Chaterine melempar bola yang menggelinding kearah kakinya pada salah satu bocah botak, penderita kanker otak yang tengah menyengir lebar kearahnya.
Ia baru saja kembali dari kafe milik Ken, seorang teman lama sekaligus bos tempatnya bekerja. Walau penat, gadis itu masih menyempatkan diri datang ke rumah sakit ini.
"Kakak mau ikut kami main?" tanya anak laki-laki itu pada Chaterine.
"Tidak, Sayang. Kau mainlah bersama kawan-kawan mu. Hati-hati ya, bermainnya."
Anak itu mengangguk, kemudian meninggalkan Chaterine dan berbaur kembali bersama teman-temannya.
Pandangan Chaterine kembali mengarah pada jendela kamar yang gordennya terbuka setengah. Itu pasti kamar inap Sam.
Gadis itu memandang penuh kerinduan. Yang tanpa ia ketahui, Sam juga memandang kearahnya.
Dan mereka berdua tak tahu, bahwa pandangan mereka saling bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl In The Outside [END]
Short StoryKisah ini tak akan menceritakan tentang manisnya kehidupan masa SMA, tak akan mengisahkan tentang panasnya kisah cinta kantoran tentang CEO dan bawahannya. Di sini tak ada pria tampan dan pintar yang nyaris sempurna, atau pria nakal yang insyaf oleh...