▪️Twenty One: UN▪️

2.6K 158 5
                                    

Semakin hari Adeeva makin sibuk dengan belajarnya. Pulang sekolah dia juga harus mengikuti les dan berakhir pulang malam. Kadang Alfariel kesal karena Adeeva mengabaikannya, tapi dia juga maklum karena Adeeva pasti harus belajar dengan keras untuk mendapat nilai yang memuaskan. Tapi kadang, Adeeva juga keterlaluan. Saat makan pun, gadis itu tetap membawa bukunya dan menjawab pertanyan Alfariel hanya dengan deheman. Mau marah, Alfariel tidak bisa marah pada gadis nya itu, tapi kalau di biarkan yang ada dia akan dicuekin terus. Ya serba salah hidup Alfariel kayak lagu Raisa. 

Mungkin ada yang penasaran dengan bagaimana masalah antara Alfariel dan Azka. Well, mereka telah berbaikan atau lebih tepatnya, Alfariel sudah memaafkan Azka karena tidak menjelaskannya sejak dahulu. Azka juga berhasil meyakinkan Alfariel bahwa perasaannya pada Adeeva sudah hilang dan dia tidak akan merebut kakak iparnya sendiri tentu saja. Lagipula bagi Azka itu juga memalukan karena dia pasti akan merasa seperti tidak ada cewek lain saja didunia ini. Padahal populasi wanita itu lebih banyak dari pria kan?

Sekarang ini, 2 minggu sebelum UN berlangsung. Dan Adeeva semakin gencar-gencarnya belajar. Bahkan terkadang dia melupakan makannya dan jika sudah seperti itu, mau tidak mau, Alfariel sendiri yang harus bertindak. Contohnya, sembari Adeeva belajar, Alfariel akan membantu dengan menyuapi gadis itu. Dari pada Adeeva terus menunda, lebih baik Alfariek membantunya.

Begitu pula sekarang ini. Adeeva terlihat sangat serius mengerjakan bank soal miliknya. Dia sibuk menghitung dan mengingat-ingat rumus yang cocok dengan soal yang dia kerjakan itu, saat dapat, dengan cepat mulai menuliskannya di kertas cakaran. 

"Dev, 3x3 itu 9, bukan 6. Kesalahan kecil bisa berakibat fatal loh Dev." Adeeva tersenyum kearah Alfariel kemudian kembali menghitung ulang. 

Yah, begitulah matematika. Salah di awah akan membuat seluruhnya salah. Jadi Adeeva harus menghitung kembali dengan lebih teliti agar tidak ada kesalahan. Dia harus mendapat nilai yang baik dan membanggakan. Sebenarnya setelah UN, Adeeva akan bebas sampai waktu pendaftaran ulang di Universitas yang dia masuki. Dia berhasil lolos SNMPTN di Fakultas Kedokteran di UI (Universitas Indonesia), Tapi dia belum memberitahu Alfariel, rencananya nanti setelah UN baru dia akan memberitahu pemuda itu. 

"A..." Alfariel kembali menyuapi Adeeva, dan itu adalah suapan terakhir karena makanan di piring yang di bawa Alfariel untuk Adeeva telah habis. 

"Mas ke dapur dulu ya Dev..." Adeeva mengangguk, kemudian Alfariel bangkit dari duduknya berjalan keluar dari kamar mereka menuju ke dapur. 

Adeeva menghela nafas pelan kemudian melakukan sedikit peregangan karena merasa otot-ototnya kaku. Menjadi seorang pelajar benar-benar membutuhkan sebuah perjuangan. Adeeva bersyukur dia berhasil lolos SNMPTN yang membuatnya tidak harus lagi belajar untuk SBMPTN. Sekarang dia hanya harus fokus ke UN dan setelah itu dia akan bebas. Tapi perjuangannya tidak hanya sampai disitu, karena dia harus kembali berjuang lebih keras lagi di bangku kuliah. 

Adeeva menoleh ke belakang saat mendengar ada yang masuk kedalam kamar. Itu adalah Alfariel yang membawa 2 buang cangkir diatas nampan. Adeeva tersenyum melihat Alfariel yang sangat perhatian padanya. Adeeva benar-benar berterimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikannya suami terperhatian seperti Alfariel. 

Alfariel meletakkan cangkir berisi coklat hangat di hadapan Adeeva sedangkan di depannya adalah cangkir berisi kopi. 

"Jangan hanya ingat belajar, ingat kesehatan juga." Adeeva mengangguk mendengar nasihat Alfariel. 

Pria itu mengelus lembut surai coklat Adeeva. "Besok kamu ujian, sekarang lebih baik istirahat." 

Adeeva mengangguk, kemudian bangkit dari duduknya ingin kekasur mereka, namun Alfariel yang juga bangkit dari duduknya dan langsung menarik Adeeva mendekat kearahnya. Alfariel memberi kecupan lembut di bibir Adeeva dengan sedikit lumatan, kemudian memeluk gadisnya itu. 

Arranged MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang