Lima Belas

9.6K 785 60
                                    

"Yeol, di pesawat dingin kan?" tanya gue ke Chanyeol. Jujur aja, gue belum pernah yang namanya naik pesawat, apalagi ke Bali. Hanya mimpi semata.

Chanyeol tertawa dan mengelus kepala gue, "Ya dingin lah, kan ada AC nya" jawabnya. Sebel deh gue, Chanyeol jawabnya pake kata 'lah' serasa nyolot gitu. Gue berdecak, "Ya biasa aja kali jawabnya, kan aku nggak tau" ucap gue sinis.

"Ampun dah, udah biasa ini, yang!" katanya nggak mau kalah. Gue menghela nafas kasar, "Bali kayak apa sih?" tanya gue sambil membayangkan bentuk Bali.

Chanyeol tersenyum, "Kaya kamu" jawabnya menatap gue. Gue lempar dengan tatapan sinis gue, "Apaan sih! Kok kayak aku?" tanya gue.

"Bali kan? Kayak kamu. Cantik!" ucapnya yang membuat gue tersipu malu. Pipi gue merah dalam hitungan detik karena ucapan Chanyeol. Gue pukul lengannya, "Ye, gombal!" kata gue.

Chanyeol tertawa dan mencium pipi gue gemas. Halah Chanyeol, semenjak udah sah makin jadi aja kelakuannya. Kemarin waktu di rumah masih ada orang tua gue yang menginap aja berani banget siang-siang ngajak gue main, bener-bener kurbel dia.

Gue dan Chanyeol menaiki pesawat dan sekitar kurang lebih 3 jam kita sampai di Bali. Ya Bali, gue aja nggak nyangka bisa kesini. Thanks to Bapak Ceye yang udah jadi suami saya!

"Mau langsung ke hotel?" tanya Chanyeol sembari menyeret koper. Gue memegang perut gue dan cengengesan di depannya. Chanyeol tertawa, "Haha iya, ayok makan dulu" jawabnya. Tumben peka pak, batin gue.

Gue sama Chanyeol naik taksi buat ke restoran khas Bali disana, karena Chanyeol tau gue sama sekali belum pernah ke Bali jadi dia yang nentuin semuanya, gue cuma mengikuti saja. "Yeol, ini dimakan semuanya?" tanya gue ke Chanyeol.

Chanyeol memesan banyak makanan, ada ayam betutu, sate lilit, nasi ayam pedas dan lainnya. Chanyeol mengangguk, "Iya. Katanya laper?" jawabnya sambil menarik bangku untuk duduk. Gue menatap nya tak percaya, "Ya laper sih, tapi ini banyak banget atuh, Yeol" kata gue yang udah kenyang duluan liatnya.

"Makan aja, bawel bat!" ucapnya. Gue berdecak dan langsung menyantap makan siang kita, dan yang paling pertama gue makan sih ayam betutu.

Selesai makan, gue dan Chanyeol pergi ke hotel yang udah Chanyeol pesan. Gue turun dari taksi dan langsung ke ball room hotel. Gila sih, ini mah gue yakin harga satu malamnya mahal banget! Chanyeol tuh ya suka banget hambur-hamburin duit.

"Yeol, kok hotelnya gini sih?" tanya gue berbisik ke Chanyeol, karena gue lagi mengantre di meja resepsionis. Chanyeol menatap gue mengerutkan alisnya, "Kenapa? Nggak suka ya? Kamu mau yang gimana?" tanya nya sambil mengelus-elus pipi gue.

Tuh kan, dia tuh ya. "Bukan nggak suka, tapi ini sih mahal banget, Yeol. Kenapa nggak di hotel biasa aja sih?" tanya gue dengan suara pelan. Chanyeol cuma tersenyum dan mengabaikan ucapan gue.

Selesai reservasi, gue dan Chanyeol naik ke lantai atas untuk ke kamar.

Gue melonjak kaget melihat penampakan hotel ini. Sumpah demi apapun, ini hotel bagus banget, gue masuk kamar dan balkonnya langsung mengarah ke pantai. Jujur aja, gue emang senorak itu hehe.

"Yeol, ih bagus banget. Itu kita bisa liat pantai dari balkon!" ucap gue yang tersenyum girang.

"Bisalah, mau ke pantai?" tanya Chanyeol yang lagi sibuk merapihkan koper kami. Gue mengangguk mantap, "Mauu! Kapan?" tanya gue semangat empat lima.

Chanyeol menghampiri gue, "Kapan aja kamu mau aku siap, apalagi kalo-" belum selesai Chanyeol berkata tangan gue udah mencubit pinggangnya, "Aw-aw!" teriaknya meringis.

Gue mencebikkan bibir sebal, "Makanya nggak usah macem-macem!" kata gue yang langsung meninggalkan Chanyeol untuk ke kamar mandi.

"Kamu mau ngapain?" teriak Chanyeol ke gue yang ada di kamar mandi.

"Ya mau mandi lah, masa mau jualan!" jawab gue sarkas. Chanyeol mengetuk pintu kamar mandi, "Kenapa sih?" tanya gue sebal. Baru juga gue nyalain keran shower udah di ketok aja.

"Bareng kek!" serunya dari luar. Apa katanya? Bareng? Langsung aja gue banting botol sampo yang disiapin hotel ke arah pintu, "Buset, nggak jadi yang!" katanya. Gue di dalam kamar mandi cuma ketawa-ketawa.

Selesai mandi menghilangkan penat, gue duduk di bangku depan meja rias sambil menyalakan hair dryer hotel. "Kamu darimana?" tanya gue yang liat Chanyeol baru saja masuk. "Pacaran ama bule" jawabnya mengacuhkan gue.

"Haha, mupeng deh. Mana mau bule sama kamu?" ledek gue. Padahal jangankan bule, gembel aja mau sama Chanyeol.

Chanyeol merebahkan tubuhnya di kasur, "Yeol, kapan mau ke pantai?" tanya gue yang mulai mengeringkan rambut. Chanyeol masih tiduran menghadap TV, "Sekarang juga bisa, gih!" jawabnya.

Gue tertawa mendengar jawabannya, "Kamu ngambek nih ceritanya?" tanya gue yang menatapnya dari cermin meja rias. Muka Chanyeol asem banget, kayak ketek Kai.

Gue mematikan hair dryer dan menghampiri Chanyeol yang tiduran di kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue mematikan hair dryer dan menghampiri Chanyeol yang tiduran di kasur. Gemes banget liat Chanyeol ngambek gini, padahal udah punya anak tapi suka nggak sadar.

"Kok ngambek sih?" tanya gue yang langsung ikutan tidur disampingnya dan memeluk pinggangnya, ngerayu dikit lah.

Chanyeol masih dengan sok nya menonton TV, "Ngomong kenapa!" ucap gue berseru. Chanyeol cuma menjawabnya dengan deheman. Gue langsung menjauhkan tubuh gue dari Chanyeol.

"Jadi ke Bali cuma mau ngambek-ngambekan? Yaudah, aku sih bersyukur nggak perlu capek-capek begadang nanti" ucap gue yang merubah posisi menjadi duduk.

Chanyeol masih diam tak bersuara, seakan tak perduli dengan perkataan gue tadi. Gue yang nggak kuat liatnya langsung menoleh ke arah Chanyeol, "Beneran nih nggak mau aku begadang?" tanya gue memberikan dia smirk.

"Jangan begadang, nggak guna" jawabnya acuh. Gue terkekeh, "Bagus deh jadi nggak perlu capek-capek ngangkang" ucap gue yang langsung mengambil ancang-ancang untuk berdiri.

Btw, sumpah itu bukan gue yang ngomong. Itu kenapa gue bisa se-frontal itu coba? Huaa.

Chanyeol menarik tangan gue sampai tubuh gue jatuh ke kasur, "Mulut kamu kotor banget, siapa yang ngajarin sih? hm?" tanya nya yang udah mendekap gue di dadanya.

Udah jelas gue terpengaruh dia, masih aja pake nanya. "Kepo!" jawab gue.

"Kamu nggak usah begadang" ucap Chanyeol. Gue mengangguk senang, iyalah siapa coba yang mau begadang melayani Chanyeol yang nggak akan cukup satu ronde? Tired.

"Soalnya aku mau nya sekarang!" Ucap Chanyeol yang secara tiba-tiba mencium bibir gue lembut. We warm up first.



Wah gila sih, buntu ini otak gue tapi ngebet mau up wkwkwk. Egois banget ye? yaudahlah semoga bisa menghibur.

Vote dan komen yaa, see you!❤❤

Chanyeol as My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang