"Grey..."
"Tak bisa, Chat. Kafe sibuk hari ini dan aku tak bisa membiarkanmu pergi begitu saja."
Chatrine menghela nafas panjang. Bosnya itu masih saja enggan memberi izin agar ia boleh bekerja setengah hari. Keadaan kafe memang ramai hari ini. Belum lagi ada acara ulang tahun seorang gadis yang akan dirayakan disini sore nanti.
"Siapa sih gadis tengil yang memesan kafe untuk hari ini? Sangat tidak pas!" gerutu Chatrine.
Tiba-tiba suara batuk mengangetkan gadis itu. Chatrine mengangkat kepalanya untuk melihat sosok yang baru saja mengejutkannya.
"Dia adikku, Emilli," ucap pria tampan dengan balutan kemeja berwarna hitam yang lengannya digulung hingga siku.
"Rafael?"
"Hi!" Rafael tersenyum hangat.
seketika Chatrine merasa tak enak. Rafa pasti mendengar keluhannya tadi perihal adiknya.
"Maafkan aku soal gerutuan tadi. Aku, ehm, tidak bermaksud begitu."
Rafael mengangkat sebelah alisnya, namun tak menghilangkan senyum yang sedari tadi ia ukir. "Kau punya acara ya, hari ini?" tanyanya.
Chatrine menggeleng, "tidak. Aku memutuskan diam di kafe dan membantu untuk ulang tahun adikmu."
"Sounds good. Emil baru saja menginjak 17 tahun. Dia mengundang banyak teman dan maafkan aku kalau kafe ini pasti akan mendadak sibuk."
Chatrine kemudian menggumam kata 'tak apa' sebelum ia pamit kepada Rafael untuk kembali bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl In The Outside [END]
Cerita PendekKisah ini tak akan menceritakan tentang manisnya kehidupan masa SMA, tak akan mengisahkan tentang panasnya kisah cinta kantoran tentang CEO dan bawahannya. Di sini tak ada pria tampan dan pintar yang nyaris sempurna, atau pria nakal yang insyaf oleh...