Hadapi

4K 257 5
                                    

Lena kembali menghadapi kesibukannya yang silih berganti. Berlarian ke sana kemari mencari informasi, bertanya dan mewawancari, menulis, melaporkan, duduk berjam-jam di luar kantor-kantor instansi negara, mendengarkan suara-suara memekakkan telinga, menulis, lalu melaporkan lagi.

Melelahkan namun menyenangkan. Karena menurutnya, turun ke lapangan jauh lebih baik ketimbang duduk di depan meja dan memikirkan hal-hal sulit tentang acara televisi.

Bau hangat matahari menjadi aroma akrab yang tercium. Matahari siang memetakan bayangannya bersama bayangan-bayangan para wartawan yang berdiri di depan kantor-kantor pejabat negara. Pancaran panasnya sangat menyengat kulit siapa saja. Membuat kelenjar-kelenjar keringat memproduksi cairan keringat lebih banyak.

Hampir setiap hari Lena merasakannya. Gelora semangat membakar rasa ingin tahunya. Wanita itu seperti melihat dirinya yang dulu. Arlena yang dulu. Dan dunianya yang dulu.

Pertama kali kembali ke stasiun televisi Sejahtera TV, Lena bertanya-tanya apa yang telah dilakukan atau dikatakan si bajingan Alvaro itu kepada para pemimpin perusahaannya? Saat itu, ia langsung diterima begitu saja. Bahkan ia dimutasi ke departemen news, departemen peliputan berita.

Pria sialan!

Kali ini Lena menerima kesempatannya dengan tidak terburu-buru. Ia menikmati setiap prosesnya. Kembali lagi dari awal. Dari titik nol. Menjadi pembawa acara live report sekaligus menjadi jurnalis majalah cahaya. Hingga pada suatu hari, ia berhasil kembali lagi menjadi news anchor.

Berita Siang adalah nama program acara di mana Lena menjadi presenter nya. Program acara yang tidak hanya menyuguhkan berita-berita teraktual dan terpercaya, namun juga berisi talkshow yang menyajikan bintang tamu yang mempuni dalam memberikan penjelasan dan keterangan tentang fenomena yang terjadi di Indonesia. Bukan hanya masalah politik, sosial, kriminal dan ekonomi saja yang diperbincangkan, bahkan masalah budaya dan kesehatan.

Seperti hari ini. Lena baru saja diberitahu oleh produser bahwa di program acaranya nanti, mereka akan mengundang dokter ahli untuk membicarakan kasus kesalahan dokter dalam memberikan obat anestesi yang sedang menyita perhatian masyarakat di akhir Februari 2015 ini. Anestesi Buvanest Spinal berisi Bupivacaine (obat bius lokal) dalam ampul diduga tertukar dengan asam Tranexamic yang merupakan obat pembekuan darah, yang menyebabkan sang dokter salah memberikan pada pasien. Kasus ini memang penting untuk dibahas. Lena tak mempermasalahkannya. Namun yang mengejutkan adalah bintang tamu yang dipilih. Ellysia Walesa. Ada apa dengan stasiun televisi ini? Mengapa mereka sering sekali mengundang Sia?

Lena hanya diberikan waktu satu jam untuk mempersiapkan diri. Ia harus menyiapkan dirinya dan mengatasi rasa takutnya selama ini. Ya! Itu harus!

XXXXX

Daniel sedang berjalan menuju kantin di rumah sakitnya. Ada hal baru yang selalu ia lakukan beberapa minggu belakangan ini, yaitu makan siang di kantin. Selain untuk lebih mendekatkan diri dengan para karyawan, hal ini ia lakukan agar ia bisa menyaksikan istrinya lewat televisi besar yang ada di sana.

Tepat pukul 12 siang, Daniel sudah duduk dan siap dengan makan siangnya. Hampir setiap hari ia menyaksikan Lena. Namun, setiap kali ia melihatnya, efeknya selalu sama.

Seperti saat ini. Lena terlihat sangat mempesona, dengan rambutnya yang dibiarkan terurai bergelombang, riasan wajah yang pas, dan pakaian yang melekat sempurna di tubuh sintalnya. Daniel mengakui wanita itu memang tidak pandai dalam mengurus rumah tangga. Tapi ia begitu lihai menunjukkan bahwa dirinya layak disandingkan dengan pria hebat manapun, dan Daniel bersyukur karena bisa memiliki wanita itu.

My Last YesterdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang