Entah kenapa, hari ini berkas yang masuk seperti tidak ada habisnya. Bahkan Alfariel sampai terlambat makan siang sangking sibuknya. Damar juga begitu, tapi kalau Damar mah masih ingat hidup, kalau Alfariel sudah fokus pada dunianya, bernafas mungkin juga kadang lupa. Untung saja tadi Damar mengingatkan Alfariel untuk makan. Itupun Damar memaksa dengan mengancam atasnamakan Adeeva, barulah pria itu mau makan.
Bukan hanya banyak berkas yang harus dia periksa dan di tandatangani, dia juga harus menghadiri rapat bersama para devisi dan beberapa investor untuk sebuah proyek baru yang sedang di bangun sekitaran daerah Malaysia. Tahun depan akan di bangun di SIngapura dan kalau pelaksanaannya cepat, maka hasil nya juga akan cepat jadi. Dan karena itulah hari ini Alfariel sangat sibuk. Dia ingin menyelesaikan semuanya dengan cepat dan teliti agar hasilnya akan bagus dan maju nantinya.
Saat sedang fokus dengan bekas-berkas di hadapannya itu, ponselnya bergetar. Seseorang menelponnya. Entah siapa, tapi Alfariel belum menyadari bahwa ponselnya bergertar akibat terlalu fokus pada berkasnya, sampai akhirnya Diandra masuk karena ingin memberikan beberpa berkas baru yang diantar dari staf devisi pemasaran.
"Pak, ponsel anda berdering,"
Alfariel langsung melihat kearah ponselnya yang berdering dan melirik nama yang tertampang disana.
'Papa'
Alfariel menghela nafas pelan kemudian mengangkat telpon dari papanya itu.
"Assalamualaikum pah, ada apa?"
"Waalaikum salam. Sebentar kamu ambil berkas yang kemarin diantar Damar. Beberapa adayang papa tolak dan ada yang juga di terima, beberapa akan kita bahas bersama dahulu."
"Tapi pah-"
"Damar tidak bisa mengambilnya karena papa menyuruhnya menyelesaikan masalah di hotel perusahaan yang baru-baru ini terkena masalah besar. Papa tau kamu sibuk makanya papa menyuruh Damar untuk pergi mengatasi masalahnya."
"Tapi-"
"Papa tunggu dirumah sepulang kantor."
kemudian telpon itu ditutup secara sepihak. Alfariel mengendus kesal karena Papanya menyuruhnya mengambil berkas itu. Ya mau bagaimana lagi, mau tidak mau dia harus mampir kerumah orangtuanya dahulu sebelum pulang. Padahal dia sudah mengiming-imingkan langsung pulang dan bertemu Adeeva. Butjin mah butjin aja ya Al.
"Ada apa Diandra?"
"Oh ini pak, berkas dari devisi pemasaran, mereka sudah memebenarkannya." ujar DIandra kemudian menaruh berkas yang lumayan tebal itu ke meja Alfariel. Kemudian wanita itu pamit keluar.
Ohiya, siapa tau ada yang penasaran dengan keadaan Diandra pasca penyerangan dengan orang gila bertabiat wanita cantik tapi otaknya memang terbalik. Yah sudut bibirnya masih dalam proses penyembuhan, luka cakarannya rata-rata ditutup dengan plester ya walau beberapa tidak bisa karena terlalu panjang, dan sudut mata kanannya sedikit ungu. Mengenaskan? Sangat! Bahkan Diandra hampir ingin resign saja karena takut wanita gila itu datang dan menyerangnya lagi. Tapi sayangnya tidak jadi karena sayang meninggalkan tempat yang membuat karyawannya makmur seperti ini. Gaji di Agler crop memang bisa dibilang tinggi dan terbagi dengan baik tergantung bidang dan tingakt kerja keras, itulah kenapa penyerahan evaluasi kerja tiap 2 bulan.
Alfariel mengecek beberapa berkas lagi kemudian bangkit dari duduknya karena jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Berkas yang tersisa hanyalah yang dikirim lewat emailnya jadi sebagian telah selesai, dan besok akan dia lanjut lagi.
▪▪▪▪
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Married
Novela JuvenilPernikahan adalah sebuah acara sakral yang melibatkan dua orang yang saling mencintai. Setidaknya begitulah definisi umum yang diketahui orang-orang. Pasangan yang menikah tentu memiliki rasa suka dan cinta, tapi apa akibatnya jika hanya di dasari r...
