Dugaan gue bener kan kalau pesan-pesan sebelumnya pasti dihapus. Makanya Chanyeol berani mau pinjemin ponselnya ke gue.
Setelah baca itu, gue menghela nafas untuk sedikit menenangkan hati gue yang bergejolak. Sebenernya gue mau tanya ke Chanyeol, tapi sumpah gue bener-bener nggak kepengen liat Chanyeol.
"Itukan kamar aku!"
Kata-kata yang keluar dari mulut Chanyeol pagi tadi itu selalu terbayang-bayang difikiran gue saat ini. Gue emang istri nggak tau diri dan nggak tau diuntung ya? Haha.
Masih untung dinikahin Chanyeol, dinafkahin, dikasih tempat tinggal, uang, makan, bahkan saham di dalam perut. Tapi gue malah mau usir Chanyeol dari kamarnya sendiri, gue emang nggak waras.
Gue menyeka airmata gue yang melewati pipi, gue akuin kalau puasa gue hari ini udah batal. Saat itu juga, ponsel Chanyeol berbunyi tanda notifikasi masuk.
Kalo bisa munculin orang dari ponsel kayak iklan ramayana yang muncul dari magiccom. Gue rasanya mau kasih seribu pertanyaan ke perempuan ini.
Gue berjalan kedalam dan menemui Celine, "Kasih papa" ucap gue sembari menyodorkan ponsel Chanyeol pada Celine.
"Bawa sini kak!" pekik Chanyeol yang baru aja keluar dari kamar mandi di samping kamar anak-anak.
Gue mendorong pelan Celine ke arah Chanyeol, "Kasihin sana" ucap gue yang langsung berjalan ke arah kamar.
Di dalam kamar gue mengambil tas dan beberapa baju yang sekiranya penting. Gue memutuskan untuk pulang ke kampung, hitung-hitung sekalian mudik.
"Bunda ngapain?" tanya Cello yang udah memeluk leher gue dari belakang. Gue menyeka airmata gue, "Beresin baju" jawab gue lagi-lagi berbohong.
Cello mencium pipi gue, "Kerumah eyang uti kapan?" tanyanya dengan suara yang super duper menggemaskan.
"Sama Papa ya, nanti Bunda nyusul" jawab gue yang masih sibuk menyusun baju kedalam travel bag.
Cello menggeleng mantap, "Cello maunya sama Bunda (yn)! Nanti mau Cello kenalin sama Abang Alka" jawabnya.
Gue beralih duduk dilantai dan memangku Cello, "Berangkatnya sama Papa, nanti Bunda nyusul bener deh. Bunda mau beres-beres rumah dulu" jawab gue sedikit merayu.
"Tapi Bunda dateng kan?" tanyanya.
Gue mengangguk, "Yaudah adek kedepan gih ajak Papa" ucap gue menyuruh Cello untuk keluar kamar. Cello mengangguk mantap dan langsung berjalan keluar kamar.
Gue melanjutkan merapikan pakaian gue, "Ngapain?" tanya Chanyeol yang sudah masuk kamar. Dan dengan reflek gue menoleh ke arahnya tanpa menjawab pertanyaannya.
"Kalo ditanya itu dijawab!" ucapnya.
Gue menarik nafas dalam menahan amarah gue untuk segera memaki Chanyeol. Gue langsung menutup travel bag gue yang berisi baju-baju ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chanyeol as My Husband
FanfictionSeorang single parent, Park Chanyeol menemukan tambatan hati sejatinya. Who is she?