Chatrine duduk sambil menyeka air matanya. Pintu kaca bertuliskan ruang operasi belum kunjung terbuka sejak ia menangis. Bahkan hingga wajah cantiknya membengkak karena terlalu lelah. Operasi cangkok tulang belakang apakah selama ini?
"Chatrine?"
Chatrine mendongak menatap tubuh tegap seorang pria yang baru saja memanggil namanya. Pria itu mengenakan setelan jas yang tak asing di mata Chatrine.
"Raf?"
Kalian benar, itu Rafael Buldevac. Teman masa sekolah menengah Chatrine yang tadi mengantarkannya kemari.
"Kau? Ada apa kau kemari?" Tanya Chatrine. Gadis itu berdiri dan menepuk pantatnya. Kakinya terasa pegal setelah sekian lama duduk.
"Aku menunggumu."
"Aku tak minta."
Rafael menatap wajah sembab Chatrine. "Ayo pulang, ku antar hingga sampai apartement mu," ujarnya.
Chatrine menggeleng pelan.
"Istirahatkan dirimu, Chat. Kau juga penting."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl In The Outside [END]
Short StoryKisah ini tak akan menceritakan tentang manisnya kehidupan masa SMA, tak akan mengisahkan tentang panasnya kisah cinta kantoran tentang CEO dan bawahannya. Di sini tak ada pria tampan dan pintar yang nyaris sempurna, atau pria nakal yang insyaf oleh...