasan dan lari terlebih dahulu, setidaknya tubuhnya harus panas dahulu agar tidak keram saat memulai latihan, apalagi olahraga yang di pilih nya ini sama seperti melipat-lipat badan mencari keindahan tersendiri.

Sekarang Adeeva sedang mendengar instruksi dari pelatihnya. Bahkan raut wajahnya terlihat sangat serius dan sangat-sangat mendengarkan kritikan dan saran dari sang pelatih. Kemudian Adeeva kembali naik ke atas area tempat dia akan melakukan beberapa gerakan. Arena yang seperti matras besar berwarna coklat dengan garis merah di ujung seperti sebuah bingkai.

Adeeva berjalan ke arah tengah matras tersebut kemudian meletakkan bola berwarna ungu itu di matras dengan kaki yang menginjak bola tersebut, kemudian berpose dengan elegannya dan memamerkan senyum menawannya. Saat musik nya mulai terputar, dia mulai melakukan beberapa gerakan. Melempar bolanya ke atas atau mungkin juga dia mainkan dengan gerakan tubuhnya. Menari dengan elegannya, menunjukkan kelenturan tubuhnya dengan cara yang cantik. Menunjukkan pesonanya dengan mengikuti alur irama musik yang terputar. Dan selalu berusaha untuk terus menangkap dengan baik bola yang dia lempar tanpa kelewatan ataupun sampai melewati garis merah yang berada di pinggir-pinggir matras. Menangkap bola dengan gaya dan cara yang cantik, dan melempar bola dengan taktik yang tepat agar tidak lepas dari tangkapan tubuhnya.

Saat Adeeva sedang fokus dengan latihannya, Alfariel masuk kedalam ruang latihan Adeeva dan melihat Adeeva yang sedang latihan. Dia di sambut hangat dengan pelatihnya walau pelatihnya kemudian fokus ke Adeeva. Alfariel cukup terkesan dan kagum dengan Adeeva. Waktu itu saat dia masuk kekamar Adeeva, dia melihat semua medali yang Adeeva dapat, dan itu cukup membuatnya terkesan. Dia tidak tau kalau ternyata Adeeva adalah gadis yang berbakat. Alfariel juga terpesona saat melihat penampilan Adeeva saat pertama kali Adeeva memulai latihan di rumah. Tapi dia sedikit merasa ngilu melihat Adeeva berputar dengan yang selurus penggaris. Split sambil berdiri di tabah berputar, belum lagi saat dia Adeeva split dan di bantu dengan bolanya. Adalagi yang membuat Alfariel meringis ngilu, yaitu pas Adeeva mengunci bola dengan punggungnya, kemudian ber-rol. Alfariel tidak habis pikir seberapa lenturnya Adeeva. Mungkin teknik yang digunakan Adeeva bisa mengalahkan teknik-teknik aktraksi pemain sepak bola sekalipun.

"Bagus Adeeva, kamu sudah mengerti sekarang. Istirahat 5 menit." ujar pelatih Adeeva, kemudian kembali duduk di kursi yang sudah di sediakan. Sedangkan Adeeva mengambil botol airnya yang di simpan di samping matras itu, kemudian dia duduk di pinggir matras dengan meluruskan kakinya dan meminum airnya.

Alfariel ikut duduk di samping Adeeva kemudian menyerahkan handuk kepada gadis di sampingnya itu. Adeeva tersenyum kemudian mengambil handuk yang di berikan Alfariel, setelah itu Adeeva mengelap wajahnya yang penuh dengan peluh keringat yang bahkan menetes terus menerus.

"Dev–" Adeeva menoleh ke arah Alfariel.

"Kamu sejak kapan suka olahraga gymnastik?"

"Pertama sih nyoba-nyoba doang pas masih tk, tapi ya pas baru masuk dan baru liat sih emang udah langsung suka aja."

"Gak sakit ya, lipat-lipat badan kek gitu. Mas liatnya aja tadi ngilu sendiri." Adeeva tertawa kecil melihat ekspresi meringis Alfariel.

"Ya kan aku latihan dari kecil, dan sampe sekarang dilatih terus, jadi ya biasa aja..." Alfariel mengangguk mengerti. Tiba-tiba ponsel milik Alfariel berbunyi dan tertampang besar jelas nama Damar dengan capslok dan emoji anjing. Sungguh sangat baik Alfariel ini, menyamakan Damar dengan anjing.

Arranged MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang