Adeeva berjalan menyusuri koridor sekolah, menuju ke kelasnya. Dia baru saja dari ruang guru, mengumpulkan beberapa tugas susulan karena ketidak hadirannya selama seminggu. Adeeva heran, kenapa saat dia sedang pergi bertanding, tugas seakan sangat banyak, bahkan ada catatan menyalin satu bab. Saat dia selalu hadir, tugas jarang diberikan dan tidak ada tugas menyalin sama sekali. Aneh.
Dan lagi, dia juga kesal. Kadang ada juga guru yang seperti melarang muridnya mencari prestasi diluar dan tetap hadir terus dalam pelajaran. Bukannya apa, tapi bukannya kalau seorang murid bisa mendapat kesempatan untuk mencari prestasi diluar itu adalah hal yang baik? Yang membanggakan? Selain mencari pengalaman dan mengembangkan bakat, itu juga bisa membanggakan nama sekolah. Apalagi kalau sampai memenangkan juara. Belum lagi sertifikan bisa membantu untuk masuk universitas. Tapi ya, pemikiran orangkan berbeda-beda.
Saat kembali kekelas, dia tidak menemukan siapa-siapa. Mungkin yang lain tengah pergi kekantin, lagipula inikan jam istirahat, jarang yang akan tinggal di kelas. Sayangnya Adeeva memilih di kelas dan memakan bekalnya. Dia salah satu siswi yang jarang ke kantin kecuali memang tidak membawa hal yang dia butuhkan. Kalaupun ke kantin, biasanya itu pada saat jam sebelum kelas tambahan bagi kelas 12 dimulai. Dia menyempatkan diri untuk makan dahulu agar lebih fokus saat mendapat pelajaran tambahan di sore hari, lagipula kalau mendengar pelajaran dengan perut kosong akan membuat fokus terganggu dengan suara rengekan perut kita, iya kan?
Hanya butuh waktu sekitar 10 menit untuk menghabis bersihkan nasi goreng buatannya itu. Habis tak bersisa sebutir nasi pun. Adeeva benar-benar menghabiskannya. Gadis itu kemudian menutup kotak bekalnya kemudian mengelap sendoknya dan memasukkannya kedalam tas bekal miliknya. Saat ingin mengambil botol minumnya, dia baru ingat kalau dia melupakannya di atas meja makan tadi pagi karena terlalu terburu ke sekolah sampai dia melupakannya. Tidak ada pilihan kecuali pergi ke kantin. Jadi akhirnya Adeeva beranjak dari duduknya, keluar dari kelas menuju ke kantin.
Sepanjang koridor, banyak yang menatap Adeeva, tapi tak menyapa. Adeeva sudah biasa menjadi sorotan publik, dia merasa biasa saja, lagipula tidak penting jika menanggapi. Saat sampai di kantin, gadis itu langsung membeli air mineral yang biasa. Cuaca sedang labil, lebih baik dia menjaga kesehatannya. Dan juga Adeeva lebih sering meminum Air mineral biasa daripada dingin. Dia tidak terlalu suka yang dingin-dingin kecuali es krim, dan minuman berasa.
Oh iya, apa tadi Adeeva berpikir bahwa dia sudah biasa bahwa menjadi sorotan publik bukan hanya ditatap terang-terangan dan dibicarakan dibelakang maupun didepan? Sekarang adalah contoh orang yang memperlihatkan keiriannya kepada Adeeva secara langsung.
Namanya Alensi Vlorina Hendrik. Biasa dikenal dengan Vlo. Ex-cheers captain, and Adeeva heater. Dia selalu ingin memancing emosi Adeeva tapi malah dia yang terpancing. Dari Vlo, Adeeva belajar cara menghadapi orang-orang sejenisnya, tapi dia belum mendapat yang terparah sih, yang paling parah pada saat Vlo dengan tidak sengaja, menyiram Adeeva. Bukan dia yang marah-marah tapi Vlo, sampai mereka harus ke BK. Ujung-ujungnya juga memang yang salah Vlo jadi hanya gadis itu yang dihukum, dan sejak saat itu kebenciannya makin bertambah. Unsur kebencian pertama adalah dia merasa Adeeva menjadi ancaman terbesar baginya untuk menjadi Queen sekolah, kalau kecantikan sebenarnya Adeeva beda kelas dengan Vlo, sangat jauh. Unsur kedua, Vlo menyukai Azka. Sudah sangat jelas bahkan dia gadis yang sangat agresif untuk mendekati adik iparnya itu. Kedua saudara itu ternyata sama-sama punya sesaeng fans. Unsur ketiga, pujian prestasi. Adeeva selalu memenangkan juara gymnastik dan dia hanya menjadi penyemangat dibelakang anak basket, dia benci saat mendengar nama Adeeva disebut saat upacara sekolah.
Adeeva hanya diam, dengan wajah datarnya seperti biasa. Sebenarnya, ini membuang-buang waktu, tapi dia tidak bisa melanjutkan jalannya karena antek-antek Vlo menghalangi jalannya. Well mungkin dia bisa meladeni Vlo sebentar sampai mendapat cela untuk pergi.
"OMG, my Adeeva. Gue udah kangen banget sama lo tau gak? Lo ninggalin gue selama seminggu tanpa bilang-bilang. itu, bener-bener bikin gue sakit tau gak." ucap Vlo dengan akting liciknya.
Adeeva hanya diam tidak menanggap apa-apa. Tidak penting dan membuang-buang tenaga.
"Kok lo gak nanggapin gue?"
"Karna lo gak penting."
"Gue, atau lo yang gak penting Dev? Hm?"
"Pikir aja sendiri." ujar Adeeva sarkis kemudian langsung berjalan menjauhi Vlo begitu saja. Emosi Vlo malah memuncak. Gadis yang sangat cepat emosi.
"Lo jangan belagu deh! Cuman gara-gara menang pertadingan gak jelas kek gitu dan lo bangga? Ciuh, selera rendahan emang gitu."
"Setidaknya, membawa prestasi dan nama baik sekolah kan?"Adeeva sedikit memberi jeda, "Daripada gak ada sama sekali..." lanjutnya. Mendengar itu, Vlo terdiam, tangannya terkepal kuat. Dia ingin membalas tapi sayangnya tidak bisa, ucapan Adeeva sangat tepat.
Sadis memang, sangat menusuk. Adeeva memang tipe orang yang irit tapi cabe rawit, padah gadis itu jarang maka cabe. Itu tentu hanya tertuju dengan orang-orang yang menghinanya, kalau berbicara sama Alfariel mah beda lagi ya kan?
"Denger, walau lo berprestasi di sini, tetap yang berkuasa adalah gue. Gue gak pernah ngelakuin apa-apa ke elo bukan berarti gue takut sama lo. Gue cuman beri keringanan sama lo. Tapi kayaknya sekarang gue gak bakalan bikin sisa waktu SMA lo tentram." ujar Vlo dengan angkuhnya. Wajahnya menunjukkan smirk yang seperti menunjukkan bahwa Adeeva tidak bisa apa-apa padanya. Atau lebih jelasnya, Adeeva berada di bawahnya.
"Bukannya yang berkuasa di sini yang punya sekolah ya?" ujar Adeeva dan di sambung dengan tawa meremehkan. Kemudian gadis itu pergi begitu saja berjalan ke arah kelasnya. Meladeni Vlo memang benar-benar adalah sebuah perbuatan paling tidak berfaedah di hidupnya.
Gadis gila itu memang sangat tidak jelas. Penguasa sekolah? Yang kuasai sekolah kan pemiliknya, sok banget bilang dia penguasanya. Cih padahal mah yang punya kan Alfariel. Suami nya saja tidak sombong, lah dia? Sok banget!
Tapi tiba-tiba Adeeva terpikir sesuatu. Alfariel adalah CEO perusahaan Agler, sekolah ini termasuk miliknya. Dia kan istri sah Alfariel, otomatis harta milik Alfariel adalah miliknya juga, dan Azka sebagai adik Alfariel juga memiliki hak untuk harta keluarganya. Jadi secara tidak langsung, yang memegang kuasa adalah dia dan Azka. Benar kan? Kan kalau Azka karena hak keluarga, mengingat dia adik kandung Alfariel. Kemudian sebagai Istri, Adeeva juga punya hak untuk harta Alfariel. Jadi secara teori dan hukum, di sekolah ini yang dapat berkuasa secara sah adalah dirinya, Azka dan sang kepala sekolah.
Katakan Adeeva sedang tidak ada kerjaan. Karena memang seperti itulah yang ada. Dia bahkan memikirkan hal seperti itu seperti menyelesaikan rumus matematika. Lumayan rumit, serumit teori NCT yang kadang terlalu susah di cerna. Untung saja otak gadis itu memadai untuk mencerna hal yang cukup sulit kalau hanya di mengerti secara biasa dan tidak di dalami.
Dari pada memikirkan hal-hal tidak penting, Adeeva mmengambil sebuah buku dari dalam tasnya. Sebuah novel yang belum sempat dia baca karena terlalu sibuk dengan tugas-tugas yang menggunung akibat absennya dari kelas selama seminggu. Membaca novel tentu lebih bermanfaat dari pada memikirkan teori kekuasaan, dan ucapan gadis jalangkung itu. Selalu muncul di depannya tanpa diundang dan hanya bisa membuatnya kesal. Cih! Kalau saja hubungannya dengan Alfariel tidak ditutupi, dia pasti sudah membuat gadis itu diam tak berkutik sama sekali. Tapi biarkan Tuhan yang maha kuasa nanti memberi jawaban atau menyadarkan Vlo. Berpikir seperti itu benar-benar membuang tenaga, sel otak yang akan sia-sia terpakai dan waktu yang terbuang walau hanya sedetik.
Sepertinya orang gila di hidup nya tidak hanya satu. Ada dua dan semua bersangkutan dengan dua orang bersaudara itu.
▪▪▪▪
Yey gue up....
Part ini kayak sedikit khusus menceritakan keseharian Adeeva di sekolah. Part tanpa Alfariel wkwkwk...
Kan ada yang sebelumnya cuman full Alfariel, sekarang full Adeeva dong.
dan jangan lupa untuk vote ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Married
Teen FictionPernikahan adalah sebuah acara sakral yang melibatkan dua orang yang saling mencintai. Setidaknya begitulah definisi umum yang diketahui orang-orang. Pasangan yang menikah tentu memiliki rasa suka dan cinta, tapi apa akibatnya jika hanya di dasari r...
