Sam tersenyum pada dokter yang baru saja melakukan pemeriksaan visit padanya. Dokter itu bilang kondisinya membaik secara drastis. Sumsum tulang baru itu sangat berguna dalam mengontrol sel darah dalam tubuhnya. Syukurlah.
"Kemana ibumu, Sam?" tanya Perawat Lia.
"Kembali bekerja, tentunya. Ia tidak bisa terus menerus mengurus anaknya yang lemah ini."
"Hush! Jangan bicara begitu!" tegur Dokter Arkan.
"Apa yang kau lakukan selama ini, Sam? Usiamu sudah 21 tahun akhir juli nanti, bukan?"
Sam mengangguk. Ia mengeluarkan tiga buah jurnal dan beberapa gulungan kertas. "Aku kuliah jarak jauh untuk arsitek. Non formal, sih. Aku perlu mengejar setidaknya 1,5 tahun untuk memperoleh sertifikasi."
"Nice to hear that. Oh iya, taman rumah sakit ini rencananya akan direnovasi minggu depan. Kami membutuhkan arsitek untuk membuat taman kecil kami menjadi lebih indah. Kau mau membantu, Sam?" tawar Perawat Lia. Wanita itu cekatan menaruh set alat ukur tekanan darah di kereta dorong.
"Tentu saja! Aku akan berjalan-jalan ke sana untuk melihat langsung," jawab Sam antusias
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl In The Outside [END]
Short StoryKisah ini tak akan menceritakan tentang manisnya kehidupan masa SMA, tak akan mengisahkan tentang panasnya kisah cinta kantoran tentang CEO dan bawahannya. Di sini tak ada pria tampan dan pintar yang nyaris sempurna, atau pria nakal yang insyaf oleh...