▪Five: Have a new best friend▪

6.3K 281 0
                                    

"Banyak cara agar kita bisa move on dari seseorang, tapi semua cara gak bakalan berhasil jika gak ada niat dan perjuangan, dan jangan lupakan rasa sakit. Karena cinta itu sudah sepaket dengan sakit hati."

  ▪▪▪▪  

"Sebenarnya metode move on gue gak kayak yang lain. Gue emang baru pertama kali ini jatuh cinta tapi gue tau gimana caranya untuk menghapus perasaan gue sendiri. Mungkin bagi gue agak sulit dan sedikit menyakitkan, tapi gue rasa ini yang terbaik. Karena lo nikah ama kakak gue–, otomatis sekarang lo kakak ipar gue dong," Adeeva mengangguk, "gue gak mau kita yang sudah iparan kek gini malah canggung, gue– mau lo jadi sahabat gue. Setidaknya kalau misalnya kakak gue bikin ko sedih, lo bisa lari ke gue entah itu sebagai adik atau sahabat. Gimana?" 

Entahlah, Adeeva merasa bimbang. Dia mau saja menjadi sahabat Azka tapi dia juga takut kalau tambah mendekat dengan Azka hanya akan membuat cowok itu bertambah sakit. Namun niat cowok itu membuat Adeeva langsung mengiyakan ajakan persahabatan dari Azka. Adeeva mengangguk membuat Azka tersenyum tipis. 

"Gue duluan ya, by the way semoga lo bahagia selalu bersama kakak gue. Gue duluan." 



  ▪▪▪▪  

Adeeva berjalan masuk ke kelasnya yang langsung di sapa oleh sang ketua kelas yang memang sudah datang dari tadi. Adeeva hanya tersenyum tipis kemudian berjalan ke arah tempat duduknya, setelah itu dia mengambil headphone dari dalam tasnya. Kebiasaannya setiap pagi yang tidak pernah hilang. 

Sembari menunggu bel, Adeeva sering mendengarkan musik kesukaannya sambil membaca e-book atau mungkin kadang lebih memilih untuk menonton di video di youtube. 

Sebenarnya dia masih kepikiran soal perkataan Azka tempo hari. Menjadi sahabat? Adeeva bahkan tidak tau cara bertegur sapa yang menyenangkan, walau dia punya teman tapi itupun beda negara. Dan pasti cara menyapa dan candaan mereka berbeda lah, Adeeva dan teman sesama atlitnya juga kalo bercanda pasti tidak jauh-jauh urusan gymnastik, artis atau masalah cewek.

Lah, Azka kan cowok, belum tentu Azka tau oppa-oppa korea,atau masalah seorang atlit. Apalagi masalah cewek seperti make up dan lain-lain. Sumpah! Seumur hidup, di hidupnya yang sudah 18 tahun ini tidak perna sekalipun bicara ataupun yang namanya berteman dengan cowok, bicara pun ya paling sama papanya, dan sekarang di tambah Alfariel. Selebihnya dia tidak pernah, why? Entahlah, Adeeva hanya malas dan tidak terlalu memperdulikan keberadaan spesies lelaki.

Saat mendengar bel masuk berbunyi, Adeeva secara reflek berbalik melihat kearah tempat duduk Azka, dan ternyata cowok itu sudah ada di tempatnya sedang sibuk menulis sesuatu. Menyalin tugas kali ya? Tapi bukannya Azka anak teladan? Adeeva kembali menatap ke arah jendela karena merasa tidak penting dia tau apa yang sedang di lakukan Azka.

▪▪▪▪

Seluruh penghuni kelas XII IPA 1 itu menyerengit heran. Ada ke ajaiban luar biasa dari seorang Azka. Murid kesayangan para guru itu. Bukan karena Azka membolos atau tidak mengerjakan PR, tapi karena sekarang Azka terlihat sedang mengajak seseorang yang sudah lama dia suka ke kantin, walau di tolak oleh Adeeva karena dia membawa bekal. Apakah seorang Azka sudah mulai bertindak? Di pengunjung waktu sebelum berpisah dengan sang pujaan hati.

Setelah dari tempat Adeeva, Azka berjalan kembali ke arah kerumunan teman-teman nya untuk pergi ke kantin bersama. Azka sadar bahwa sahabat-sahabat nya itu menatapnya dengan tatapan aneh(?), dan bukan hanya sahabat-sahabat nya, seluruh teman kelasnya tadinya ingin keluar dari kelas bahkan sedang melakukan aktivitas mereka masing-masing, tiba-tiba berhenti dan menatap ke arah Azka.

Arranged MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang