Hari ini tepat hari ke-4 pasca melahirkan, gue sudah diperbolehkan untuk pulang oleh Dokter Indah.
Karena gue belum bisa sepenuhnya jalan, Chanyeol yang beres-beres rumah. Tapi karena kualahan akhirnya kita pakai go-clean.
"Ih kamu ngapain sih, jorok banget!" kata gue dengan mata menyipit saat melihat Chanyeol menggaruk keteknya. Mana dia lagi pake singlet, Allahu akbar, Allah maha besar.
Chanyeol menatap gue dan cengengesan, "Gatel. Nanya doang, garukin enggak!" tukasnya.
Gue hanya memberi tatapan tidak suka dan bergidik jijik. "Jorok kamu! Mandi sana!" kata gue sambil berjalan ke arah dapur.
"Iya. Ini mau mandi"
Sampai Chanyeol selesai mandi, gue duduk di karpet lantai ruang Tv bersama Celine, Cello, Cayra, Chanyeol, dan juga Ryon.
Iya, hak asuh Ryon memang sepenuhnya pada Chanyeol, jadi bukan hal tabu kalau Ryon ada di dalam rumah ini sekarang.
Kalau kalian fikir gue sama Chanyeol baikan, salah. Gue dan Chanyeol hanya sama-sama terbawa suasana bahagia. Hanya itu. Dan gue pun mentoleransikan semuanya.
Setiap gue menatap atau bahkan hanya melirik ke arah Ryon sekilas, rasanya sakit. Cukup itu yang menggambarkan gue saat ini. Tapi, gue nggak bisa benci Ryon karena kesalahan orang tuanya. Enggak.
"Misi minta sumbangannya dong, pak bu!"
Gue mengernyitkan dahi, tapi Chanyeol malah tertawa. "Pasti si Baekhyun ini mah!" kata Chanyeol.
Chanyeol beranjak berdiri dengan masih menggendong Ryon ke arah pintu rumah. Dan benar saja, Chanyeol kembali ke dalam dengan Baekhyun dan para followers nya.
"Haiii!" teriak Baekhyun sambil menunjukkan wajah berbinar-binar menatap Cayra.
Gue tersenyum senang, mereka masih sama, perhatian. "Kok pada nggak bilang dulu sih?" tanya gue.
"Ngapain bilang? Kalo bilang emang bakalan dibikinin makan?" ucap Taeyeon bertanya balik.
Gue terkekeh sembari menggeleng, "Enggak sih. Haha. Jangankan masak, Tae. Jalan aja masih ngegang" jawab gue.
"Hun, pegang Ryon dulu dong. Gue mau ambil minum" kata Chanyeol pada Sehun. Suaranya membuat semua mata tertuju ke arah mereka berdua, tak terkecuali gue dengan rasa sesak.
"Engh, lo udah ekhem ekhem sama Chanyeol?" tanya Baekhyun memperagakan suatu hal dengan mengerucutkan jari-jari tangannya dan saling mempertemukan. Seperti, kode ciuman.
Gue tertawa miris, "Haha. Ya masih sama" jawab gue.
"L-lo tinggal sama-"
"Iya. Ya gimana gue juga pasti butuh Chanyeol di keadaan kayak gini kan? Tapi kalau nanti gue nggak tau sih" ucap gue dengan diakhiri kekehan memotong ucapan Krystal.
Krystal menggigit bibir bawahnya, "Gue nggak bisa bayangin kalo jadi lo, (yn). Gue pasti sakit hati banget" kata Krystal.
"Tapi kan, anak ini nggak salah. Yang salah ya suami lo bejat" selak Sehun pada gue.
Gue mengangguk dan tersenyum miris, "you know him as well than me" jelas gue.
"S-sorry. Gue-"
"Haha. Nggak papa kok, Hun" jawab gue menganggukkan kepala dan mengalihkan pandangan pada Cayra.
Taeyeon meminta gue untuk bergantian menggendong Cayra. "Lucu gini, namanya siapa?" tanya Taeyeon yang sudah menggendong Cayra.
"Cayra. Bagus nggak?"
Irene mengangguk, "Bagus. Lucu deh dari huruf C semua" kata Irene yang langsung menyolek gemas pipi Cayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chanyeol as My Husband
FanfictionSeorang single parent, Park Chanyeol menemukan tambatan hati sejatinya. Who is she?