"Nona, bisa kau beri makanan ini untuk cucuku? Dia ada di ruang inap nomor 435-A. Aku ingin mengantarnya sendiri, namun anak perempuanku sudah menunggu di luar."
Chaterine menoleh ke belakang. Seorang nenek tua memberikannya rantang berwarna merah muda. Wangi masakan rumah tercium dari dalamnya.
Gadis itu tak kuasa menolak permintaan tolong nenek tadi. "Baiklah, Nek. Aku akan mengantarkannya," jawab Chaterine sambil tersenyum manis.
Diraihnya rantang tersebut, lalu melangkah perlahan meninggalkan bangku taman yang biasa ia duduki.
Sepanjang koridor rumah sakit, Chatrine tak ada henti hentinya mengukir senyum. Dulu, dia selalu berlari semangat tiap melewati jalan ini. Dulu, gadis itu mendorong kursi roda pria yang ia cintai.
Itu semua dulu, kecuali perihal rindu dan perasaanya yang seolah tak pernah basi dan selalu diperbarui.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl In The Outside [END]
Short StoryKisah ini tak akan menceritakan tentang manisnya kehidupan masa SMA, tak akan mengisahkan tentang panasnya kisah cinta kantoran tentang CEO dan bawahannya. Di sini tak ada pria tampan dan pintar yang nyaris sempurna, atau pria nakal yang insyaf oleh...