Dua Puluh

6.8K 792 80
                                    

"Abang Gofood di depan tuh, mana sini duitnya" kata gue sambil mengulurkan tangan kanan pada Chanyeol.

Chanyeol yang lagi asik main ML di ponsel tidak menoleh ke arah gue, "Ini nih di kantong ambil" ucapnya yang langsung berdiri.

Gue berdecak sebal, semua orang kalo udah main Mobile Legend nggak akan sadar sama sekitarnya. True?

Gue merogoh kantong celana Chanyeol mengambil dompetnya, "Aw!" pekiknya saat bokongnya gue tepuk keras.

Gue tertawa dan langsung meninggalkan dia ke depan. "Bang, ini uangnya" ucap gue memberi uang ke Abang Gofood.

"Makasih ya bu"

"Sama-sama Bang"

Selesai membayar gue langsung masuk ke rumah, "Bunda, punya Celine mana?" tanya Celine yang menghampiri gue di depan pintu.

"Ini nanti bunda taro piring dulu. Kakak ganti baju sana" suruh gue.

Celine pergi ganti baju dan gue pergi mengarah ke dapur. Gue menyiapkan piring dan juga minum untuk Chanyeol dan anak-anak.

"Udah siap nih, mau makan nggak?" tanya gue sedikit teriak supaya pada denger, khususnya Chanyeol yang asik main ML.

"Yeaaay! Ih ini mozarella nya kurang ya Bun, enakan yang waktu kita beli di Pondok Indah" ucap Celine saat mengambil satu potong pizza.

Gue mengangguk, "Enakan yang disana ya? Kapan-kapan kita kesan lagi deh" jawab gue.

"Bunda, adek mau itu" ucap Cello menunjuk Es Dum-dum punya gue yang ad di depannya.

Gue menelan ludah kasar, seharusnya gue beli lebih nggak cuma dua aja. "Yaudah nih" ucap gue memberi salah satunya.

"Bun, punya kakak yang mana?" tanya Celine sembari mengunyah pizza nya.

Yasalam, gue rasa mau ngejerit. Tadi gue kepengen banget Es Kepal Milo tapi di lempar sama Chanyeol dan nggak jadi minum, dan gue kepengen Dum-dum malah dipinta anak gue.

Gue menghela nafas, "Iya udah nih buat kakak" kata gue memberikan satunya lagi.

"Yang, nggak mau?" tanya gue keras.

"Iya-iya dikit lagi nih, sabar"

"Abisin aja kak, Papa aja sibuk sama game nya padahal bilang mau quality time ya?"

Celine berdecak dan langsung turun dari kursi meja makan dan menghampiri Chanyeol, "Tau gitu kakak les aja deh, Pa" ucap Celine.

"Ah iya iya. Ayo makan!" kata Chanyeol yang langsung berdiri dan menghampiri meja makan.

Gue terkekeh melihat Celine yang ngambek ke Chanyeol. "Wih, enak tuh es dum-dum nya. Punya aku mana?" tanya Chanyeol.

"Ya nggak ada. Aku juga nggak ada, beli 2 doang dipinta adek sama kakak" jawab gue sedikit kecewa.

Chanyeol tertawa, "Haha, kak itu es dum-dum Bunda kepengen banget malah kamu pinta. Ntar kamu punya adek ngiler mau?" tanya Chanyeol.

"Kata Bunda nggak papa"

"Iya udah nggak papa. Minum aja"

Chanyeol lagi-lagi ketawa, "Kakak belom tau ya? Nanti kakak mau punya adek" ucap Chanyeol.

Gue dengan reflek langsung menyikut lengan Chanyeol, "Biarin aja, biar kakak tau".

"Bunda, are you pregnant?" tanya Celine. Gue mengangguk dan tersenyum, "Yeah!" jawab gue.

Celine tersenyum dan menganga, "Waaah. We'll have a baby!" ucapnya.

Gue nggak heran kalau emang Celine ngomong bahasa asing, pasalnya sekolah disana memang diutamakan untuk bisa berbahasa asing.

Chanyeol as My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang