▪︎Thirty Six: Sttt▪︎

1.6K 110 2
                                    

Adeeva masih menatap Vlo dengan tatapan terkejut sekaligus waspada. Dia sadar apa yang melingkar di pergelangan gadis itu. Itu adalah Wristband.

Adeeva tidak habis pikir dengan Nari. Bisa-bisanya dia menjadikan orang lain sebagai pancingan dan memasukkannya ke masalah keluarga ini.

"Gimana keadaan lo?" Tanya Vlo yang Adeeva tau hanya untuk berbasa-basi.

Adeeva sadar dengan raut tersembunyi Vlo. Gadis itu tengah khawatir, takut dan frustasi di saat yang bersamaan. Vlo mungkin dapat menutupinya dengan sempurna. Tapi Adeeva berbeda. Dia sering bertemu Vlo dan bertengkar dengan gadis itu hampir setiap hari, dan dia sadar ada yang berbeda dengan Vlo.

Bukan hanya ekspresi. Tampilan gadis itu juga berbeda. Vlo adalah anak yang rapi dan bersih, tapi Vlo yang di depannya sekarang seperti bukan Vlo yang biasanya.

Gadis di depannya memakai jins dengan sebuah sweater kebesaran. Rambutnya acak-acakan dan kantong mata terlihat jelas di wajahnya. Ini sama sekali bukan Vlo.

"Gue udah baikan. Lo gimana?" Balas Adeeva. Dia sedang berusaha untuk bersikap santai, biasa saja dan tidak tau apa-apa.

Otaknya terus berkerja mencari cara menyelamatkan mereka tanpa ada ledakan. Cara melepaskan gelang itu dari Vlo dan tidak meledak seketika.

"Dev..." Adeeva menyerengit bingung.

"Gimana kalau kita ke atap? Katanya rumah sakit ini terkenal karena atapnya keren kan?" Ajak Vlo.

Adeeva tau ini lah pancingannya. Tapi ada bagusnya jika dia ikut ke permainan yang di ciptakan Nari sembari mengulur waktu berpikir rencana yang matang.

Adeeva mengangguk. Gadis itu kemudian mengambil tongkat di samping kasurnya dan turun dari atas kasur dibantu oleh Vlo. Adeeva mengambil ponselnya dan memasukkannya di kantong baju piama rumah sakitnya.

"Gue boleh bawa buku gak?" Tanya Adeeva. Vlo mengangguk kaku.

Adeeva berjalan mendekati tas bajunya dan mengambil buku tebak berwarna biru laut itu. Kemudian berjalan mendekati Vlo.

"Alice in Wonderland?" Adeeva hanya tersenyum.

Kotak rahasia itu memang bercover Alice in Wonderland dan ukurannya juga tidak terlalu besar. Benar-benar seperti sebuah buku pada umumnya. Tapi buku itu tidak bisa di buka kecuali oleh Adeeva karena ada akses sidik jari.

Mereka berjalan keluar dari kamar inap dengan Adeeva dibantu tongkat di sisi kakinya dan tangan satunya memegang buku tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berjalan keluar dari kamar inap dengan Adeeva dibantu tongkat di sisi kakinya dan tangan satunya memegang buku tadi.

Saat di depan, ada 2 bodyguard yang menjaga. Adeeva harus mencari alasan yang tepat agar mereka bisa pergi dengan bebas.

"Kami cuman mau keliling sekitar sini. Aku tidak sendiri jadi tak apa..." kedua bodyguard itu sedikit ragu namun melihat tatapan yakin nona nya membuat mereka tidak bisa membantah.

Arranged MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang