Chatrine berlari menuju meja resepsionis rumah sakit Wellington. Ia tahu ada yang tak beres saat lampu kamar inap Sam tidak menyala dan gordennya terbuka. Setelah mengucapkan terimakasih pada Rafael, Chatrine langsung pergi tanpa mendengar ucapan lain dari mulut pria itu.
"Aku ingin tanya soal pasien kamar 435-B. Sam Albert Andreas."
"Sebentar ya, Nona. Kami akan cari datanya." Petugas resepsionis dengan cekatan mengetik nama Sam di komputer pencaharian.
"Ah, pasien atas nama Sam Albert Andreas sedang ditangani oleh dokter bedah di ruang operasi. Kemungkinan selesai 2 sampai 3 jam lagi."
Lutut Chatrine terasa lemas. Air matanya hampir jatuh saat membayangkan Sam harus kembali menjalankan operasi pembedahan.
"Operasi apa ya, Sus?"
"Transplantasi sumsum tulang belakang."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl In The Outside [END]
Short StoryKisah ini tak akan menceritakan tentang manisnya kehidupan masa SMA, tak akan mengisahkan tentang panasnya kisah cinta kantoran tentang CEO dan bawahannya. Di sini tak ada pria tampan dan pintar yang nyaris sempurna, atau pria nakal yang insyaf oleh...