▪Thirty: Run Away▪

1.9K 116 11
                                    

Guys! Whats up! Ada yang rindu ama gua gak? Hehehe...

Maaf baru bisa up, hp gue habis ngedrop, laptop di juga ikutan drop aing tak bisa ngapa-ngapain selain berkhayal dan memikirkan ide untuk cerita ini hingga tamat sampai ada wadah yang bisa di pakai untuk mengetik dan mempublishkannya agar kalian bisa membacanya.

Btw, ini bener-bener udah bakalan di perujung cerita... wkwkwk.... dan kalau misalnya gue bikin Q&A, bakal ada yang nanya gak? Siapa tau ada yang penasaran sama gue 😏 atau mungkin ada yang di bingungin. Yah nanti kita lihat aja.

By the way, keep enjoy and dont forget to vote! Vote gratis kok!

By the way, yang punya ig follow gue dong @uptownglv

Gue bakalan up info seputar cerita dan quote-quote yang gue suka dan segala hal tentang kepenulisan.





****

'Dor...

Sebuah tembakan kembali terdengar. Tangan Nari yang memegang pistol kembali melepaskan tembakan dan berhasil mengenai kaki Adeeva.

'Byur...

"ADEEVA!"

Adeeva tercebur masuk kedalam danau dengan keadaan kaki tertembak dan masih terikat, begitupula dengan tangannya dan bibirnya yang terisolasi yang membuatnya susah bernafas.

Alfariel reflek berlari dan langsung meloncat kedalam danau untuk menyelamatkan Adeeva. Alfariel berusaha keras untuk berenang turun mencapai Adeeva yang tenggelam dengan cepat karena terikat.

Kesadaran Adeeva mulai menghilang. Luka tembak di kakinya terus mengeluarkan darah.

Alfariel menambah kecepatan berenangnya dan berhasil menggapai Adeeva yang telah kehilangan kesadaran nya. Pria itu langsung berenang ke atas dengan keadaan menggendong Adeeva.

Saat mencapai permukaan, Damar dan 2 anggota tim khusus Alfariel membantu mengangkat Adeeva, dan polisi membantu Alfariel untuk naik dari danau.

Damar melepaskan ikatan pada tangan dan kaki Adeeva, dan juga lakban yang melekat pada bibir gadis itu. Kemudian Damar menekan-nekan dada Adeeva agar air yang ada di dalam tubuh Adeeva dapat keluar dan gadis itu dapat bernafas.

Setelah beberapa kali tekanan, Adeeva tersadar dan terbatuk-batuk lemah. Namun hanya sebentar sebelum pingsan kembali.

Alfariel dengan keadaan basah kuyup terduduk di samping Adeeva. Ambulance datang dari jalan yang diperuntukan untuk mobil agar bisa naik ke bukit itu. Dan segera Adeeva di angkat naik dan pergi ke rumah sakit terdekat. Tentu Alfariel ikut kedalam ambulans itu. Pria itu sudah menyerahkan semuanya pada Damar.

"LEPASIN GUE! LO SEMUA GAK ADA HAK NAHAN GUE!" berontak Nari saat polisi menahannya dan memborgol kedua tangannya.

"BAJINGAN! LEPAS BANGSAT!"

"Sayangnya lo gak akan pernah bisa lepas lagi. Nari Ardina Afsheen, lo di tangkap karena kasus penculikan dan percobaan pembunuhan berencana." ujar Damar dengan suara rendah yang terdengar mengerikan. Kemudian polisi membawa Nari kedalam mobil yang terus berteriak memberontak dan berusaha melawan. Sedangkan Damar masuk kedalam mobil Alfariel dan pergi mengikuti mobil polisi menuju kembali ke jakarta untuk mengurus semua kasus ini agar cepat selesai dan Nari dapat segera di tahan. Damar sendiri sudah tidak tahan melihat Nari masih bisa menghirup udara segar. Kalau bisa, dia ingin membuat Nari tidak bisa menghirup udara segar lagi selamanya.

Arranged MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang