▪Nine: Shoping▪

4.3K 238 5
                                    

Adeeva mengendus kesal ketika melihat isi kulkas yang kosong melompong. Di saat seperti ini, perut nya malah terus meronta minta di isi. 

Adeeva memang sepertinya lupa untuk belanja bulanan, mungkin karena akhir-akhir ini dia terlalu sibuk berlatih untuk olimpiadenya yang 2 minggu lagi akan dia ikuti. 

Karena sepertinya Adeeva tidak akan tahan jika menunggu go-food, lebih baik dia cari makan diluar sekalian berbelanja. 

Adeeva berjalan kembali ke kamar untuk berganti pakaian, kemudian langsung mengambil kunci mobilnya yang tergantung di dekat pintu garasi.

Dia berencana untuk cari makan terlebih dahulu kemudian pergi berbelanja. Setelah sepanjang perjalanan pusing ingin makan dimana, akhirnya Adeeva memilih untuk langsung ke mall terdekat dan makan di Mcd yang ada di mall tersebut, agar nanti setelah makan bisa langsung berbelanja tanpa harus berkeliling jalan lagi, apalagi Jakarta jam-jam begini lagi ramai-ramai nya.

Setelah memesan, Adeeva mengambil tempat duduk untuk 4 orang, karena disana juga tinggal tersisa tempat itu.

Baru saja Adeeva ingin memakan burgernya, seseorang menyapanya dengan teriakan yang bahkan membuat Adeeva sendiri ingin membunuh orang itu.

"ADEEVA!" teriak seseorang menggelegar di seluruh penjuru Mcd.

Adeeva menoleh dengan menatap tajam orang yang berteriak memanggil namanya. Sedangkan sang pelaku hanya menyetir tak mengakui dosanya.

Orang itu duduk di hadapan Adeeva, dan ternyata dia tidak sendirian, melainkan bersama sang boss dan em... Pengikut?

"Bang Damar kenapa bisa disini?" tanya Adeeva yang melihat Damar, sang suami dan seorang wanita yang familiar bagi Adeeva.

"Oh, kita ya lagi makan siang dong. Lo kok bisa disini? Gak sekolah?"

"Guru mau rapat gara-gara ada kasus yang lumayan berat, jadi semua tadi di suruh pulang." Damar hanya mengangguk mengerti. Kemudian Damar seperti teringat sesuatu dan menoleh ke sampingnya dan mendapati Diandra yang tengah makan dengan gaya yang anggun.

"Oh iya Dev, ini Diandra. Sekretaris Alfariel." Adeeva menoleh melihat ke arah orang yang di kenalkan Damar. Tapi yang dia dapati seorang wanita yang menatapnya dengan tatapan meremehkan.

Adeeva menunjuk Diandra, kemudian bertanya, "Kalo dia sekretaris, bang Damar apa dong?"

"Oh, gue tangan kanannya Al, gue yang temanin Al rapat dan segala macam. Diandra lebih ke atur jadwal gue ama Al dan ngecek berkas yang masuk kemudian kasih ke gue." Adeeva mendengar jawaban dari Damar, tapi dia dan Diandra terus saling ber tukar pandang, dan sekarang malah Adeeva yang tersenyum remeh.

"Kalau gitu, dia gak terlalu penting dong ya?" Damar hampir saja tersedak mendengar ucapan Adeeva yang termasuk sadis itu. Sedangkan sang empun yang di sindir sedang menahan emosinya agar tidak meledak sekarang juga.

"Tapi, kok orang kantoran yang biasanya milih makan di restoran kek ya minimal kafe atau warkop, tapi ke McD? Dan bang Damar gak salah pesan ya?" ya Adeeva aneh saja sih, orang kantoran seperti mereka malah makan di mcd, kalaupun ada orang kantoran ya pasti sama anaknya lah ya. Terus yang bikin tambah aneh lagi itu pesanan milik Damar yang bahkan Adeeva tidak percaya bahwa yang memesannya adalah orang berumur 24 tahun hampir 25.

'Yaampun umur udah mau 25 tapi pesen happy meal. Bahkan ada mainan nya di... Ya Tuhan...'

"Adeeva, umur boleh hampir 25 tapi jiwa harus tetap muda." Adeeva hanya menggeleng-gelengkan kepalanya bingung kenapa sahabat suaminya itu sangat aneh. Bahkan dia tidak bisa membedakan jiwa muda dengan jiwa kekanak-kanakan.

Arranged MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang