Delapan

7.4K 908 25
                                    

Gue sama Chanyeol lagi duduk di pinggir kolam renang rumah, yang berada di sisi samping rumah.

"Kan kita bakalan nikah, aku mau ceritain semua ke kamu" kata Chanyeol yang menarik nafas.

Gue duduk memeluk kedua lutut gue, "Apa?" tanya gue sambil menoleh ke arah Chanyeol.

"Tapi aku bingung deh, mulai darimana ya?" katanya seakan bertanya pada gue. Ya gue jelas aja nggak tahu.

Gue ketawa, "Lah haha gimana sih? kamu yang mau cerita" kata gue.

Gue udah bisa beradaptasi dengan Chanyeol si lelaki bad, dimana gue harus bisa menyesuaikan diri dengannya. Gue nggak lagi jaim dan malu-malu.

"Kamu tau kalo anak aku cuma Cello?" tanya Chanyeol menoleh ke arah gue yang di sebelah kirinya.

Gue membelalakan mata tak percaya, "Celine?" tanya gue. Gimana bisa cuma Cello yang anaknya Chanyeol?

"Celine itu anak istri aku dari suami pertamanya" ucap Chanyeol menjawab pertanyaan gue.

Maksud dia istrinya dulu janda? Atau gimana? Gue belom paham.

Gue meletakkan kepala gue di atas dengkul gue yang ditekuk dan menoleh menghadap Chanyeol, "eum, mantan istri kamu janda?" tanya gue.

"Bukan, bukan. Dia bukan janda tapi Celine hasil hubungan paksa, engh semacam perkosa mungkin?" ucap Chanyeol.

Gue menganga makin tak percaya, "Beneran?" tanya gue memastikan.

"Iya bener" jawab Chanyeol menganggukan kepala. "Dulu mantan istri aku itu korban, dan saat itu dia pacar aku. Aku nggak mau dia dikucilkan orang, jadi aku sepakat nikahin dia. Dan jadilah Celine" lanjutnya menjelaskan.

Gue berdehem dan menggigit ujung bibir gue, "Eum, mantan istri kamu udah meninggal?" tanya gue hati-hati.

"Hah? ha ha. Iya, Dia ninggalin aku demi laki-laki lain yang lebih kaya dari aku" jawabnya tertawa renyah.

Gue tau kalo Chanyeol terbawa suasana dan mimik wajahnya berubah kecewa. Gue berusaha mendekatkan diri ke dia dan menyandarkan kepala gue di bahu lebarnya.

Tangan kanan gue menyelinap ke jari-jarinya. Gue mainkan jari tangannya, "Makasih udah jaga Celine" ucap gue ke Chanyeol.

Demi apapun, gue bisa lihat Chanyeol beneran nggak membedakan antara Celine dan anak kandungnya, Cello. Mereka diperlakukan sama dengan Chanyeol, see? Nggak semuanya manusia bad itu hatinya juga bad.

"Aku sayang sama Celine kayak aku sayang sama Cello. Aku nggak bedain mereka, karena mereka anak-anak aku" kata Chanyeol sambil menumpukkan tangan kanannya di tangan gue yang memainkan jari tangan kirinya.

Gue mengangguk mengerti, "Iya aku paham" jawab gue senyum.

"Aku harap kamu juga sama, sayang sama mereka seperti anak kamu" kata Chanyeol memohon kepada gue.

Gue mengangguk dan mendongak ke arahnya, "aku sayang mereka, nggak cuma papanya kok" kata gue mencoba mencairkan suasana.

"Kamu sayang aku nih?kalo sayang kenapa tadi dilepas? Padahal aku belom puas tuh" tanya Chanyeol meledek gue karena waktu tadi kita berciuman, gue yang melepaskan.

Gue canggung banget karena ini pertama kalinya gue ciuman. "Ah kenapa dibahas lagi sih? Yaudah aku mau masuk aja!" kata gue ngambek.

"Eh? iya-iya maap Yang Mulia" kata Chanyeol terkekeh menahan gue supaya nggak beranjak dari sampingnya.

Gue masih mencebikkan bibir gue, "Kamu kalo masih cemberut, aku cium nih" katanya meledek gue.

"Ck, apaan sih?" sarkas gue.

Chanyeol malah ketawa dan merengkuh tubuh gue kedalam pelukannya, "besok kita mau nyari gaun nih yang, Celine sama Cello kebetulan diajak Mama ke Bandung. Jadi kita bisa pacaran deh berdua" ucap Chanyeol memberikan senyum miringnya.

"Wo, maunya!" kata gue sambil menjulurkan lidah.

Chanyeol mencium pipi gue gemas, "Aku tidur sama kamu ya?" pinta Chanyeol.

"Apaan? enggak!" tolak gue mentah. Gimana bisa gue tidur satu ranjang sama Chanyeol?

Chanyeol berdecak, "Yaelah yang, nggak ngapa-ngapain juga kok" katanya membujuk gue.

"Nggak! Pokoknya enggak!" tolak gue. Gue mana bisa tidur seranjang sama Chanyeol, ya walaupun nggak ngapa-ngapain tapi jantung gue pasti udah dugem.

Chanyeol mencebikkan bibirnya, "Kamu mah gitu" katanya merengek.

"Bodo amat!" kata gue meledek dia.

Chanyeol melepaskan pelukannya dan sedikit mendorong gue agar menjauh darinya. Chanyeol berlagak ngambek sama gue "Ulu ulu, my baby is crying" kata gue meledeknya sambil mengunyel-unyel pipinya.

"Apaan sih yang, ah" tolaknya.

Gue ketawa ngakak, "Lucu banget sih. Sini-sini peluk" kata gue yang udah merentangkan tangan.

"Nggak!" tolak Chanyeol.

Gue memicingkan mata sambil senyum, "Beneran nih? Ntar nyesel loh" kata gue ke Chanyeol.

"Udah sana kamu!" katanya mengusir gue.

Gue masih diem ditempat, "Bener nggak mau peluk aku? Nggak ada tawaran kedua loh yang" kata gue lagi.

"Nggak!" katanya.

Gue berdehem, "Ekhem. Yaudah aku peluk siapa ya? Guling aja deh, bye" kata gue yang langsung berdiri dan memulai langkah untuk masuk ke rumah.

"Ih yang, kamu mah!" rengek Chanyeol.

Gue menoleh, "Kenapa? katanya nggak mau peluk?" tanya gue masih meledeknya.

"Aku maunya tuh kamu rayu aku gitu, atau apa kek ini malah mau ninggalin. Kamu sayang nggak sih sama aku?" tanya Chanyeol kesal.

Gue udah ngakak banget liatnya, "Yeuu muna sih jadi orang. Aku tawarin pelukan nggak mau, yaudah" kata gue.

"Yaudah, peluuukk" kata Chanyeol merengek sambil merentangkan kedua tangannya lebar.

Gue duduk kembali disamping Chanyeol dan Chanyeol langsung menyergap gue memeluk gue erat. "Aduh, bayi ketiga aku adeknya Celine Cello lagi ngambek" ledek gue.

Gue usap-usap rambut hitam lebat Chanyeol, lelaki kesayangan gue. "(your name)?" panggil Chanyeol.

"hm?" tanya gue dengan deheman.

Chanyeol memainkan ujung dress yang gue pakai untuk dinner tadi,  "sayang aku nggak?" tanya Chanyeol.

Yah bodoh, kalo gue nggak sayang udah gue tolak elo Yeol. Udah gue dorong waktu lo cium gue tadi.

"Mau bohong atau jujur?" tanya gue.

Chanyeol berdecak, "Jujur lah" jawabnya kesal.

"Enggak!" kata gue yang membuat Chanyeol melepaskan pelukannya dari gue.

Chanyeol menatap gue dengan tatapan bingung, "Terus?" katanya.

"Cinta hehehe" jawab gue sambil memasang aegyo dengan kedua tangan gue berada di dagu, membentuk chibi-chibi.

"Ah Chanyeol!!!" teriak gue pas Chanyeol  langsung menubruk badan gue dan menciumi pipi gue dan mengunyel-unyel pipi gue.

Welcome back readers!
Wkwk maap ya lama banget updatenya huhu. Semoga suka yaa, dan bisa menghibur malam sabtu kalian hehe.

Vote dan komen apapun kritik dan sarannya yaa! Terimaaciw❤❤❤ I love you. Mwah

Chanyeol as My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang