Prolog

33.4K 1.1K 4
                                    

Seorang gadis duduk terdiam seraya melihat pantulan wajahnya yang terlihat sangat pucat di cermin meja rias. Kemudian, ia menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan.

Pandangannya kemudian menunduk, dan tangannya meraih buku tabungan yang berada di atas meja. Perlahan, ia membuka buku tersebut dan membaca nama yang tertulis di sana.

"Buku tabungan ini bukan milikku, tapi uang yang ada di dalamnya adalah milikku."

Gadis ini kembali melihat pantulan dirinya di cermin dan menyadari sudut mulutnya yang kotor. Ia mengambil sehelai tisu dan mengelapnya.

"Aku tidak bisa menyerah. Aku tidak boleh melakukannya. Aku harus tetap hidup."

Setetes air mata pun terjatuh. Ia lalu membuka kunci laci meja rias, menaruh buku tabungannya di sana, dan mengambil beberapa plastik klip yang berisi obat. Tertulis nama "Hana Naomi Sachie" di plastik klip tersebut dan informasi lainnya mengenai obat yang ada di dalamnya.

Gadis ini kemudian berbicara pada pantulan dirinya di cermin, "Hana, kamu sudah melakukannya sejauh ini. Kamu pasti—"

Kalimat itu terhenti ketika tiba-tiba saja ia merasa mual. Ia melihat dirinya yang menyedihkan, air mata mulai menetes dengan deras. Namun, mual yang ia rasakan semakin parah, sehingga Hana berlari cepat menuju kamar mandi yang berada di kamarnya, membuat plastik klip obat yang sedang ia pegang jatuh berceceran di lantai.

Tak lama kemudian, terdengar suara muntahan yang disertai dengan isak tangis yang tertahan. Perlahan, kedua suara tersebut mereda dan menjadi sunyi. Hana, gadis malang itu, tiba-tiba kehilangan kesadarannya di kamar mandi tanpa sepengetahuan siapapun.

Dalam posisi duduk di lantai yang dingin, tubuhnya bersandar pada dinding kamar mandi, mulutnya kotor, pipinya basah, dan matanya terus terpejam.

Old Man is Mine [INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang