▪Fourteen: Penegasan▪

3.1K 162 2
                                        

Adeeva menarik nafas dalam kemudian menghembuskan nya dengan perlahan. Setidaknya itu akan sedikit mengurangi rasa gugupnya karena akan pertandingan. Sebentar lagi gilirannya untuk menampilkan penampilan pertama menggunakan bola. Saat namanya dipanggil dia berjalan keluar dengan langkah anggun dan senyuman manis yang dia paparkan terus menerus agar menarik perhatian banyak orang.

Sorak dari penonton begitu keras membuat Adeeva bertambah semangat. Kemudian dia siap di posisinya dengan posisi yang telah dia siapkan, saat musik mulai berbunyi, gadis itu melempar bolanya ke atas dan langsung memulai penampilan nya.


Adeeva mengakhiri penampilannya dengan spektakuler. Dia memberi hormat kepada juri kemudian menunggu juri memberikan poin kepadanya. Dia tau ada sedikit pengurangan karena dia menginjak garis merah tadinya tapi dia masih berharap poinnya memuaskan. 

Wasit 1         wasit 2       wasit 3     wasit 4     total

9.50           9.80          9.90            9.70           9.75

Adeeva tersenyum senang melihat skornya. Well, itu hanya berkurang 0.3 karena dia menginjak garis. Tapi sejauh ini sangat memuaskan. Adeeva memeluk pelatihnya kemudian mereka kembali masuk kedalam ruang persiapan untuk menyiapkan penampilan berikutnya. Dia akan memkai alat yang lain tentunya. 


Penampilan terakhir tentu adalah memakai Pita. Spesialis Adeeva tentu, karena memang dia sangat ahli memainkan benda tersebut. Setelah memberi hormat, Adeeva langsung mengambil posisi dan menunggu musiknya mulai bermain. Adeeva melempar pemegang pitanya dan berputar kemudian mengambilan. Mereka sudah menebak bahwa penalpilan Adeeva akan memuasakan lagi untuk kesekian kalinya. 

Akhirnya bagian yang ditunggu-tunggu terlaksana sekarang. Pembagian medali. Adeeva mendapat 1 medali perak untuk alat bola, medali emas untuk pita dan all round. Dia menjadi juara umum karena memiliki total nilai tertinggi. 






  ▪▪▪▪ 




Diandra mengendus kesal saat mendengar telpon dari resepsionis bawah yang mengatakan bahwa Wanita itu tenlah separuh jalan menuju ke lift. Dia tidak bisa berbuat apa-apa. Wanita itu lebih gila dari yang dia kira. Kemarin bahkan orang itu tidak segan-segan mendorongnya hingga kakinya terkilir karena terjatuh dengan posisi yang salah plus dia sedang memakai high heels 5 cm.

Satu hal yang Diandra dapat simpulkan. Orang yang mengejar bos nya itu adalah seorang pasien rumah sakit jiwa. Ada yang salah dengan jiwa wanita itu. Dia sangat-sangat terobsesi dengan Alfariel melebihi seorang Sesaeng fans. Diandra tidak habis pikir akan ada orang seperti itu. Selama beberapa hari ini, Diandra hanya akan memberi tahu Damar misal si wanita gila datang. Dia tidak tau apa yang di lakukan Damar tapi wanita itu selalu tidak mendapati bosnya atau memang waktu itu bosnya sedang beruntung. Tapi sekarang, bos nya itu benar-benar ada di ruangannya, dan Damar sedang pergi membeli makan siang mengenakan motornya. Ya semoga Alfariel dapat mengatasinya.



Sudah hampir seminggu sejak keberangkatan Adeeva ke Bantung untuk menghasilkan sebuah prestasi. Alfariel merasa sangat kosong dan lesu karena belum melihat kembali Adeeva secara langsung. Dia dan Adeeva sering saling menelpo, hanya saja melihat wajahnya melalui layar ponsel tentu tidak akan menghilangkan rasa rindunya begitu saja. Bukannya menghilang malah makin bertambah. Mudah-mudahan Adeeva benar-benar pulang besok. 

Arranged MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang