Lima Puluh Lima

7.7K 955 221
                                    

Sudah satu minggu sejak Chanyeol menandatangani surat gugatan cerai dari gue. Tapi, sampai hari ini belum juga ada pemrosesan dari pihak pengadilan agama, dan juga belum ada ucapan talak dari Chanyeol, secara agama sebagaimana mestinya.

"Wih gila sih, lo cantik banget!" pekik Taeyeon yang baru aja selesai merapikan rambut gue.

Oh ya, jadi hari ini pernikahan Kak Yoora dan Mas Henry. Dan kalian tau siapa MUA nya? Hair do nya? Ya, Baekhyun, Taeyeon, dan juga Irene.

Dan hari ini gue lagi di ruang make up, sebenernya gue canggung banget buat dateng kesini. Alasannya ya cuma satu, Chanyeol. Tapi, gue nggak bisa memutuskan suatu hubungan begitu aja.

"Tae, jangan kebanyakan dong hair spray nya. Nanti gue susah nyisirnya kalo udah selesai" kata gue dengan bibir sedikit memaju.

Taeyeon berdecak dan menepis tangan gue yang berusaha memegang rambut gue, "Ck. Jangan dipegang-pegang, entar rusak!" pekiknya.

Gue hanya mendengus sebal dan langsung beranjak berdiri dari kursi depan meja rias. "Cayra mana?" tanya gue sembari melihat Krystal yang sebelumnya menggendong Cayra.

"Sama mamanya Chanyeol" jawab Krystal seraya menunjuk arah dengan menggunakan lirikan matanya.

Gue membelalakan mata, kaget dengan ucapan Krystal. Bukannya gue jadinya ngerepotin? Secara kan Mama Park lagi sibuk-sibuknya hari ini.

"Gue keluar dulu ya" pamit gue yang langsung jalan keluar dari ruang make up.

Gue berjalan mengitari ruangan mencari keberadaan Cayra dengan Mama Park. Tapi udah mengitari seisi ruangan belum ketemu sama Mama Park.

"(your name)?"

Mendengar nama gue disebut, gue langsung menoleh ke arah jarum jam pukul 4. Dan bukannya ketemu sama Mama Park, gue malah ketemu Ayahnya Cayra yang menggendong Ryon.

"Ah, Chanyeol..." jawab gue tersenyum. Cukup canggung situasinya, karena selama seminggu ini gue nggak ada berhubungan sama Chanyeol. Sesekali gue mengirimi foto Cayra, cuma itu aja.

Chanyeol dengan setelan tuxedo hitamnya dan sembari menggendong Ryon yang sudah menginjak satu bulan lebih tua dari Cayra membuat aura duda ganteng nya terpancar.

"Cayra mana?" tanyanya.

"Ini lagi nyari, tadi soalnya pas sampe langsung dipanggil Taeyeon suruh make up terus Cayra aku titip di Krystal, pas selesai kata Krystal dibawa Mama kamu" jawab gue.

Chanyeol menganggukkan kepala, sembari sesekali membenarkan posisi Ryon yang ada dalam gendongannya. "Biar aku aja yang nyari" katanya.

"Eh-- nggak usah, biar aku aja, Yeol" kata gue menolaknya halus. Entah, rasanya bener-bener kayak gue dan Chanyeol adalah dua orang asing yang sedang bertemu.

Chanyeol menggeleng, "Nggak usah. Aku aja, aku kangen..." katanya yang lansung berjalan mendahului gue.

Tapi, baru dua langkah dirinya berjalan menjauh, tubuhnya memutar ke menghadap gue. "(yn), aku boleh titip Ryon nggak? Kalo nggak juga nggak papa kok" ucapnya.

Tuhan... Gue nggak akan bisa menolak permintaan Chanyeol, dan akhirnya menganggukkan kepala gue. "I-iya boleh kok" jawab gue.

Chanyeol menyerahkan Ryon ke tangan gue, dan langsung berlari pelan ke arah tangga mencari Cayra yang sedang bersama Mama Park.

Gue hanya memperhatikan wajah Ryon, yang menurut gue lebih mirip dengan Ryana. Ryon itu tampan, karena memang lahir dari Ibu yang cantik, dan dari ayah yang tampan juga. "Maaf, bukan aku mau mengasingkan kamu. Aku cuma nggak bisa bertahan, rasanya setiap kali aku liat kamu ada kesalahan Chanyeol disana" kata gue bermonolog menatap Ryon.

Chanyeol as My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang