Pesta pernikahan gue dan Chanyeol akhirnya selesai, beberapa jam yang indah sekaligus melelahkan.
"Yang, nggak mau sekarang aja?" tanya Chanyeol. Gue dan Chanyeol saat ini berada di atas kasur kamar Chanyeol, dengan posisi gue yang tiduran berbantal lengannya yang kekar.
Tenggorokan gue tercekat mendengar pertanyaan Chanyeol, gue sebenernya masih belum siap untuk melakukan 'itu'. Gue menggigit ujung bibir gue, "Ngh, kan katanya kamu mau ajak aku ke Bali kan?" tanya gue hati-hati.
"Iya sih, tapi kan yang, this is our first night. You should to know that all brides have a making love this time. Don't you want it?" tanya nya lagi. Gue mendadak menggigil, darah di tubuh gue berdesir cepat. Apa yang harus gue lakukan saat ini? Mengiyakan atau harus menolaknya.
Bahkan gue tau, kalau menolak suami itu perbuatan dosa. Tapi, gue nggak habis fikir akan melakukan hubungan suami istri saat ini.
Gue memegang ujung kaos hitam polos Chanyeol, "Ngh, A-aku takut, Yeol" ucap gue lirih. Karena jujur, dari cerita temen-temen gue yang sudah lebih dulu menikah mereka bilang memang sakit.
"Haha, kata siapa sih? Buktinya banyak yang sampe punya anak banyak. So its so delicious, right?" ucapnya menjelaskan.
Gue masih berfikir keras, untuk melakukan hal itu. Dan, sekarang fikiran gue adalah tentang ucapan Baekhyun, Kai dan juga Sehun. Ah, pasti sakit, batin gue.
Chanyeol menarik dagu gue, "Hey!" serunya. Gue menutup mata gue saat itu juga, dan gue ikhlas kalaupun saat ini gue berhubungan dengan Chanyeol.
"Maaf kalo aku terlalu maksa, kalo kamu-"
"Let's do it now!" ucap gue lantang sebelum Chanyeol melanjutkan perkataannya. Gue nggak mau jadi istri durhaka dan membuat Chanyeol kecewa.
Chanyeol menatap gue, "Really?" tanya nya. Gue mengangguk mantap dan mulai memberanikan diri menatap matanya "Yeah!" jawab gue.
Chanyeol mulai mencium bibir gue, kali ini ucapan Baekhyun, Kai dan juga Sehun terbukti. Chanyeol memang ganas, sesekali dia menggigit bibir gue sampai gue meringis kesakitan.
"Yeol, pelan-pelan ya" pinta gue yang sudah didepan Chanyeol. Chanyeol mencium puncak kepala gue, "It's okay!" jawabnya.
-Chanyeol as My Husband-
"Yeol!" panggil Mama Park yang mengetuk pintu kamar. Gue masih dalam dekapan Chanyeol dan we are still naked. Bukannya bangun tapi gue malah semakin mempererat pelukan gue di pinggang Chanyeol, dan entah kenapa sejak malam tadi gue suka jika berada di dada Chanyeol.
Chanyeol mengerjapkan matanya saat ponselnya berdering, "Ngh, siapa sih?" tanya nya yang melepaskan tangannya dari badan gue. "Halo Ma?" sapa Chanyeol. Damn, itu Mama Park! Dan gue lupa kalau hari ini keluarga Chanyeol dan keluarga gue menginap di rumah.
Gue langsung menjauhkan diri dari Chanyeol dan mengambil baju tidur gue di lantai. "Aw!" pekik gue saat selangkangan gue terasa sakit dan perih. Chanyeol sembari menelpon menatap gue dan mengucapkan "Kenapa?" tanpa mengeluarkan suara.
Gue menggigit bibir bawah gue menahan rasa sakit itu. Gue sadar kenapa bisa sesakit ini, semalem gue melihat jelas seberapa besarnya. "Ssshhh" ringis gue menahan.
"Iya iya Ma, Chanyeol mau mandi dulu" jawabnya yang lalu menutup sambungan teleponnya. Chanyeol beranjak menghampiri gue, "AAA CHANYEOLLLL!" teriak gue memekik saat melihat Chanyeol berdiri. Dia bahkan lupa untuk mengenakan pakaiannya dan gue sangat kaget.
![](https://img.wattpad.com/cover/146265034-288-k624245.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chanyeol as My Husband
FanfictionSeorang single parent, Park Chanyeol menemukan tambatan hati sejatinya. Who is she?