Hari ini gue dan Chanyeol bangun pagi dengan suasana dingin dan sejuk yang tercipta di kota Bandung.
Walaupun gue dan Chanyeol sudah membuka mata, baik gue dan Chanyeol masih betah dengan posisi saat ini, berpelukan. "Celine sama Cello udah bangun belum ya?" tanya Chanyeol dengan suara parau nya.
"Belom kali, ini aja baru jam enam" jawab gue dengan wajah tenggelam pada dada lebar Chanyeol. Chanyeol mengangguk-anggukan kepala.
"Ini masih mau gini apa bangun?" tanya Chanyeol dengan indikasi meledek gue.
Tanpa bersuara dan sedikit berdecak sebal gue langsung melepaskan diri dari rengkuhan tubuhnya. Tapi sedetik kemudian, tangan Chanyeol menarik tangan gue, "Ambekan ya bumil nya papa yeol!" ledeknya.
"Geli! Udah ah, aku mau bangun. Mau cuci baju" ucap gue menepis tangan Chanyeol dan langsung beranjak berdiri.
"Mau mandi?" tanya Chanyeol yang ikutan beranjak dengan duduk di kasur.
"Iyalah mandi"
"Barengggg..."
Chanyeol merengek seperti hal nya adiknya Cello. Gue melotot kearahnya "Apaan? Gila ya?! Ada Ibu sama ayah aku!" jawab gue menolak.
"Aku kepengen mandi bareng, pengen di keramasin" kata Chanyeol merengek sembari menggelayuti lengan gue.
Gue menoleh ke arahnya, "Manja! Enggak ya, nanti aja di Jakarta, oke?" ucap gue membujuk rayu buaya muara ini.
"Enggak mau!"
"Dih?"
"Maunya sekarang! Mana janji kamu yang mau ngeronda full? Gini aja enggak mau!"
Astaga, rasanya gue mau elus-elus dada aja tapi enggak mungkin, itu malah bikin Bapak Chanyeol makin minta mandi bareng. Rasanya gue kemarin salah ngomong deh, harusnya gue janjiin yang lain aja bukan itu. Emang ya, mulut gue ini suka ceplas ceplos.
Gue menarik nafas, butuh pasokan nafas banyak untuk menghadapi Chanyeol yang kayak gini. "Ya kan aku janjinya ngeronda. Bukan mandi bareng"
"Sama aja kali, yang!" sarkas Chanyeol yang udah mulai sebal dengan gue yang selalu menyahuti ucapannya.
"Bedalah!"
"Sama kegiatannya, bedanya ngeronda malem, mandi bareng siang" jawab Chanyeol yang membuat gue bener-bener berusaha meredam emosi.
Gue melangkahkan kaki meninggalkan Chanyeol, "Au ah gelap!" pekik gue sembari berjalan ke luar kamar.
"Yanggg!!"
Tanpa mempedulikan Chanyeol gue berjalan ke arah kamar yang ditempati Celin juga Cello sembari menjepit rambut hitam gue. "Udah bangun, teh?" tanya Ibu yang baru aja keluar kamar.
"Udah bu. Ini udah berdiri" jawab gue yang langsung dibalas kekehan dan sedikit tepukan pada bahu gue.
Melihat Ibu keluar kamar dengan dompet dan sedikit rapi, gue bisa tebak pasti Ibu mau ke pasar belanja. "Ibu mau ke pasar?" tanya gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chanyeol as My Husband
FanfictionSeorang single parent, Park Chanyeol menemukan tambatan hati sejatinya. Who is she?