Cemburu

5.6K 362 67
                                    

Episode ini aku khususkan untuk semua penggemar Daniel dan Lena... 🤗

Selamat menikmati... 😏

Eh maksudnya selamat membaca... Hahaha 😅

Lena merasa kehilangan saat Daniel menghentikan semuanya. Tak tahu mengapa ia merasa sedih dan kecewa. Tubuhnya terasa panas dan mendambakan sentuhan Daniel. Ini sudah gila. Mungkin ia masih kehilangan kewarasannya dan belum sepenuhnya pulih dari efek biusnya.

Dengan perasaan sedikit kesal, Lena melepaskan selimut yang menutupi tubuhnya dan membuangnya. Ia mengambil ikat rambut, mengelung dan mengikat rambutnya. Lalu beranjak dari ranjang dan berjalan hendak keluar kamar. Namun, saat berada di depan Daniel, tiba-tiba saja tangannya di pegang oleh pria itu yang kemudian ditarik hingga membuat Lena terjatuh di pangkuan Daniel.

"Sayang, apakah kau tahu betapa menggodanya dirimu saat ini?" bisik Daniel di telinga Lena. Daniel terlalu tergoda akan Lena hingga tak mampu menahan gairahnya. Dari matanya terpancar kilatan gairah yang menyala-nyala.

"Bajumu yang tidak terkancing ini..." ucap Daniel sambil menyentuh kancing kemeja Lena yang hampir semuanya terlepas akibat perbuatannya tadi. "Lehermu yang indah ini..." Daniel membelai leher jenjang Lena dari bawah ke atas, naik ke pipi Lena lalu menengadahkan wajah wanita itu. "Kau terlihat seksi dengan rambut terikat seperti ini sayang. Tapi aku lebih suka membuat rambutmu berantakan," ujar Daniel seraya melepaskan ikat rambut Lena.

Daniel membenahi anak rambut Lena yang terjatuh di wajah wanita itu. Pelan-pelan ia menyentuh pipi Lena lagi. Ia berkata lembut. "Aku hanya memilikimu, Lena. Aku tak butuh wanita lain. Aku hanya menginginkan istriku ini."

"Tapi kau bisa meninggalkanku," ujar Lena dengan nada yang dalam.

Daniel tersenyum dan menggeleng. "Aku tidak mungkin meninggalkanmu. Aku suamimu dan aku milikmu, Lena."

"Kau memang suamiku tapi hatimu tetap milikmu, Daniel. Sama seperti kau selalu menghormatiku sebagai seorang istri dan tidak pernah menganggapku seperti seorang wanita jalang, maka aku akan membebaskan setiap pilihan hatimu, termasuk jika kau memilih untuk meninggalkanku," ujar Lena sedih.

Daniel menggeram. Ia merendahkan wajahnya ke wajah Lena dan melumat bibirnya. "Bagaimana jika aku memilih untuk bersamamu?" katanya sambil menghentikan kegiatannya untuk mengisi paru-paru mereka dengan udara. Setelah dirasa cukup, ia menyambar bibir istrinya itu lagi.

Lena memejamkan matanya. Membiarkan lidah pria itu menari di tiap sudut mulutnya. Membiarkan tangannya menyentuhnya tubuhnya. Membiarkan semua pertahanan dirinya luluh begitu saja. Dan membiarkan pria itu menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang lagi.

Daniel mengangkat kepala Lena agar bisa melepaskan kemeja sekaligus membuka pengait bra wanita itu. Dihirupnya wangi parfum dari leher Lena karena wanita itu mempunyai kebiasaan untuk menyemprotkan parfum ke lehernya setiap berangkat maupun pulang dari pekerjaannya.

Daniel terus menggerakkan wajahnya menelusuri leher Lena. Ia mengecup dan menyapukan lidahnya di sana.

"Da..Daniel.. Aku belum mandi malam ini..." Napas Lena menjadi berat akibat gerakan lidah Daniel. Tangannya mencengkram kaos Daniel.

Daniel terkekeh. "Jangan khawatir sayang. Kita bisa mandi setelah ini," ucapnya sambil terus menjilati leher jenjang wanita itu.

Daniel menggoda puncak payudara Lena. Ia meremas buah dada Lena itu dengan tangannya yang tak terluka hingga membuat Lena memekik keras. Daniel sedikit terkejut dengan reaksi Lena. Ia diam sejenak untuk membiarkan wanita itu bernapas. Kemudian ia melanjutkan dengan memainkan lidah dan mulutnya di kedua payudara Lena.

My Last YesterdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang