Di mobil dalam perjalanan menuju Jakarta, gue sama sekali nggak membuka pembicaraan duluan. Entah, rasanya gue muak liat Chanyeol dengan segala kebohongannya selama ini.
"Um.. Mau makan dulu nggak?" tanyanya sembari menolehkan kepalanya ke arah gue.
"Enggak"
"Kamu udah makan emangnya?" tanyanya lagi. Demi apapun, situasi ini bener-bener canggung. Lo tau orang ta'arufan yang jaga jarak? Ya gue sama Chanyeol begitu sekarang.
"Belum"
Chanyeol mengerutkan dahinya, "Terus kenapa nggak mau makan?" tanyanya.
"Nggak pengen"
"(yn).. Anak kita kan harus sehat, kamu harus makan yang bener, minum susu, minum vit-"
Gue memasang muka masam sembari membenarkan posisi duduk, "Aku juga tau" jawab gue yang membuat Chanyeol menghela nafas kasar.
Sampai situ, nggak ada lagi percakapan antara gue dan juga Chanyeol. Rasanya gue liat dia aja muak, apalagi harus bicara sama dia.
Jarak Bandung-Jakarta cukup jauh dan memakan waktu yang lumayan lama. Sampai di Jakarta udah jam 1 siang dan gue langsung ke rumah sakit tempat biasa check up.
"Ayo turun!"
Tangan Chanyeol berusaha membantu gue turun dari mobil, tapi dengan cepat gue menepisnya. "Nggak usah, bisa sendiri kok" kata gue yang langsung turun mobil dan berjalan mendahului Chanyeol.
Inget waktu gue minta Chanyeol membuka password ponselnya malam itu? Chanyeol pun sama, menepis gue kasar.
"(yn), please..."
Gue tidak mempedulikan Chanyeol dan langsung mendatangi meja resepsionis. "Mau ketemu Dokter Indah" kata gue.
"Udah buat janji, bu?"
Gue mengangguk dan tersenyum, "udah kok" jawab gue.
"Yaudah bu, langsung aja keruangan Dokter Indah ya"
"Makasih ya"
Gue berjalan ke arah lift dengan Chanyeol yang berada di samping gue. Sampai di dalam lift, Chanyeol berjarak sedikit didepan gue yang membuat gue bisa melihat dirinya.
Chanyeol dengan rambutnya yang mulai panjang, berat badannya yang gue yakini sedikit turun, wajahnya yang sedikit nggak ke urus, membuat gue merasa bersalah.
"Yuk!" kata Chanyeol yang langsung menggandeng tangan gue menuju ruangan Dokter Indah.
Chanyeol lebih dulu masuk kedalam ruangan Dokter Indah, "Permisi, Dok?" katanya.
"Oh iya, silahkan masuk"
"Wah udah gede banget, bu. Ayo sini biar saya periksa" kata Dokter Indah yang langsung gue ikuti perintahnya.
Selesai melakukan pemeriksaan, gue duduk di bangku yang disediakan untuk membicarakan perkembangan bayi gue. "Gimana dok?" tanya Chanyeol.
"Bayi nya sehat, cuma sedikit lemah detak jantungnya sepertinya oksigen yang masuk pada bayi berkurang. Mungkin Ibu nya lagi ada yang difikirin ya?" tanya Dokter Indah yang membuat gue terdiam sejenak.
Chanyeol menoleh ke arah gue, tanpa aba-aba gue mengangguk. "Iya, hehe" jawab gue sembari mengelus-elus perut besar gue.
"Nah, jangan ya, Bu. Sampai nanti diusahakan harus tetap tenang, jangan cemas, jangan banyak yang dipikirin. Dibawa enjoy pokoknya" jawab Dokter Indah. Membuat gue mengangguk mengerti.
"Udah ada tanda-tanda bu?" tanyanya.
Gue menggeleng, "Belum kok, Dok. Masih sama" jawab gue.
"Iya, mungkin sekitar satu mingguan nanti. Dilihat dari perkembangannya sih gitu. Semoga lancar dan sehat terus ya, Bu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Chanyeol as My Husband
FanfictionSeorang single parent, Park Chanyeol menemukan tambatan hati sejatinya. Who is she?