Selamat pagi duhai suamiku tercinta. Matahari terbit dengan seluruh sinarnya membuat aku membuka paksa kedua kelopak mataku. Lalu senyumku mengembang ketika melihat wajah tampanmu di depanku, walau dengan cairan yang sedikit mengalir di bibirmu, tak apa. Kau masih tetap tampan, bahkan pria tertampan di dunia bagiku.
Rambut hitam mu membuat tanganku gatal untuk mengelusnya lembut. Dan dalam hati ku berkata, "Tuhan, terimakasih.. Memilikinya adalah anugerah terindah dalam hidupku. Terlepas dari semua kesalahan amat fatal yang telah ia perbuat, aku tetap mencintainya sampai akhir."
"..Dan Tuhan, satukanlah kami sampai hanya maut yang dapat memisahkan kami. Aku mencintainya, dengan segala kekurangannya."
Dan tiba-tiba tanpa aba-aba kau menarik tubuhku kembali ke dalam pelukan hangatmu. Aku terkekeh lalu mendorong tubuhmu pelan lalu berucap, "Chanyeol, aku mau bangun udah siang.."
"Nanti aja sayang, aku mau bobo lagi biar lama. Masih ngantuk, yuk bobo?!" katamu dengan mata masih terpejam dan membuatku tertawa.
Melihat wajahmu membuat aku tidak tahan untuk membelainya lembut. Aku beranikan diri mengecup pipimu dan membuat mu membuka mata paksa.
"Ih sayang, nakal ya?" katamu.
Aku terkekeh malu dan menutupi wajahku dengan kedua telapak tanganku.
Aku berbisik di dekapanmu, "Selamat ulang tahun, aku sayang kamu sampai seribu tahun kedepan..."
Kamu mengeratkan pelukan, lalu terkekeh dan tersenyum. "Ah, (your name).. Makasih sayang, aku sayang kamu.." jawabmu dengan diakhiri ciuman hampir diseluruh wajahku.
Ah, rasanya jantungku berdebar sangat kencang.
Dan pagi ini, awan yang cerah dan matahari yang memancarkan sinarnya hangat menjadi saksi atas ucapanku.
Selamat ulang tahun, suamiku.. Semoga selalu sehat dan selalu ada untuk keluarga. Aku akan selalu mencintaimu sampai maut yang memisahkan kita.
Dari aku, istrimu tercinta💜
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.